Setahun Perang Israel Vs Hamas di Gaza, Indonesia Konsisten Desak Gencatan Senjata Permanen
thedesignweb.co.id, Jakarta – Tepat satu tahun telah berlalu sejak Israel dan kelompok militan Palestina Hamas mulai saling serang.
Pada tanggal 7 Oktober 2023, kelompok militan Palestina Hamas melancarkan serangan ke Israel sehingga memicu perang antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza. Menanggapi serangan ini, Israel yang dipimpin oleh Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu tidak tinggal diam.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah menyerukan serangan besar-besaran terhadap sasaran-sasaran Palestina di Jalur Gaza. Tujuan utamanya adalah menghancurkan sandera Hamas dan warganya.
Sejak itu, hingga Minggu (6/10), 41.870 warga sipil tewas dalam konflik di Jalur Gaza.
Beberapa negara, termasuk Indonesia, telah menyerukan diakhirinya pertempuran dan menyerukan gencatan senjata permanen untuk mencegah jatuhnya korban lebih lanjut.
“Indonesia berkomitmen untuk melakukan gencatan senjata permanen di Gaza dan Israel berkomitmen untuk mengakhiri serangannya terhadap Gaza dan Palestina,” kata Wakil Menteri Luar Negeri RI Bahala Mansuri dalam keterangan pers di Jakarta, Senin. /2024).
Selain menyerukan solusi dua negara untuk meredakan konflik, prioritas Indonesia saat ini adalah menghentikan serangan yang mengancam banyak nyawa. Juga, sejak Israel memperluas serangannya ke Lebanon.
“Kami terus berupaya menuju solusi dua negara, namun yang terpenting adalah gencatan senjata,” lanjutnya.
Situasi saat ini adalah bagaimana meredakan dan meredakan ketegangan yang ada. Kami melakukan komunikasi dan diplomasi dengan berbagai pihak.
Indonesia Pahala mengatakan, bahkan pada sidang Majelis Umum PBB ke-79, pihaknya terus menyuarakan keadilan Palestina melalui forum bilateral dan multilateral.
Menurut Anadolu Agency, Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan sebanyak 97.166 orang terluka sejak serangan Israel pada Minggu (6/7) lalu.
“Dalam 24 jam terakhir, Angkatan Bersenjata Israel membunuh 45 orang dan melukai 256 orang dalam tiga pembantaian keluarga,” kata kementerian tersebut.
“Banyak orang masih terjebak di reruntuhan dan di jalan karena tim penyelamat tidak dapat menjangkau mereka,” tambahnya.
Pada tanggal 7 Oktober 2023, menyusul serangan kelompok Palestina Hamas, Israel melanjutkan serangan brutalnya di Jalur Gaza meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.
Serangan Israel telah membuat hampir seluruh penduduk wilayah tersebut mengungsi. Situasi ini mengakibatkan kekurangan makanan, air minum bersih dan obat-obatan di wilayah tersebut.
Israel didakwa melakukan genosida di Mahkamah Internasional atas tindakannya di Jalur Gaza.