Bisnis

Elon Musk Bayar Denda Rp 80 Miliar, Pemblokiran X Dicabut Brasil

thedesignweb.co.id, Jakarta – Mahkamah Agung Brasil telah mencabut larangan platform media sosial X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.

Menurut BBC, hakim Alexandre de Moraes pada Kamis (10/10/2024) mengatakan dia mendapat informasi yang tidak benar.

Menurut pernyataan tersebut, situs tersebut membayar denda sebesar $5,1 juta, atau sekitar Rp80 miliar (senilai $15.710 per dolar AS), dan setuju untuk menunjuk perwakilan lokal sesuai dengan hukum Brasil.

Moraes memblokir akses ke Platform X milik Elon Musk setelah pemerintah menolak melarang penyebaran informasi palsu tentang pemilihan presiden Brasil pada tahun 2022.

Regulator telekomunikasi Brasil, Anatel, telah diperintahkan untuk memastikan kelanjutan layanan kepada lebih dari 20 juta pengguna di negara itu dalam waktu 24 jam.

Setelah menentang perintah pengadilan selama berbulan-bulan, Musk memecat karyawan perusahaan di Brasil pada akhir Agustus dan menutup kantor X di Brasil.

“Keputusan untuk menutup kantor X di Brasil adalah keputusan yang sulit,” tulis Musk, yang mengepalai pembuat mobil listrik Tesla dan perusahaan roket SpaceX, pada saat itu.

Tindakan miliarder Hakim Mores, yang merupakan “juara mutlak kebebasan berpendapat,” untuk memblokir lusinan akun merupakan penyalahgunaan kekuasaan dan pelanggaran terhadap kebebasan berpendapat.

Beberapa hari kemudian, Hakim Morse memerintahkan seluruh platform ditutup di seluruh negeri. Banyak pengguna beralih ke situs web alternatif seperti Bluesky dan permintaan akan VPN (Virtual Proxy Networks) di Brasil semakin meningkat. Namun pada bulan September, platform tersebut mulai mematuhi perintah pengadilan dengan perintah publik.

Pada hari Selasa,

Tampaknya X kini telah memenuhi seluruh permintaan hakim untuk mencabut larangan tersebut. Brasil adalah salah satu pasar terbesar di dunia untuk platform ini dan, dengan sekitar 22 juta pengguna, juga merupakan pasar terbesar di Amerika Latin.

Elon Musk, seorang pengusaha luar biasa dan salah satu orang terkaya di dunia, tidak diundang ke International Investment Summit yang diselenggarakan oleh pemerintah Inggris. Keputusan tersebut menanggapi komentar kontroversialnya di media sosial saat terjadi kerusuhan di Inggris bulan lalu.

Kerusuhan pecah di Inggris setelah penikaman di Southport yang menewaskan tiga anak. Dalam salah satu postingannya di media sosial, Elon Musk meramalkan akan terjadi perang saudara di Inggris dan berulang kali mengkritik Perdana Menteri Inggris. Alhasil, pengangkatannya menuai kritik dari berbagai pihak.

Menurut BBC, KTT Oktober pada Kamis (26/09/2024) merupakan acara penting bagi Perdana Menteri Keir Starmer, yang berharap dapat menarik investasi miliaran dolar dari investor global. Dengan demikian, investasi ini akan berkontribusi terhadap pertumbuhan perekonomian Inggris. 

Elon Musk diundang ke acara serupa tahun lalu dan bahkan memimpin diskusi utama di AI Summit pada bulan November dengan mantan Perdana Menteri Rishi Sunak.

Selama kerusuhan bulan Agustus, Musk menyebarkan teori konspirasi bahwa Inggris mendirikan “kamp interniran” di Kepulauan Falkland untuk menahan para perusuh.

Meskipun postingan tersebut akhirnya dihapus, banyak pejabat pemerintah Inggris yang menganggap komentarnya tidak dapat diterima. Oleh karena itu, Musk tidak diundang ke acara besar pada 14 Oktober tersebut.

 

Pemerintah Inggris melihat peristiwa ini sebagai peluang penting untuk menarik investasi asing yang akan membantu perekonomian negara. Di bawah pemerintahan Partai Buruh, dijanjikan bahwa pertemuan puncak itu akan diadakan dalam 100 hari pertama kekuasaannya.

Elon Musk sendiri diundang oleh pemerintah Inggris untuk mempertimbangkan penempatan pabrik Tesla di sana, namun akhirnya memilih Jerman sebagai lokasi pabrik baru karena alasan terkait Brexit. Di sisi lain, Musk rutin menghadiri pertemuan puncak investasi di Prancis dan bahkan bertemu dengan Presiden Emmanuel Macron untuk makan siang selama tiga jam pada Juli lalu.

Selama kepemilikan Musk di X, ia mencabut larangan terhadap sejumlah ekstremis sayap kanan, termasuk kelompok British First. Hal ini telah menimbulkan kekhawatiran di Inggris, yang saat ini sedang mempertimbangkan undang-undang keamanan online yang lebih ketat mengenai keamanan online dan profil rasial.

Sebagai informasi, kekayaan bersih Elon Musk saat ini berkisar $228 miliar atau sebagian besar berasal dari sahamnya di Tesla.

Meski awalnya Musk kurang dikenal, namun kini ia menjadi salah satu tokoh paling berpengaruh di dunia teknologi yang kariernya kerap dianggap kontroversial.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *