Lebih dalam Soal Penyakit Jantung Koroner, Apakah Bisa Disembuhkan?
thedesignweb.co.id, Jakarta – Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Chorniansya Indriyamto Rahayu dari RS EMC Sentul menjelaskan tentang penyakit jantung koroner.
Ia menjelaskan, jantung bekerja seperti mesin yang terdiri dari banyak bagian. Bagian jantungnya koroner.
“Arteri koroner itu bagian dari jantung. Tugas jantung memompa darah ke seluruh tubuh. Ia mengirimkannya ke otot. Jadi otot butuh makanan, butuh oksigen. Selain memompa ke organ lain, jantung juga memompa.” “Arteri koroner berasal dari jantung. Pembuluh darah yang menuju ke otot jantung. Namanya,” kata Chorniansya, dengan “Kenali Penyakit Jantung Koroner, Jangan Tunggu Terlambat,” di thedesignweb.co.id dalam Senin Sehat (30/9/2024).
Pembuluh darah koroner berperan penting dalam menyuplai nutrisi dan oksigen ke otot jantung sehingga memungkinkannya memompa darah.
Sedangkan penyakit jantung koroner adalah adanya penyumbatan atau penyumbatan aliran pada pembuluh darah koroner, sehingga otot jantung tidak dapat memompa jantung sebagaimana mestinya.
Penyakit jantung koroner dapat disebabkan oleh banyak faktor seperti tekanan darah tinggi, diabetes, kolesterol tinggi, kebiasaan merokok dan riwayat keluarga.
Misalnya, jika ada riwayat keluarga, pasien memiliki orang tua kandung atau saudara kandung yang memiliki riwayat gagal jantung dan kematian mendadak sebelum usia 50 tahun, kata Chorniansya.
“Jika ada riwayat keluarga, maka faktor risiko terkena penyakit jantung meningkat dua hingga tiga kali lipat,” ujarnya.
Ada banyak tanda atau gejala penyakit jantung koroner. Salah satu gejala umum adalah nyeri dada.
Nyeri dada pada penderita penyakit jantung koroner bersifat tajam dan tumpul. Menekan, meremas, menginjak, atau meremas mungkin juga akan terasa hangat.
“Pasien biasanya tidak bisa dengan jelas melokalisasi (menunjuk titik nyeri). “Dia (pasien) biasanya tidak bisa menunjuk dengan satu jari, tapi sering di dada sebelah kiri,” jelas Chorniansya.
Keluhannya bisa tiba-tiba atau progresif, artinya berkembang secara bertahap. Gejala-gejala tersebut juga tidak hilang seiring dengan perubahan keadaan tubuh.
“Saya bungkuk ke kiri, bungkuk ke kanan, batuk, tarik napas, hembuskan, dan nyeri di dada masih tak kunjung hilang. Lalu nyerinya menjalar ke lengan kiri, dada kanan, dan menjalar ke punggung atau leher seperti tercekik.” Gejala lainnya
Gejala penyakit jantung koroner lainnya adalah mual, muntah, dan keringat dingin.
“Pasien biasanya mengeluh keringatnya seperti biji jagung. “Pasien bisa berganti pakaian dua kali karena basah,” jelas Chorniasya.
Sementara itu, Dokter Spesialis Kardiovaskular RS EMC Sikarang Dr. Mailani Karia Ahmed menjelaskan tentang pertolongan pertama pada pasien penyakit jantung koroner.
Sebelum memutuskan pertolongan, perlu diketahui terlebih dahulu kelompok penyakit jantung yang Anda derita.
Pasien jantung koroner ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok dengan gagal jantung akut dan kelompok dengan penyakit jantung koroner stabil, katanya.
“Untuk pasien gagal jantung akut, dokter biasanya mencari pasien tersebut di IGD. Sebagai orang awam, ketika kita melihat pasien seperti itu, kita melihat apakah pasiennya sadar atau tidak. asisten bisa. Cobalah untuk memeriksa denyut nadi atau pernapasan.
Pasien tanpa denyut nadi dapat memperoleh bantuan hidup dasar dengan CPR sebelum dirujuk ke rumah sakit.
Sedangkan pada pasien yang sadar, asisten awam membantu membuat pasien merasa lebih nyaman dengan melonggarkan pakaiannya, memindahkannya ke posisi yang lebih nyaman, dan menanyakan apakah pasien tersebut rutin mengonsumsi obat jantung.
Pasien dapat memperoleh obat-obatan yang biasa digunakan sebelum dirujuk ke fasilitas kesehatan terdekat.
Lantas, apakah penyakit jantung koroner bisa disembuhkan?
Balasan diterima dari dokter jantung RS Griha Kedoya dan RS EMC Pulomas Ronaldi.
“Saya pikir jawaban yang benar adalah kita bisa mengendalikannya dengan lebih baik. Kita bisa mengubah faktor risiko. Jadi lebih tepatnya saya kira penyakit jantung koroner yang belum bisa disembuhkan sepenuhnya, bisa dikendalikan dengan baik, kata Ronaldi.
Ronaldi artinya mengubah faktor risiko, mengontrol tekanan darah jika memiliki tekanan darah tinggi, mengontrol asupan gula jika memiliki diabetes.
Semua ini untuk mencegah komplikasi lebih lanjut penyakit jantung koroner yang berulang, kata Ronaldi.