Alfamart Bakal Buka Gerai di IKN, Kapan?
thedesignweb.co.id, Jakarta Alfamart akan segera berekspansi ke Kepulauan Ibu Kota Negara (IKN). Hal tersebut diungkapkan oleh CEO Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) Roy Nicholas Mande.
Roy mengatakan, sudah ada rencana untuk membangun al-Mart di kawasan perbelanjaan tersebut. Hal ini juga ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama dengan PT Bina Karya. Namun Roy saat ini mengaku belum bisa memprediksi kapan pasar uang akan berdiri dan beroperasi di IKN. Karena di IKN ada aturannya, tidak boleh sembarang bangunan didirikan di sana, karena banyak syarat yang harus dipenuhi.
“Alfa akan dibangun di dalam IKN. Tapi harusnya gedungnya di pusat perbelanjaan. Kenapa sekarang tidak dibangun? Karena pusat perbelanjaannya belum selesai,” kata Roy dalam pemberitaan thedesignweb.co.id sebelumnya, Kamis (15 ). /8/2024).
Hingga berita ini ditulis, thedesignweb.co.id masih menunggu konfirmasi dari PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) sebagai pengelola Alfamart. Hingga Juni 2024, AMRT mengoperasikan 46 gudang (Alfamart, Alfamedi dan Dawn+Dawn), 19 gudang, dan 18 pusat perbelanjaan yang tersebar di seluruh Indonesia. Terdapat 22.959 toko di seluruh Indonesia. Secara spesifik, 26,3% berada di Jabodetabek, 40,0% di Pulau Jawa, dan sisanya 33,7% di luar Pulau Jawa.
Pada perdagangan hari ini, Kamis 15 Agustus 2024, saham AMRT diparkir di 2.850 saat berita ini ditulis. Angka ini mengalami perubahan sebesar 0,00 persen dibandingkan penutupan sebelumnya. Dalam sepekan, AMRT naik 3,26 persen. Namun secara year-to-date (YTD) AMRT mengalami penyesuaian sebesar 2,39 persen.
AMRT mencatatkan kinerja keuangan positif pada paruh pertama tahun 2024. Hal ini terlihat dari pertumbuhan penjualan dan laba hingga akhir Juni 2024. Perseroan melaporkan pendapatan sebesar Rp 59,21 miliar pada semester I 2024. Pendapatan diperkirakan akan tumbuh sebesar 10% mulai tahun 2024 dan seterusnya. Rp 53,83 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Dari pencapaian tersebut, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk meraih laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp1,79 triliun, meningkat 11,25 persen dari Rp1,61 triliun dari semester I 2023.
Dengan demikian, laba per saham yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat menjadi Rp43,21 pada semester I-2024 dari Rp38,84 pada semester I-2023.
Total modal meningkat menjadi Rp16,19 triliun per 30 Juni 2024 dari Rp15,70 triliun per Desember 2023. Liabilitas meningkat dari Rp18,54 miliar menjadi Rp18,93 miliar sejak Desember 2023 hingga 30 Juni 2024. Aset perseroan mencapai Rp35,12 miliar per 30 Juni 2024 dari Rp34,24 miliar per Desember 2023. Perseroan membukukan kas dan setara kas sebesar Rp2,81 triliun per 30 Juni 2024 dibandingkan Rp4,07 triliun pada Desember 2023.