Saham

Trans Power Marine Bikin Perusahaan Patungan Baru, Modalnya Engga Main-main

thedesignweb.co.id, Jakarta – PT Trans Power Marine Tbk (TPMA) mengumumkan pembentukan perusahaan patungan (JV) baru. Sekretaris Perusahaan PT Trans Power Marine Tbk Rudy Cetino mengatakan pihaknya akan membentuk JV dengan PT Samudera Indonesia Maju (SIM) bernama PT Trans Ocean Permata.

Total modal disetor perusahaan patungan tersebut sebesar Rp 20 miliar. Pendirian perusahaan patungan ini merupakan langkah serius TPMA di bidang jasa pengangkutan batubara.

Setoran modal awal perseroan dan SIM Rp 20 miliar, rincian perseroan Rp 10,2 miliar dan SIM senilai Rp 9,8 miliar, kata Rudy dalam pemberitaan Bursa Efek Indonesia (BEI). pada Senin (9/9/2019). 9/2024).

Dengan penyertaan modal ini, TPMA akan menguasai 51 persen saham Trans Ocean Permata. Sedangkan SMI akan memegang 49 persen saham. TPMA memberikan penyertaan modal dari dana internal. Sebagaimana diketahui, Perseroan dan SIM bukanlah pihak yang terhubung.

Nantinya, perusahaan patungan baru ini akan membeli 20 set kapal tunda dan tongkang serta dua unit kapal floating crane dalam 2-3 tahun ke depan. Proyek ini diperkirakan membutuhkan modal hingga USD 90 juta.

Pendanaan pembelian kapal tersebut berasal dari 20% dana internal JV dan sisanya 80% dari pinjaman bank atau lembaga keuangan. Selain itu, perseroan juga yakin dengan pembentukan JV baru ini akan memberikan pendapatan dan keuntungan lebih bagi TPMA sebagai pemilik langsung.

Sebelumnya, PT Trans Power Marine Tbk (TPMA) melalui anak usahanya PT Trans Logistik Perkasa (TLP) memperkuat posisinya di persaingan bisnis kargo curah dengan membeli 79 kapal tunda dan tongkang bekas senilai Rp 1,2 triliun.

“Pembelian ini sebagian besar dibiayai oleh perbankan dan lainnya melalui dana internal. Hal ini merupakan bagian dari komitmen TPMA untuk terus berkembang dan meningkatkan daya saingnya di pasar global,” kata Sekretaris Perusahaan TPMA Rudy Sutino. 1/1/2023).

Rudy menjelaskan, pengiriman 79 kapal tunda dan tongkang bekas telah selesai pada November 2023.

Sebelumnya, TLP memesan 30 kapal tunda dan tongkang baru, beberapa di antaranya masih dalam tahap pembangunan dan diharapkan selesai pada tahun 2024.

Dengan pembelian ini, total armada yang dimiliki TLP sebanyak 109 kapal tunda dan kapal feri.

PT Trans Logistik Perkasa merupakan perusahaan patungan dan memegang 30 persen kepemilikan saham di PT Trans Power Marine Tbk.

 

Penambahan armada TLP merupakan strategi yang diterapkan di tengah mendesaknya kebutuhan pasar terhadap kapal tongkang sebagai alat angkut barang dalam jumlah besar, khususnya batu bara dan nikel ke Indonesia yang masih mengandalkan transportasi laut sebagai moda transportasi utama.

“Kami selalu mencari peluang untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan profitabilitas perusahaan. Proses pengadaan armada memang panjang, namun kami bersyukur dapat selesai pada akhir tahun 2023,” kata Rudy Sutino.

Menurut Rudy, TPMA memiliki struktur permodalan yang kuat dengan rasio lancar di atas 200 persen dan saldo kas dan setara kas lebih tinggi dibandingkan pinjaman perbankan.

“Kami selalu mengelola dana dengan sangat ketat dan menerapkan strategi jangka panjang untuk menjamin kelangsungan bisnis perusahaan. Investasi pada anak perusahaan merupakan salah satu strategi jangka panjang untuk menggunakan arus kas saat ini. Optimalisasi armada dan hubungan baik dengan pelanggan menjadi hal utama yang selalu kami kejar,” kata Rudy.

Kedepannya, dengan pesatnya pertumbuhan TLP akan secara langsung berkontribusi dan mendorong pertumbuhan laba bersih TPMA serta memperkuat struktur permodalan yang ada.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *