Lifestyle

Potongan Bahan Peledak Ditemukan Setelah Ledakan di Bandara Miyazaki Jepang

thedesignweb.co.id, Jakarta – Studi Kementerian Pertahanan Jepang menemukan bahwa seluruh bahan peledak dalam bom yang terkubur di bawah Bandara Miyazaki selama beberapa dekade dapat menyebabkan kerusakan lebih besar jika meledak. Pada tanggal 2 Oktober 2024, sebuah bom seberat 250 kilogram yang dijatuhkan oleh militer AS selama Perang Dunia II tiba-tiba meledak, meninggalkan lubang sepanjang tujuh meter dan kedalaman satu meter di landasan pacu.

Menurut Asahi, pada Minggu (3/11/2024), kementerian menemukan senjata yang terkubur tersebut merupakan bom peledak tertunda dan meledak tanpa diketahui penyebabnya sekitar pukul 8 pagi itu. Selama penyelidikan, ditemukan bahan peledak dan pecahan bom yang belum meledak.

Struktur pecahannya mengarahkan para peneliti pada kesimpulan bahwa bom tersebut akan meledak dalam waktu satu jam hingga beberapa hari setelah menghantam tanah. Kementerian tidak berusaha menentukan penyebab pasti ledakan tersebut, dengan menyebutkan beberapa faktor.

Foto-foto tersebut diambil oleh orang yang lewat segera setelah ledakan, dan para ahli mengatakan ukurannya tampak lebih kecil dari perkiraan bom seberat 250kg. Dua menit sebelum ledakan, sebuah pesawat komersial dengan penumpang melewati landasan pacu tempat bom meledak.

Tetsuya Inada, 53, seorang sejarawan lokal, mengatakan: “Jika bom meledak sepenuhnya saat pesawat lewat, itu bisa menjadi bencana besar. Bom yang belum meledak pernah ditemukan di sekitar bandara Jepang di masa lalu, seperti bom seberat satu ton. ditemukan terkubur di bawah dek parkir pada tahun 2021.

 

Inada mengatakan, penumpang di gedung terminal bisa terluka jika ada bom berukuran besar yang meledak. Pendahulu Bandara Miyazaki, Lapangan Udara Akae, dibangun oleh Angkatan Laut Kekaisaran Jepang pada tahun 1943 dan menjadi sasaran pemboman Sekutu.

Menurut catatan militer AS, sekitar 2.300 bom dijatuhkan di lapangan udara angkatan laut dalam sebulan, dimulai pada pertengahan April 1945. Bulan lalu, layanan penerbangan dilanjutkan di bandara Miyazaki Jepang setelah insiden yang melibatkan bom AS yang belum meledak dari era Perang Dunia II yang meledak lebih sedikit. dari satu menit setelah pesawat penumpang lepas landas.

Insiden tersebut menyebabkan pembatalan 80 penerbangan dan berdampak pada lebih dari 3.400 penumpang. Untungnya, tidak ada korban jiwa atau cedera.

Menurut SDF, pada April 2024, militer telah dengan aman memindahkan 2.348 persenjataan yang belum meledak, 441 di antaranya berada di wilayah selatan Okinawa. Okinawa adalah zona konflik besar, dengan sekitar 200.000 korban jiwa, 60 persen di antaranya adalah warga sipil. Diperkirakan lebih dari 1.800 ton bom yang belum meledak tersebar di wilayah tersebut.

Sejak awal tahun, beberapa cerita tentang bandara Jepang menjadi berita utama.

Insiden berikutnya dilaporkan di Bandara Internasional Osaka. AFP melaporkan pada Jumat, 2 Februari 2024, di mana CNA mengutip ujung sayap kedua pesawat penumpang “saling meleset” pada Kamis, 1 Februari 2024 waktu setempat, kata operator bandara. Tidak ada yang terluka dalam insiden yang melibatkan dua penerbangan domestik All Nippon Airways (ANA), menurut laporan.

“Kami menerima laporan bahwa ujung sayap pesawat ANA saling bersentuhan setelah pukul 10 pagi,” kata juru bicara Bandara Kansai, yang mengelola Bandara Osaka, kepada AFP. Tidak ada penumpang atau awak yang terluka dalam insiden tersebut, media lokal mengonfirmasi.

Sayangnya kejadian ini terjadi hanya beberapa minggu setelah negeri Sakura terus melaporkan kecelakaan lalu lintas udara. Sebelumnya, dua pesawat penumpang Korean Air dan Cathay Pacific bertabrakan di bandara Jepang, tepatnya di Hokkaido.

NHK, mengutip ABC News, menyebutkan peristiwa itu terjadi pada Selasa 16 Januari 2024 pukul 17.30. waktu setempat di Bandara New Chitose, terletak 177 km sebelah timur Sapporo di utara negara itu. 17 Januari 2024. Menurut petugas bandara, terjadi “kontak” antara pesawat Korean Air dan pesawat Cathay Pacific, namun rincian parahnya tabrakan keduanya belum dirilis.

Pesawat Korean Air membawa 276 penumpang dan 13 awak ketika menabrak jet Cathay Pacific yang diparkir, menurut petugas pemadam kebakaran. Beruntung tidak ada penumpang di pesawat Hong Kong Airlines tersebut.

Kedua pesawat berada di darat pada saat kecelakaan terjadi dan tidak ada korban luka. Jarak pandang sangat buruk di Jepang utara pada saat kecelakaan terjadi, menurut laporan cuaca.

Salju lebat dan suhu di bawah titik beku melanda Bandara New Chitose pada Selasa sore setelah pesawat itu jatuh. Para pejabat mengatakan banyak penerbangan dibatalkan di bandara-bandara di Hokkaido dan gangguan perjalanan terus berlanjut selama beberapa waktu.

Insiden itu terjadi dua minggu setelah sebuah pesawat Japan Airlines bertabrakan dengan jet Penjaga Pantai di landasan pacu bandara Haneda Tokyo. Menteri Transportasi Jepang Tetsuo Saito mengatakan seluruh penumpang dan awak penerbangan komersial tersebut selamat, namun lima penumpang di pesawat DHC-8 Penjaga Pantai Kanada de Havilland tewas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *