Teman-Temannya Mulai Giat Olahraga, Dokter Tirta: Tak Ada Kata Terlambat untuk Mulai Gaya Hidup Sehat
Liptan6.com, Jakarta – Dokter influencer Tirta Mandira Hudi mengaku senang karena teman-temannya mulai menyadari pentingnya olahraga.
Ia mengatakan, kini banyak rekan-rekannya yang membagikan momen olahraga di media sosial.
“Saya melihat cerita teman-teman yang satu lingkaran dan menjadi atlet. Setiap hari kami update Strava, ada yang lari di Bali dan keesokan harinya lari di Jepang,” kata Tirta saat peluncuran Allianz Flexi Medical Plan. : Asuransi kesehatan fleksibel GenerAZi Flexibel di Jakarta pada Kamis (19 September 2024).
Tirta melihat masyarakat semakin fokus pada gaya hidup sehat dan meyakini tidak ada kata terlambat untuk mulai berolahraga.
“Bagi saya sendiri, saya menyadari bahwa berolahraga pada usia berapa pun tidaklah buruk. Satu-satunya hal yang saya sesalkan adalah saya tidak berlatih olahraga tersebut sejak usia dini.”
“Jika Anda menyukai olahraga sejak muda, postur tubuh Anda akan lebih benar, dan tidak ada yang salah dengan itu. Jadi jika Anda berusia 40 atau 50 tahun dan baru ingin memulainya sekarang, tidak apa-apa.”
Baginya, pola hidup sehat merupakan salah satu bentuk upaya dan upaya untuk tetap sehat.
Pria yang akrab disapa Cipeng ini menambahkan, olahraga merupakan salah satu cara untuk mengurangi stres.
“Sebenarnya, olahraga adalah bagian dari pengurangan stres saya, tetapi akan lebih stres lagi kecuali saya menunjukkan Strava saya.” “Saya melakukannya sendirian,” katanya.
Bagi Tirta, olahraga merupakan salah satu pelepas stres di sela-sela kesibukannya sehari-hari. Ia menyadari bahwa kesehatan mental itu penting. Ia mengatakan masyarakat harus memperhatikan hal ini untuk menghindari masalah kesehatan mental yang lebih serius.
Tirta pun menceritakan awal mula dirinya berhenti merokok. Pengusaha ini mulai merokok sejak ia masih remaja, yakni pada usia 14 tahun. Dia telah merokok selama tujuh belas tahun dan telah berhenti selama dua tahun terakhir.
Alasan Tirta berhenti merokok sangat sederhana. Menurut dia, harga rokok semakin hari semakin meningkat dan hampir sama dengan harga ayam.
“Saya sudah merokok sejak umur 14 tahun dan saya berhenti merokok selama dua tahun tanpa alasan apapun, tapi tiba-tiba saya berhenti. Harga rokok terus naik hanya karena saya sering pelit.” harga 1 kg ayam fillet,” ujarnya.
“Tanpa tulang harganya sekitar Rp 35.000, jadi merokok dua bungkus sama dengan membeli 1kg daging tanpa tulang,” imbuhnya.
Berdasarkan perhitungan tersebut, Tirta memutuskan untuk berhenti mengonsumsi produk tembakau yang diketahui menimbulkan beberapa penyakit.
“Uang itu membantu saya berhenti merokok,” kata Tirta.
Sementara itu, Tirta juga mengidap penyakit bronkitis sehingga ia memutuskan untuk tidak hanya berhenti merokok tetapi juga mulai lebih banyak berolahraga. Mulai dari bersepeda hingga mendaki gunung dan berjalan kaki.
Dengan berolahraga secara intensif dan berhenti merokok, Tirta telah mencapai usia metabolisme 17 tahun. Padahal usia sebenarnya saat ini adalah 33 tahun.
Tirta menambahkan, setelah menjalani pola hidup sehat selama dua tahun, ia melihat perubahan yang luar biasa. Hal ini termasuk berhenti merokok dan rutin berolahraga.
Olahraga tidak hanya membuat tubuh Anda tetap sehat dan usia metabolisme Anda lebih muda, namun juga mengurangi keparahan skoliosis. Di sisi lain, gaya hidup sehat juga memperkaya tubuh Anda.
“Dulu China disebut Chipen karena kurus, tapi sekarang Tito, China suka otot,” tutupnya.