6 Fakta Menarik Gunung Bukitjarian di Bandung yang Dulunya Bernama Gunung Iwir-iwir
thedesignweb.co.id, Jakarta – Gunung Bukitjarian merupakan salah satu gunung yang ada di Kecamatan Tanjungsari, Bandung. Namanya terdengar asing bahkan di kalangan warga Bandung, Bukitjarian lebih dikenal sebagai nama sebuah jalan di kawasan Chiumbuleit.
Faktanya, Pegunungan Bukitjarian sering disebut-sebut oleh ahli geologi dan botani Jerman Franz Wilhelm Junghun. Selasa 22 Oktober 2024, Jonghuhan dikutip dari situs mobile Bandung mengatakan jika berangkat dari Bandung ke Sumedang.
Melewati lembah antara pegunungan Manglayang dan Bukitjarian. Tentunya informasi ini akan menggugah minat Bukit Bukitjarian?
Bukit Jarian terletak 22 km sebelah timur pusat kota Bandung. Secara administratif gunung tersebut termasuk dalam Desa Rankabawang, Kecamatan Sumedang, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Tanjungsari.
Puncaknya berada 1.173 meter (beberapa meter di atas permukaan laut) di atas permukaan laut. Hal ini tercatat dalam Peta Global Indonesia (RBI) yang diterbitkan Badan Informasi Geografis (BIG). Gunung Bukitjarian memiliki lebih dari sekadar lokasi dan ketinggiannya. Berikut enam fakta menarik Gunung Bukitajarian yang dihimpun tim life thedesignweb.co.id dari berbagai sumber. 1. Pemandangan pegunungan sekitar
Para pendaki yang mendaki Gunung Bukitajaryan terpesona dengan pemandangan yang menanti mereka. Kawasan Jatinangor berlatar belakang perbukitan timur Bandung, antara lain Pegunungan Manglayang, Pegunungan Palasari, Pegunungan Pangparang, Pegunungan Sanggara, bahkan Pegunungan Sijambu.
Perjalanan ke gurun Bukitjarian sangatlah mudah. Dari Kota Bandung kita akan menuju ke timur menuju Bundaran Sibru, lalu Chilunya dan menuju Jatinangor sebelum melanjutkan perjalanan menuju Tanjung Sari.
Kemudian belok kanan ke jalan Ciromed-Cikandang menuju desa Rankabawang hingga sampai di Sekolah Dasar (SD) Sukamantri. Dari sini tinggal menanyakan arah menuju tempat melihat wisata Seribu Tangga di Gunung Batu.
Pendaki juga bisa mencapai Tanjungsari, jalur setapak di Panorama Land Residence, lalu mendaki Gunung Acacia Bazar Gangtong atau Gunung Panorama dari belakang kediaman. Mobil akan diparkir di Bukit Akasia atau Kawasan Wisata Tangka Seribu.
Petunjuk arah menuju lokasi ini bisa Anda dapatkan melalui Google Maps dengan memasukkan kata kunci “Gunung Seribu Tangga Tanjung Sari” atau “Gunung Tanjung Sari Akaya” karena dekat dengan lokasi. 3. Asal Usul Nama Bukit Bukitjarian
Nama Gunung Bukitjarian berasal dari kata Jarian, suatu tempat di halaman yang biasa dijadikan tempat pembuangan sampah. Bukitjarian bisa dikatakan merupakan tempat yang letaknya lebih tinggi dari sekitarnya dan dijadikan sebagai tempat pembuangan sampah.
Terdapat dua jalur pendakian menuju puncak Bukitjarian. Pertama pilih titik awal dari Gunung Akasia dan kedua dari Tangga Seribu. Hutan masih asri dan hanya segelintir warga yang menggunakan jalan tersebut.
Dari kedua jalur tersebut, disarankan untuk memilih pendakian ke Gunung Batu terlebih dahulu. Dari situ perjalanan membawa Anda melewati Sadulan, sebuah lembah di antara dua gunung yang sering dilintasi jika bepergian dari Bandung menuju Sumedang atau Sirebon. 5. Sebagian jalan sudah konkrit dan mempunyai undakan
Setelah melewati hutan, kami menemukan jalan beton dan tangga di jalan. Menurut warga, tangga yang dibangun tahun 2010 ini tidak mengarah ke atas, melainkan hanya separuhnya.
Pendaki kemudian harus mendaki jalur yang relatif terjal. Beruntung pendakiannya singkat sehingga tidak terlalu menjadi masalah. Hal ini dikarenakan permukaannya yang licin sehingga disarankan untuk membawa tali atau tali saat melintasinya.
Pembahasan tentang sejarah Bukit Bukitjarian menyesatkan. Jika melihat peta kuno dari awal abad ke-20 hingga tahun 1940-an, Gunung Bukitjarian mengacu pada lokasinya di Gunung Gelis, dan yang sekarang disebut Gunung Bukitjarian dulunya adalah Gunung Iver-Iver.
Sementara itu, nama Wzgórze Iwir-iwir praktis hilang dari peta RBI. Namun masih ada yang mengetahui kalau Gunung Batu mempunyai nama lama yaitu Pasir Iwir-iwir. Dengan demikian, nama Gunung Iver-Iver tidak hilang begitu saja dari kawasan pegunungan di kawasan Tanjungsari.
Namun, informasi tersebut menyesatkan. Saat ditanya salah satu sesepuh di Desa Rankabawang, mendapat klarifikasi bahwa Gunung Bukitjarian tidak berada di lokasinya saat ini.
Namun kebingungan tersebut tidak menjadi masalah karena nomenklatur yang digunakan sudah jelas, yaitu peta Global Map of Indonesia (RBI) yang diterbitkan oleh Biro Informasi Geografis (BIG). Apabila terjadi perbedaan nomenklatur lapangan, nama yang tertera pada peta RBI adalah yang terpenting.