Saham

WEB NEWS Bukalapak Kantongi Pendapatan Rp 2,4 Triliun pada Semester I 2024

thedesignweb.co.id, Jakarta – Bukalapak (BUKA) mengumumkan hasil keuangan tidak diaudit untuk kuartal II yang berakhir 30 Juni 2024 pada Rabu 31 Juli 2024.

“Meski kuartal kedua relatif lebih statis, kami puas dengan kinerja kami di paruh pertama. Pertumbuhan margin kontribusi triwulanan sebesar 30% dan tingkat berlangganan yang kuat – yang rata-rata di atas 3% untuk pertama kalinya – sungguh menggembirakan,” kata Presiden Bukalapak Teddy Oetomo dalam siaran pers resmi, Rabu (31/7/2024).

Perusahaan melaporkan pendapatan pada kuartal kedua tahun 2024 naik 6% kuartal ke kuartal menjadi $1,24 triliun. Rp. Ebitda yang disesuaikan pada triwulan II 2024 tercatat minus Rp 41 miliar, meningkat Rp 84 miliar dibandingkan tahun lalu.

Pendapatan inti (laba bersih yang dilaporkan, tidak termasuk keuntungan/kerugian dari investasi dan transaksi mata uang asing, goodwill dan item non-recurring) meningkat tiga kali lipat menjadi Rp 306 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Pendapatan yang dilaporkan meningkat 6% pada kuartal kedua tahun 2024 dibandingkan kuartal sebelumnya, dengan segmen Marketplace melaporkan pertumbuhan luar biasa sebesar 26% selama kuartal tersebut. Pertumbuhan ini didorong oleh kesuksesan berkelanjutan dari divisi permainan.

Segmen Online to Offline (O2O) tumbuh sebesar 17% pada semester pertama tahun 2024 dibandingkan periode tahunan karena pertumbuhan produk dan layanan yang lebih beragam untuk mitra.

 

 

 

73% dari TPV perusahaan pada Q2 2024 berasal dari luar wilayah Tier 1 Indonesia, dimana perusahaan terus melihat pertumbuhan yang kuat dalam penetrasi perdagangan secara keseluruhan dan tren digitalisasi di kalangan convenience store offline. Aktivitas O2O menyumbang 50% omzet BUKA Group pada semester pertama tahun 2024.

Total margin kontribusi BUKA, yang dihitung sebagai laba kotor setelah biaya penjualan dan pemasaran (S&M), meningkat dari Rp 124 miliar pada Q1 2024 menjadi Rp 162 miliar pada Q2 2024. Margin kontribusi O2O sebagai persentase terhadap TPV tetap stabil. sebesar 0,13%, namun ada peningkatan signifikan sebesar 20 basis poin dalam margin kontribusi Marketplace menjadi 0,77% pada Q2 2024.

Mengutip laporan keuangan yang masuk ke Bursa Efek Indonesia (BEI), perseroan mencatatkan pertumbuhan pendapatan hingga semester I 2024 sebesar Rp 2,41 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,18 triliun.

Mereproduksi kinerja sukses pada kuartal pertama merupakan sebuah tantangan, mengingat bulan Ramadhan secara khusus berdampak pada pendapatan O2O. Ramadhan yang jatuh pada bulan Maret merupakan periode peningkatan belanja dan tercatat pada kuartal pertama tahun ini.

 

Namun pada periode perayaan Hari Raya Idul Fitri di akhir bulan Ramadhan yang diikuti dengan 2 minggu hari raya cenderung mengalami penurunan tingkat pembelian. Meskipun demikian, total omset meningkat sebesar 11% pada paruh pertama tahun ini dibandingkan tahun lalu, dengan tingkat partisipasi lebih dari 3%.

Kuatnya kinerja pasar pada kuartal II ini didorong oleh segmen gaming pada periode Idul Fitri dengan partisipasi mencapai 3,5%. Peningkatan ini positif dalam jangka pendek, namun sulit dipertahankan hingga akhir tahun.

“Kami melihat adanya penurunan di kalangan konsumen pasar massal pada kuartal kedua, namun bukti terus menunjukkan bahwa hal ini masih merupakan model bisnis yang baik. Kami terus berinvestasi pada peluang pertumbuhan yang akan meningkatkan ukuran bisnis serta meningkatkan pendapatan dan margin selama bertahun-tahun. Datang.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *