Crypto

WEB NEWS Pendiri Cardano Khawatir Sensor yang Dilakukan AI

thedesignweb.co.id, Jakarta – Pendiri Cardano Charles Hoskinson baru-baru ini mengungkapkan keprihatinannya tentang tingkat sensor yang dimungkinkan oleh kecerdasan buatan (AI) dalam sebuah postingan di media sosial X. Menurut Hoskinson, AI generatif menjadi kurang berguna karena pelatihan pemeringkatan.

Dia nampaknya khawatir bahwa beberapa pengetahuan mungkin tidak diberikan kepada anak-anak di masa depan karena keputusan yang dibuat oleh sekelompok kecil orang.

Artinya, beberapa pengetahuan dilarang bagi setiap anak yang sedang tumbuh dan itu ditentukan oleh sekelompok kecil orang yang belum pernah Anda temui dan tidak dapat memilih di luar kantor, tulis Hoskinson dalam postingannya di media sosial yang dikutip dari u.today , Selasa (2/7/2024).

Dalam postingannya, Hoskinson melampirkan dua tangkapan layar yang membandingkan beberapa respons yang diberikan oleh model OpenAI GPT-4o dan model Sonnet 3.5 milik Claude untuk mendapatkan petunjuk pembuatan fusor Farnsworth.

Fusor Farnsworth, alat yang dapat memanaskan ion menggunakan medan listrik untuk mencapai kondisi fusi nuklir. GPT-4o OpenAI memberi Hoskinson daftar rinci komponen yang diperlukan untuk membangun reaktor fusi nuklir.

Namun Soneta 3.5 Claude hanya setuju untuk memberikan beberapa informasi umum tentang fusor Farnsworth-Hirsch tanpa memberikan instruksi rinci tentang cara membuatnya.

Menurut Hoskinson, perbedaan ini mengkhawatirkan karena sekelompok kecil individu dapat menentukan informasi spesifik apa yang berpotensi dapat diakses melalui chatbot AI.

Bahkan sejak ChatGPT OpenAI menjadi terkenal pada akhir tahun 2022, perdebatan tentang pembatasan sensor yang diberlakukan AI terus berlanjut.

Tampaknya masuk akal bahwa model seperti itu harus melindungi pengguna dari konten berbahaya, namun arti sebenarnya dari dampak buruk tersebut masih belum jelas, sehingga banyak yang khawatir akan masa depan distopia dengan AI yang menyembunyikan informasi dan mendorong kepatuhan berdasarkan bias mereka sendiri.

Gmail mendapatkan lebih banyak fitur AI yang dapat memudahkan pengguna mengakses emailnya. Dalam versi web, Google meluncurkan sidebar Gemini baru yang dapat melakukan hal-hal seperti meringkas rangkaian email dan mengirim email baru. 

Menurut postingan di blognya, Google mengatakan alat tersebut akan menawarkan “panduan proaktif”, namun pengguna juga dapat mengajukan pertanyaan “bentuk bebas”. 

Mengutip The Verge, Selasa (25/6/2024), Sidebar AI dikembangkan untuk memanfaatkan model Google yang paling mumpuni, misalnya Gemini 1.5 Pro. 

Di aplikasi seluler Gmail, Google akan menawarkan fitur Gemini yang dapat merangkum rangkaian pesan. Peningkatan AI yang diberikannya bisa sangat berguna, sayangnya saat ini hanya tersedia untuk pengguna Gemini berbayar. 

Untuk menguji fitur ini, pengguna harus menjadi konsumen Google Workspace dengan add-on Gemini Business atau Enterprise, Gemini Education atau Education Premium, atau Google One AI Premium. 

Namun The Verge mengingatkan pengguna layanan AI untuk tidak bergantung sepenuhnya pada alat ini saat bekerja. Pastikan untuk selalu memeriksa email yang dibuat oleh Gemini sebelum Anda mengirimkannya. 

Selain email, Google juga meluncurkan fitur sidebar Gemini ke Google Docs, Sheets, Slides, dan Drive. Google menjanjikan fitur tersebut akan segera menjangkau seluruh penggunanya. 

Beberapa fitur AI untuk Gmail belum diumumkan, termasuk Contextual Smart Reply. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *