Saham

Koleksi Saham Fundamental Kuat saat Pasar Memerah

thedesignweb.co.id, Jakarta – Karena volatilitas pasar yang tinggi, investor disarankan untuk melakukan short trade pada saham-saham yang kuat.

Hal tersebut diumumkan oleh Head of Investment Solutions Mirae Asset Roger MM “Tanggal Terbit: Agustus 2024,” seperti dikutip Antara, Senin (19/08/2024). pasarnya stabil,” kata Roger.

Menurut dia, salah satu cara untuk mengetahui bottom line adalah dengan melihat laporan keuangan emiten yang akan melaporkan laporan keuangan kuartal II 2024 dalam waktu dekat.

Mirae Asset Sekuritas Indonesia mencatatkan sembilan akuisisi yang menunjukkan fundamental kuat, seperti PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES), PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). , PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), PT Mayora Indah Tbk (MYOR) dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM).

Ia juga memperkirakan harga saham (IHSG) akan naik pada tahun 2024 hingga mencapai angka 7.585. Roger mengatakan, pergerakan pasar saham hampir di seluruh penjuru dunia saat ini menunjukkan volatilitas yang tinggi. Perkembangan pasar global, khususnya di banyak negara acuan pada minggu lalu.

“Langkah ini juga terkait dengan ketidakpastian resesi Amerika Serikat (AS) yang membebani dolar AS dan harga emas di seluruh dunia,” ujarnya.

 

 

Mirae Asset Sekuritas melaporkan bahwa bank sentral AS, Federal Reserve Bank, atau The Fed, akan memangkas suku bunga utamanya, Fed Funds Rate (FFR), sebesar 25-50 basis poin (bps) pada bulan September dan memangkas secara keseluruhan. sampai tahun 2024 hasilnya tidak lebih dari 125 bps.

Di sisi lain, kemungkinan terpilihnya Donald Trump menjadi presiden, krisis ekonomi di AS dan Tiongkok, serta konflik geopolitik di Timur Tengah menjadi faktor yang mempengaruhi tingkat fluktuasi pasar. Meski demikian, ia meyakini kondisi perekonomian dan pasar modal Tanah Air akan membaik.

Bank Indonesia (BI) diyakini berpeluang menurunkan suku bunga acuan (BI-rate) hingga 50 basis poin pada akhir tahun, atau 5,75 persen dari level saat ini sebesar 6,25 persen.

 

Penafian: Semua keputusan investasi sepenuhnya merupakan kebijaksanaan pembaca. Teliti dan analisa sebelum membeli dan menjual saham. thedesignweb.co.id tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Semula Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak hingga 2024. 12-16 Agustus Hal ini disebabkan niat bank sentral Amerika atau Federal Reserve Bank (Fed) untuk menurunkan suku bunga.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI) yang ditulis Minggu (18/08/2024), IHSG menguat 2,41 persen. menjadi 7,432.09 dari level minggu lalu di 7,256.99. Sementara itu, rata-rata jumlah transaksi harian meningkat selama sepekan – 4,54 persen. menjadi 16,73 miliar saham dari 16 miliar saham pada pekan sebelumnya.

Rata-rata nilai tukar harian naik 3,53 persen. hingga 1,02 juta transaksi, dibandingkan 981 ribu pekerjaan pada minggu lalu.

Sementara rata-rata harga transaksi mata uang harian turun menjadi 3,33 persen. menjadi Rp 9,32 juta dari Rp 9,64 juta pada pekan lalu.

Selama sepekan, investor asing mengumumkan pembelian saham senilai 2,94 triliun. Rp. Pada tahun 2024, investor asing akan membeli saham senilai Rp 4,37 juta.

Semua area yang sama berwarna hijau selama seminggu. Sektor konsumsi tumbuh sebesar 8,88 persen. dan mencatatkan level tertinggi.

Selain itu, sektor barang-barang manufaktur menguat 5,77 persen, sektor barang-barang kebutuhan pokok atau manufaktur menguat 2,13 persen, sektor barang-barang manufaktur menguat 1,22 persen, dan sektor Konsumen menguat 1,04 persen.

Sedangkan sektor produk kesehatan meningkat 0,23 persen, sektor keuangan sebesar 2,08 persen, dan sektor real estate sebesar 1,61 persen.

Kemudian sektor produk teknologi meningkat 3,98 persen, sektor aset – 3,44 persen, dan sektor transportasi dan logistik – 4,71 persen.

 

Herditya Wicaksana, Analis PT MNC Sekuritas, mengatakan kenaikan IHSG sebesar 2,41 persen dalam sepekan didorong oleh banyak sentimen. Pertama, informasi mengenai indeks harga produsen (CPI) dan indeks harga konsumen (CPI) di AS dipublikasikan secara terpisah. “Hal ini menimbulkan kekhawatiran bagi investor dan meningkatkan ekspektasi bahwa The Fed akan terus menaikkan suku bunga pada tahun 2024. Fed Funds Rate (FFR) akan dipangkas setidaknya 25 yayasan pada bulan September,” ujarnya saat dihubungi thedesignweb.co.id.

Kedua, pengumuman penjualan dari Tiongkok menunjukkan pertumbuhan. Ketiga, tersedia data neraca perdagangan Indonesia yang masih surplus meski sedikit.

Pekan depan, menurut Herditya, IHSG berpeluang memperkuat posisi oposisi 7500 dan support 7347. “Kami mengharapkan data suku bunga dari China dan Indonesia pada minggu depan, serta diskusi dari The Fed,” ujarnya.

Sentimen serupa juga disampaikan oleh Nafan Aji Gusta, Senior Officer Informasi Investasi Mirae Asset Sekuritas, dengan mengatakan kemungkinan The Fed memangkas suku bunga merupakan sentimen positif bagi IHSG.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *