Suzuki Tunda Rilis Lima Kendaraan Listrik pada 2030, Ini Alasannya
thedesignweb.co.id, Jakarta – Suzuki mengurungkan niatnya meluncurkan lima model kendaraan baru di segmen BEV (battery electric vehicle) pada tahun 2030. Pasalnya, merek asal Jepang tersebut kini sedang mengalami kemerosotan penjualan.
Selain itu, persaingan harga mobil listrik asal China jauh lebih terjangkau. Hal ini membuat pabrikan ragu merilis mobil listrik di masa depan.
Namun baru-baru ini Suzuki meluncurkan mobil listrik pertamanya, eVitara. Kendaraan tanpa emisi ini akan merevitalisasi pasar kendaraan listrik (EV) di India. Peluncuran kendaraan listrik baru ini diyakini mirip dengan SUV Toyota bZ yang juga akan segera diluncurkan.
Meski sudah melewati sektor elektrifikasi, merek berlogo S itu masih khawatir dengan investasi yang dikeluarkan untuk mobil listrik. Pasalnya, pasar mobil listrik sedang mengalami ketidakpastian.
Pabrikan asal Negeri Matahari Terbit itu berencana menginvestasikan 35 miliar dolar dalam produksi lima mobil listrik pada tahun 2030.
Namun, karena kondisi perusahaan saat ini sedang terpuruk, ada kemungkinan produk EV tersebut akan dibatalkan.
Saat peluncuran eVitara, Presiden Suzuki Toshihiro Suzuki mengakui adanya penurunan permintaan kendaraan listrik. Selain itu, faktor lain yang tidak bisa diabaikan adalah semakin ketatnya persaingan dari berbagai merek asal China.
“Saat ini kita berada dalam situasi yang sangat sulit karena penjualan BEV melambat dan sebaliknya kendaraan listrik terjangkau dan murah dari China mulai masuk ke pasar. Jadi sekarang adalah waktu yang sangat sulit untuk melanjutkan implementasi BEV,” kata Toshihiro seperti dikutip Carscoops, Kamis (7/11/2024).
“Mengingat situasi saat ini, insentif pemerintah untuk BEV mulai diluncurkan, dan mengingat sangat kompetitifnya kendaraan listrik Tiongkok di segmen tersebut, Anda perlu memikirkan dengan hati-hati mengenai jenis BEV apa yang akan dibawa ke pasar dan kapan,” ujarnya. ditambahkan.
Selain menolak niat meluncurkan mobil listrik, pihak pabrikan juga menepis rumor Jimny versi BEV. Selain itu, model S-Cross dan Ignis yang akan dialiri listrik juga ditolak.
Ia mengatakan peralihan ke listrik bisa merusak komponen aki karena mobil off-road, melewati berbagai medan sulit, dan ukurannya kecil.
Meski demikian, pernyataan Presiden Suzuki tersebut tidak bersifat mutlak. Peluncuran lima kendaraan listrik di masa depan sangat bergantung pada penjualan eVitara dan pertumbuhan tren pasar.
Saat ini banyak produsen mobil yang berlomba-lomba mengembangkan kendaraan listrik. Meski demikian, Suzuki mengambil waktu dan masih fokus menjual kendaraan lainnya.
Namun, hampir separuh penjualan tahunan berada di India, yang pasarnya masih didominasi oleh mesin pembakaran internal.
Saat ini Suzuki sedang fokus pada pengembangan mobil hybrid, mobil yang menggunakan bahan bakar elektronik dan biogas.