Pemanfaatan Nuklir sebagai EBT, Ini Strategi BRIN
thedesignweb.co.id, Yogyakarta – Lembaga Inovasi dan Penelitian (BRIN) mendukung kebijakan pemerintah menjadikan energi nuklir sebagai sumber energi baru terbarukan bersama Rusia dalam hal peningkatan sumber daya manusia (SDM). Pengembangan kapasitas sumber daya manusia nuklir bekerja sama dengan perusahaan atom negara Rusia Rosatom.
Penyediaan sumber daya manusia tersebut sejalan dengan kebijakan pemerintah mengenai penggunaan energi baru terbarukan (EBT) yang akan dilaksanakan pada tahun 2032 melalui pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN).
Deputi Sumber Daya Manusia, Iptek, dan Teknologi BRIN Eddy Giri Rachman Putra mengatakan kemitraan ini mengembangkan fokus pada peluang energi nuklir di sektor penelitian dan komersial, baik di sektor energi maupun non-energi, sebuah langkah yang didasarkan pada perkembangan dan kebutuhan nuklir. energi yang menyimpan energi bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan,” jelasnya, Senin (14/10/2024). di Yogyakarta.
Salah satu program yang digagas adalah “Pengembangan dan Promosi Pendidikan Universitas Nuklir”. Sebab BRIN-Rosatom fokus pada kemampuan SDM nuklir bidang energi secara sistematis dan terukur di seluruh perguruan tinggi, salah satunya melalui Politeknik Nuklir.
“Kemitraan ini menghadirkan Nuclear Young Talent Fest, sebuah festival yang dirancang untuk mempromosikan pendidikan tinggi ilmu pengetahuan dan teknik nuklir di Rusia,” ujarnya.
Eddy mengatakan BRIN mendukung penuh mahasiswa yang belajar atau bekerja di Rusia melalui program magister dan doktoral, program pascadoktoral, peneliti kunjungan, dan sistem kerja sama lainnya untuk meningkatkan sumber daya manusia di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pasalnya BRIN dan Tomsk Polytechnic University telah memiliki empat mahasiswa doktoral dan satu mahasiswa master bidang energi nuklir di Rusia melalui program penelitian diplomatik.
Direktur Rosatom International Network Office Anna Belokoneva menyatakan kemitraan ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan jumlah pemangku kepentingan dan organisasi di sektor nuklir di tingkat nasional.
“Penggunaan energi atom saat ini sudah begitu luas dan dapat menyelesaikan berbagai permasalahan. “Tidak hanya di bidang ketahanan energi dan kesehatan, energi nuklir dapat menyelesaikan permasalahan industri pertanian dan perubahan iklim,” kata Anna.
Bagi Rostom, melalui kerja sama ini, Rusia berkesempatan untuk mempromosikan berbagai universitas yang memiliki fokus pada ilmu nuklir. Rosatom juga meyakini kemitraan ini akan mempercepat pemanfaatan energi hijau, khususnya di wilayah Ibu Kota (IKN).
“Rusia siap membantu pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir.” Namun tentunya pemerintah Indonesia harus memutuskan sumber energi mana yang akan dipilih, tutupnya.