Lifestyle

WEB NEWS Elegansi Parade Mode Hitam Putih, Karya 25 Desainer IFDC di Fashion Nation 2024

thedesignweb.co.id, Jakarta – Dewan Perancang Mode Indonesia (IFDC) juga memiliki 18 pulsa “Hitam Putih” di Mall Senayan City.

Momen spesial ini kembali menghadirkan kenangan perjalanan IFDC bagi pecinta fashion Tanah Air. IFDC pertama kali didirikan pada tahun 1986 dengan nama Ikatan Perancang Busana Menengah Indonesia (IPBMI), yang diprakarsai oleh Sjamsidar Isa, Chossi Latu, Gea Panggabean, Biyan Vanaatmadja, Harry Darsono, Susan Budiharjo dan mendiang Prayudi.

Dalam perjalanannya, pada tahun 1988, atas usul Kementerian Dalam Negeri, IPBMI berganti nama menjadi Ikatan Perancang Busana Indonesia (IPMI). IPMI yang juga dikenal sebagai Dewan Perancang Mode Indonesia (IFDC) telah mengukuhkan penunjukan IPMI sebagai IFDC pada tahun 2024 untuk memfasilitasi akses ke khalayak internasional.

Dua puluh lima desainer yang berpartisipasi dalam Parade Mode IFDC “Hitam Putih” adalah: Andreas Odang, Carmanita, Chossi Latu, Danny Satriadi, Denny Wirawan, Didi Budiardjo, Eddie Betty, Era Soekamto, Eridani, Gea Panggabin, Hian Tjen, Ivan Guna, Liliana Lim, Mel Akhyar, Monica Ivena, Priyo Octaviano, Rama Dauhan, Sebastian Gunawan, Stella Rissa, Wilsen Willim, Yogi Pratama, Yongki Budi Suthisna. Tiga anggota baru IFDC juga mempresentasikan karyanya tahun ini, antara lain Ria Miranda, Yosaphat Dwi Kurniawan, dan Adeline Esther.

Pemaparan fesyen pertama adalah Yosaphat yang mengenakan dress asimetris berwarna hitam putih dari Dwi Kurniawan. Lalu, dalam tampilan berbeda, karya Didi Boudiardo mengenakan atasan putih penuh polusi dan rok hitam turki.

Setelah itu, midi dress A-line bervolume dengan pola garis-garis hitam putih di bagian ujungnya juga menghadirkan elemen berbulu pada atasan yang dikenakan sang model. Berikutnya Eri Dani menghadirkan unsur gaya Rococo, gaun pesta dengan kombinasi bustier.

Ghea Pangabenan selalu menghadirkan nuansa etnik pada desainnya melalui pola batik tradisional tulisan tangan dan print. Sedangkan Hian Tjen mengambil tema hitam putih dengan bahan rambut berwarna abu-abu.

Kemudian Ivan Gunawan, seperti biasa, merilis gaun berpotongan seksi yang memperlihatkan kecantikan lekuk tubuh seorang wanita. Gaun berwarna hitam putih tersebut juga dilengkapi hiasan pita besar di bagian belakang. 

Koleksi Mel Akhyar pun tak kalah menarik perhatian. Ia mengusung tema hitam putih dalam balutan gaun menyapu lantai dengan sebagian besar detail bordir berwarna hitam.

Sementara itu, Monica Ivena tampil simpel dan glamor dalam balutan gaun berpotongan seksi berwarna hitam. Dengan punggung terbuka, desainer yang karyanya pernah dikenakan para juara dunia ini menambahkan elemen dramatis dengan sarung tangan hitam yang berfungsi ganda sebagai syal.

Lalu ada Rama Dauhan yang tampil dengan kemeja serba putih yang dipadukan dengan outerwear berwarna hitam. Menambah unsur feminim, ia juga menambahkan aksen berlapis pada bagian ujung gaunnya.

Ria Miranda adalah seorang desainer kasual yang meluncurkan koleksi hitam putih yang chic. Dia mengenakan atasan gaun bermotif daun. Atasan yang memberi kesan semi formal dipadukan dengan rok lebar berwarna hitam dengan motif horizontal menonjol.

Sebagai desainer yang dikenal mendesain busana muslim, Ria lebih banyak menggunakan motif print dan tampil aman dengan warna-warna pastel seperti pink. Rupanya selama ini desainer ESMOD tersebut berusaha keluar dari zona nyamannya.

 

Turut hadir dalam acara Fashion Nation 2024 adalah Cita Tenun Indonesia (CTI) yang berkolaborasi dengan desainer dan brand menampilkan koleksi lengkap berbahan kain. Dalam rangka HUT Senayan City Mall yang ke-18 pada Rabu, 25 September 2024, Fashion Nation edisi ke-18 mengadakan fashion show bertajuk “Cultural Evolution: CTI x Qanagara, Toko Didiyo, Money Man Works”.

Pertama, lini koleksi Qanagara, brand yang menonjolkan warisan budaya Indonesia dengan eksekusi modern. Disesuaikan dengan pakaian siap pakai, merek ini menjadikan rajutan lebih cocok untuk dipakai sehari-hari.

Bagian atas gaunnya dipotong dengan kombinasi kotak dan garis sehingga terlihat membosankan. Ada pula rompi yang mengambil unsur garis-garis unik dari anyaman ijuk, dipadukan dengan kemeja berkerah putih dengan lengan melebar.

Koleksi lainnya adalah atasan berkerah putih yang dipadukan dengan rompi panjang untuk pakaian semi formal, celana panjang senada dalam palet abu-abu. Lalu ada modifikasi blazer dan rok midi yang menggunakan elemen grafis dan motif tenun, dipermanis dengan aksen stocking di bagian pinggang.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *