Kamala Harris Geleng-geleng Kepala Saat Diserang Donald Trump Terkait Isu Aborsi
thedesignweb.co.id, Philadelphia – Kamala Harris terlihat geleng-geleng mendengarkan serangan Donald Trump soal isu aborsi pada debat capres 2024 di Philadelphia, Selasa (10/9/2024).
Perbedaan yang sangat mencolok terlihat pada kasus aborsi. Wakil Presiden AS Kamala Harris dengan tegas membela hak aborsi selama debat presidennya dengan Donald Trump dari Partai Republik.
Harris menyoroti kondisi medis mengerikan yang dihadapi perempuan sejak Mahkamah Agung AS membatalkan hak aborsi pada tahun 2022, dikutip dari AP, Rabu (11/9/2024).
Harris menyalahkan Trump, yang mengembalikan Mahkamah Agung ke mayoritas yang seimbang dan mengeluarkan keputusan penting selama masa jabatannya.
“Mau ngomongin ini, itu yang diinginkan kebanyakan orang? Ibu hamil yang ingin melanjutkan kehamilannya yang rusak ditolak masuk IGD karena petugas kesehatan takut masuk penjara dan kamu” apakah ada pendarahan di dalam mobil atau di tempat parkir?” kata Harris.
Kamala Harris telah menjadi tokoh publik dalam upaya Gedung Putih untuk meningkatkan kesehatan ibu dan menjamin akses terhadap aborsi, meskipun ada keputusan Mahkamah Agung.
Awal tahun ini, ia menjadi pejabat tertinggi AS yang mengunjungi klinik aborsi.
Dr. Daniel Grossman, seorang dokter kandungan dan ginekolog di Universitas California, San Francisco, mengatakan dia senang melihat Harris mengatasi masalah yang dihadapi masyarakat di negara bagian yang melarang aborsi.
“Orang-orang yang tidak bisa mendapatkan layanan aborsi di tempat tinggal mereka harus pergi. Orang-orang yang mengalami kesulitan melahirkan dan tidak bisa mendapatkan layanan yang mereka butuhkan karena pembatasan aborsi,” kata Grossman.
Namun Harris disebut enggan membeberkan secara rinci jenis pembatasan terkait aborsi.
Sementara itu, Trump tidak berbasa-basi saat ditanya niatnya melarang aborsi. Dia tidak mengatakan apakah dia akan menandatangani larangan aborsi nasional sebagai presiden.
Para pendukung anti-aborsi mengatakan mereka tidak percaya Trump akan menandatangani larangan tersebut jika hal itu sampai ke mejanya.
Trump juga secara salah mengklaim bahwa beberapa anggota Partai Demokrat ingin “membunuh bayi” setelah mereka lahir pada bulan kesembilan kehamilan.