Demi Ngirit Rp5,7 M per Bulan, Maladewa Pecat 225 Pejabat Politik Termasuk 7 Menteri
thedesignweb.co.id, Malé – Yang menjadi sorotan adalah usulan peningkatan efisiensi atau pengurangan jumlah pegawai yang dilakukan pemerintah Maladewa. Jumlah yang terdampak pun tidak sedikit, bahkan mencapai ratusan.
“Presiden Maladewa telah memecat lebih dari 225 pejabat politik, termasuk menteri, dalam upaya memangkas pengeluaran di negara yang kekurangan uang di Samudra Hindia itu,” kata kantor Kepresidenan Maladewa, Selasa (15 Oktober 2024). AFP.
Setelah menjabat tahun lalu, Presiden Mohamed Muizzu memerintahkan pemecatan orang-orang yang ditunjuknya ketika negara kecil namun berlokasi strategis itu berjuang untuk menghindari krisis utang.
“Pengurangan signifikan dalam jumlah kandidat politik konsisten dengan upaya presiden yang lebih luas untuk merampingkan operasi pemerintah dan memastikan penggunaan dana publik yang lebih baik,” kata Muizza dalam pernyataannya.
Di antara mereka yang diberhentikan adalah tujuh menteri negara, 43 deputi, dan 178 direktur politik.
Tidak ada yang tahu peran apa yang mereka lakukan di Maladewa, negara kecil yang berpenduduk hampir setengah juta orang.
Pernyataan dari kantor kepresidenan Maladewa belum menyebutkan berapa banyak calon politik lain yang masih tersisa di pemerintahan, namun menambahkan bahwa pengurangan besar-besaran staf akan menghemat anggaran negara sekitar $370.000 atau Rp 5,7 miliar per bulan.
Maladewa mengatakan pada bulan September bahwa masalah keuangannya bersifat “sementara” dan bahwa negara tersebut tidak memiliki rencana untuk mencari dana talangan dari Dana Moneter Internasional (IMF), meskipun ada peringatan akan kemungkinan kebangkrutan.
Selain sebagai pusat geopolitik, Maladewa juga dikenal sebagai tujuan liburan mewah dengan pantai pasir putih bersih dan resor terpencil.
Tiongkok dan India adalah dua pemberi pinjaman bilateral terbesar ke Maladewa, yang terdiri dari 1.192 pulau karang yang tersebar di garis khatulistiwa.
Tiongkok telah menjanjikan pendanaan tambahan sejak kemenangan Presiden Muizza pada tahun 2023 tahun lalu, dan berterima kasih kepada Beijing atas “bantuan tanpa pamrih” untuk dana pembangunan.
Presiden Muizza disambut di New Delhi pada bulan Oktober ini oleh Perdana Menteri India Narendra Modi, yang meluncurkan dukungan keuangan untuk mendukung perekonomian Male yang sedang kesulitan.
Angka resmi menunjukkan bahwa utang luar negeri Maladewa mencapai $3,37 miliar pada kuartal pertama tahun ini, setara dengan sekitar 45 persen produk domestik bruto.
Tiongkok memiliki 20% utang luar negeri, sementara India memiliki kurang dari 18%.