Crypto

ABRA Dilarang Tawarkan Kripto di Puluhan Negara Bagian AS, Ada Apa?

thedesignweb.co.id, Jakarta – Otoritas keuangan di 25 negara bagian Amerika Serikat (AS) telah menyelesaikan perselisihan dengan platform investasi cryptocurrency ABRA dan CEO-nya, Bill Barhidt. Perusahaan cryptocurrency ini sebelumnya beroperasi tanpa lisensi yang sesuai.

Badan-badan fiskal di puluhan negara bagian tersebut telah meminta perubahan signifikan terhadap ABRA agar dapat beroperasi di negara bagiannya masing-masing.

Dikutip dari News.bitcoin.com, Kamis (27 Juni 2024) Konferensi Pengawas Bank Negara (CSBS) mengumumkan bahwa sebagai bagian dari perjanjian, ABRA akan berhenti menawarkan mata uang kripto kepada pelanggan produk ritel AS untuk dibeli dan diperdagangkan mulai 15 Juni:

Tindakan tersebut menyusul serangkaian tindakan penegakan hukum terhadap ABRA oleh regulator AS selama setahun terakhir terkait dengan orientasi layanan sistematis bagi pelanggan ritel domestik.

Pengumuman ini muncul setelah Komisi Sekuritas Negara Bagian Texas mengungkapkan pada bulan Januari lalu bahwa mereka telah mencapai penyelesaian awal dengan ABRA dan Bill Barhydt.

Berdasarkan ketentuan perjanjian, CEO ABRA Barhidt dikatakan dilarang berpartisipasi dalam pengelolaan atau pengoperasian bisnis pengiriman uang atau layanan uang yang memiliki izin di negara terkait selama lima tahun ke depan.

Selain itu, ABRA diperintahkan untuk mengembalikan dana hingga $82,1 juta kepada pelanggan yang terkena dampak di negara bagian tersebut, termasuk Washington, Texas, Georgia, dan Ohio.

Negara-negara yang berpartisipasi telah memutuskan untuk menghapuskan denda untuk memastikan pembayaran penuh kepada konsumen.

Dalam laporan yang dirilis Rabu, Ketua CSBS dan Direktur Departemen Lembaga Keuangan Washington Charlie Clark menekankan komitmen regulator negara bagian untuk melindungi hak-hak konsumen dan penegakan hukum perizinan yang ketat.

“Perusahaan yang tidak beroperasi sesuai hukum negara bagian akan dimintai pertanggungjawaban,” kata Clark.

Bitcoin dan mata uang kripto teratas lainnya mengalami pergerakan harga yang konsisten pada Kamis (27 Juni 2024), dengan sebagian besar mata uang kripto teratas tetap berada di zona merah.

Berdasarkan data Coinmarketcap, mata uang kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC), kembali melemah. Bitcoin turun 1,54% selama 24 jam dan 6,27% selama seminggu. Harga Bitcoin saat ini adalah 60.801 USD atau Rp 999 juta (dengan asumsi Rp 16.432 terhadap USD). 

Ethereum (ETH) masih melemah. ETH turun 0,81% selama sehari terakhir dan 5,26% selama seminggu. Jadi, ETH saat ini berada di harga Rp 55,3 juta per koin. 

Mata uang kripto berikutnya, koin Binance, juga melemah. BNB turun 0,82% selama 24 jam terakhir dan 4,27% selama seminggu. Hal ini membuat BNB bernilai Rp9,40 juta per koin. 

Kemudian Cardano (ADA) kembali ke zona merah. ADA turun 1,81% dalam 24 jam terakhir, namun masih naik 0,45% dalam seminggu, dengan ADA di Rp 6322 per koin.

Sedangkan untuk Solana (SOL), masih turun 0,05% pada hari ini tetapi masih naik 1,02% pada minggu ini. Saat ini harga SOL 2 per koin Rp 0,24 juta. 

XRP terpantau kembali berada di zona merah. XRP turun 1,24% selama 24 jam dan 4,68% selama seminggu. Omong-omong, XRP kini bernilai Rp7719 per koin. 

 

Koin meme Dogecoin (DOGE) turun lagi. DOGE turun 2,66% selama sehari terakhir tetapi masih naik 0,44% dalam seminggu. Hal ini membuat perdagangan DOGE berada pada level IDR 2014.

Harga mata uang kripto hari ini, stablecoin Tether (USDT) dan koin USD (USDC), keduanya naik 0,01%, artinya keduanya tetap di $1,00

Sementara itu, Binance USD (BUSD) telah meningkat 0,01% selama 24 jam terakhir, menyebabkan harganya tetap di $1,00 USD.

Sementara itu, total kapitalisasi pasar mata uang kripto saat ini mencapai 2,25 triliun USD atau Rp 36,976 triliun, turun sekitar 1,09% selama sehari terakhir.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *