Saham

Ada Sentimen Kebijakan Energi dan Pembangunan Dalam Negeri, 3 Saham Ini Dapat Dicermati

thedesignweb.co.id, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,84% pada pekan 21-25 Oktober 2024 di level 7.694.660 pada penutupan perdagangan Jumat 25 Oktober 2024.

Analis Ekuitas PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) David Kurniawan menegaskan, pelemahan IHSG terbebani oleh dua saham yang mengalami penurunan terbesar yang masih melemahkan rasio IHSG, yakni IDX HEALTH yang turun -3,65% akibat koreksi saham health dan INFRA IDX yang melemah -1,66%. akibat koreksi pada saham Karya yang kemungkinan akan melanjutkan penurunan cukup dalam.

Terkait sentimen pada minggu ini, David menghimbau para trader untuk memperhatikan 3 sentimen yaitu kemungkinan pecahnya tren pasar saham AS, update makro global, dan kebijakan ‘pembangunan dan energi dalam beberapa minggu mendatang.

Perkembangan investor asing juga harus dicermati pada pekan ini. Diketahui, dalam sepekan terakhir, investor asing mencatatkan aksi jual Rp 1,7 triliun di pasar reguler dengan penjualan terbesar adalah saham BBRI.

Oleh karena itu, perkembangan investor asing dalam sepekan ke depan sangat perlu dicermati, mengingat kepemilikan asing pada saham-saham dengan kapitalisasi pasar yang besar juga memiliki pengaruh yang besar, kata David dalam keterangan resmi yang dikutip Senin (28 Oktober 2024 ). ).

Sedangkan mengenai psikologi yang ketiga, yakni psikologi kebijakan energi dan pembangunan dalam negeri, kehebohan tanah air tidak berhenti sepenuhnya dengan dilantiknya Presiden Indonesia ke-8. 

Selain itu, Prabowo Subianto menekankan pentingnya swasembada pangan dan energi di tengah situasi global yang tidak stabil. Selain itu, Presiden juga mengarahkan kementerian terkait untuk segera mengembangkan program hilirisasi 26 komoditas dan terus mengembangkan program pangan bergizi.

“Kebijakan Presiden Prabowo tentu berdampak positif terhadap emiten-emiten terkait energi dan pembangunan, seperti TAPG dan SMGR,” kata David.

Berkaca dari pandangan tersebut, PT Indo Premier Sekuritas merekomendasikan 3 saham untuk diperdagangkan pekan ini hingga Jumat 1 November 2024. Semen Indonesia (SMGR)

Rekomendasi pertama, Beli SMGR (Harga Saat Ini: 4,390, Entry: 4,390, Target Harga: 4,750 (+8.20 persen), Stop loss: < 4,200 (-4.33 persen) dan Rasio Risiko Risk on Reward = 1:1.9). 

David menjelaskan, sektor bahan baku seperti semen mendapat sentimen positif karena prospeknya yang cerah seiring dengan program Presiden Prabowo membangun 15 juta rumah, sehingga kebutuhan semen sebagai bahan pendukung aset dapat ditingkatkan. Triputra Agro Persada (TAPG)

Rekomendasi saham kedua adalah Buy on the TAPG pull (Harga Saat Ini: 910, Entry Point: 890, Target Harga: 975 (+9.55%), Stop loss: < 855 (-3.93%) dan Odds Risk to Reward rasio = 1: 2.4 ). 

David menjelaskan, harga CPO juga mengalami kenaikan selama 4 hari berturut-turut. Selama 4 hari ini, harga naik 7,92%. Alasan kenaikan harga CPO yang pertama adalah karena terbatasnya pasokan. 

Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOB) melaporkan produksi CPO Negeri Harimau Malaya pada September turun 3,8% dibandingkan Agustus. Emiten tersebut juga didukung oleh posisi politik Presiden Prabowo di bidang energi. Citramulia Arwana (ARNA)

Rekomendasi terakhir adalah Beli di ARNA Breakout (Harga Saat Ini: 1,610, Titik Masuk: 1,640, Harga Target: 1,750 (+6,7%), Stop Loss: < 1,590 (-3,0%) dan Rasio Risiko terhadap Hadiah = 1:2 .2 ). 

IPOT melihat faktor industri membaik karena adanya kebijakan antidumping yang diterapkan pemerintah, seperti penerapan bea masuk antidumping (BMAD) dan peraturan SNI yang akan membatasi impor batu bata ubin murah. 

Di sisi lain, program pembangunan perumahan terjangkau yang dicanangkan pemerintah diharapkan dapat berdampak pada ARN.

 

Penafian: Semua keputusan investasi ada di tangan pembaca. Riset dan analisis sebelum membeli atau menjual saham. thedesignweb.co.id tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada periode 21-25 Oktober 2024. Koreksi IHSG terjadi seiring investor asing melakukan aksi jual saham.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI) yang ditulis Sabtu (26 November 2024), indeks IHSG turun 0,84% menjadi 7.694,66 dari posisi pekan lalu 7.760,06. Pasca koreksi IHSG, kapitalisasi pasar saham turun 0,61% menjadi Rp 12,888 triliun dibandingkan pekan sebelumnya Rp 12,967 triliun.

Pada 21 hingga 25 Oktober 2024, investor asing menjual saham senilai Rp 3,62 triliun. Situasi ini berbeda dengan pekan lalu yang tercatat pembelian saham senilai Rp 1,2 triliun. Selama tahun 2024, investor asing akan membeli saham senilai Rp 40,9 triliun.

Sebagian besar kelompok saham melemah selama sepekan. Saham-saham infrastruktur memimpin koreksi dengan turun 2,34%. Diikuti oleh saham-saham perawatan kesehatan yang turun 1,95%, saham real estate dan real estat turun 1,86%, dan saham bahan pokok turun 1,35%.

Setelah itu, sektor sekuritas konsumen non-siklus turun 0,17%, sektor sekuritas energi turun 0,33%, dan sektor sekuritas siklis konsumen turun 0,37%.

Sementara itu, sektor sekuritas industri meningkat sebesar 2,56%, sektor sekuritas keuangan meningkat sebesar 0,20%, sektor sekuritas teknologi meningkat sebesar 1,95%, dan sektor transportasi dan logistik meningkat sebesar 0,96%.

Di sisi lain, rata-rata volume perdagangan harian bursa meningkat 16,96% menjadi 27,31 miliar lembar saham dari 23,35 miliar lembar saham. Rata-rata nilai transaksi bursa harian meningkat 9,49% menjadi Rp11,96 triliun dari Rp10,92 triliun. Rata-rata frekuensi perdagangan harian bursa meningkat 9,04% menjadi 1,37 juta transaksi dari 1,25 juta transaksi pada minggu lalu.

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan penguatan signifikan pada 14-18 Oktober 2024. Analis menilai penguatan IHSG disebabkan oleh dorongan sentimen internal dan eksternal.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI) yang ditulis Sabtu (19 Oktober 2024), indeks IHSG menguat 3,18% menjadi 7.760,06 pada pekan ini. Pekan lalu, IHSG menguat 0,33% ke 7.520.

Kapitalisasi pasar saham pun meningkat 3,47% menjadi Rp12,967 triliun dari Rp12,532 triliun pada pekan lalu.

Rata-rata frekuensi perdagangan harian bursa juga meningkat 6,73% menjadi 1,26 juta transaksi dari 1,18 juta transaksi pada minggu lalu.

Selain itu, rata-rata volume perdagangan harian bursa meningkat 1,08% menjadi 23,35 miliar lembar saham dari 23,10 miliar lembar saham pada pekan lalu. Sedangkan rata-rata nilai transaksi bursa harian turun 1,37% menjadi Rp10,92 triliun dari Rp11,08 triliun pada pekan sebelumnya.

Selama sepekan, investor asing mencatatkan pembelian saham senilai Rp 1,27 triliun. Kondisi ini berbeda dengan sebelumnya, investor asing melepas saham senilai Rp 4,56 triliun. Sepanjang tahun 2024, investor asing mencatatkan aksi beli senilai Rp 44,52 triliun.

Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan IHSG menguat 3,18% seiring dengan peningkatan volume pembelian. Ia mengatakan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi IHSG. Pertama, rilis data perekonomian Tiongkok yang terus menunjukkan perlambatan. Kedua, rilis data perekonomian Indonesia yang stabil dan pengumuman suku bunga acuan tetap di angka 6%.

Ketiga, rilis data penjualan di Amerika Serikat (AS) yang relatif meningkat, ujarnya saat dihubungi thedesignweb.co.id.

Herditya mengatakan, sentimen yang akan mempengaruhi IHSG antara lain nilai tukar rupiah dan harga komoditas. Selain itu, dirilis data makro AS, khususnya lapangan kerja, produk domestik bruto (PDB), dan pendapatan pribadi. Disusul dengan rilis data manufaktur Tiongkok dan data inflasi Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *