Saham

Adaro Andalan Indonesia Catatkan Saham Perdana Hari Ini, Kamis 5 Desember 2024

thedesignweb.co.id, Jakarta – Saham PT Adaro Andalan Indonesia Tbk akan segera dicatatkan dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Kamis 5 Desember 2024. Perusahaan ini akan menjadi perusahaan ke-40 yang masuk bursa tahun ini.

Saham perseroan diperdagangkan dengan simbol ticker AADI, berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia. PT Adaro Andalan Indonesia Tbk mencatatkan sahamnya di papan utama. Jumlah saham yang ditawarkan kepada masyarakat sebanyak 778689200 lembar saham dengan nilai nominal 3125 Rial per lembar saham.

Jumlah saham yang ditawarkan maksimal sebesar 10% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah penawaran perdana saham. AADI mematok harga IPO sebesar Rp 5.550 per saham. Dengan demikian, perseroan mengantongi dana segar Rp 4,32 triliun dari IPO. IPO PT Adaro Andalan Indonesia Tbk ini sejalan dengan upaya induk perusahaan PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) yang mengurangi bisnis batubara termal.

PT Adaro Andalan Indonesia Tbk merupakan perusahaan induk yang memiliki anak perusahaan di bidang pertambangan batubara termal, logistik, pengelolaan aset tanah (Adaro Land), sumber daya air (Adaro Water) dan lain-lain. Industri aktif.

Hal ini mencakup investasi (Adaro Capital), ketenagalistrikan, konsultasi pertambangan dan pengembangan TI. Wilayah operasi grup perusahaan meliputi Jakarta, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Riau, Sumatera Utara dan Kalimantan berada di Utara.

Sebelumnya Departemen Jasa Keuangan (OJK) berdasarkan keputusan KEP-20/D.04/2024 tanggal 24 Mei 2024, Dewan Komisi Departemen Jasa Keuangan, menjadikan saham perseroan sebagai efek syariah. telah ditentukan Tentang daftar surat berharga syariah

 

Keluarnya keputusan ini menyusul kajian Otoritas Jasa Keuangan terhadap pemenuhan kriteria efek syariah atas permohonan pendaftaran yang diajukan oleh PT Adaro Andalan Indonesia Tbk.

Sumber data yang digunakan sebagai bahan peninjauan antara lain dokumen pernyataan pendaftaran dan data pendukung lainnya berupa data tertulis yang diperoleh dari penerbit atau Pihak terpercaya lainnya diperoleh. OJK secara berkala melakukan revisi daftar Efek Syariah berdasarkan laporan keuangan tengah tahunan dan laporan keuangan tahunan emiten atau perusahaan milik negara.

Peninjauan terhadap daftar efek syariah juga dilakukan apabila terdapat penerbit atau perusahaan publik yang telah diberlakukan pernyataan pendaftarannya dan kriteria efeknya. memiliki Efek Syariah, atau apabila terdapat aksi korporasi, informasi atau fakta dari emiten atau perusahaan publik. menyebabkan kesesuaian atau ketidaksesuaian standar sekuritas syariah.

Sebelumnya, Adaro Andalan Indonesia (AADI), anak perusahaan batubara ADRO, akan segera mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Berdasarkan prospektus yang diungkapkan dalam rangka IPO, total modal ditempatkan dan disetor AADI terdiri dari 7.008.202.560 saham senilai Rp 21,9 triliun.

Berdasarkan prospektus IPO AADI pada Senin (12/02/2024), ADRO tercatat memiliki kepemilikan 7.008.202.240 saham atau setara 99,99%. Sisanya sebanyak 320 saham atau setara 0,01% dimiliki oleh PT Adaro Strategic Investments (ASI).

Sekadar informasi, ADRO selaku induk perusahaan sebelumnya bermaksud melakukan transaksi penjualan sebanyak-banyaknya saham milik Perseroan kepada AAI sebanyak 7.008.202.240 lembar saham melalui Melakukan penawaran umum kepada pemegang saham berdasarkan POJK 76/2017 (PUPS). .

PUPS tersebut akan dilaksanakan bersamaan atau berkesinambungan dengan proses penawaran umum perdana (IPO) AAI.

Sehubungan dengan penjualan seluruh saham yang ditawarkan dalam IPO AADI, maka struktur permodalan dan susunan pemegang saham setelah selesainya IPO akan disesuaikan dengan jumlah modal ditempatkan dan disetor. akan menjadi 7.786.891.760 lembar saham. .

Dimana kepemilikan ADRO menjadi 7.008.202.240 saham atau setara dengan 90,00%.

Kemudian 320 unit ASI atau setara dengan 0,00%. Sekaligus sebanyak 7.78689200 lembar saham atau setara dengan 10,00% kekayaan negara.

 

Sesuai daftar pemegang saham ADRO per 31 Oktober 2024. Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh ADRO sebanyak 7.786.891.760 lembar saham. Mengandung ASI sebanyak 14.045.425.500 lembar atau 45,66%.

Garibaldi Tohir atau yang akrab disapa Boy Tohir kemudian memperoleh 1.976.632.710 saham atau 6,43%. Sisanya sebanyak 1.473.660.7690 saham atau setara dengan 47,91% dicatatkan dalam kepemilikan negara.

Dengan asumsi seluruh pemegang saham akan membeli saham yang ditawarkan ADRO dalam rangka PUPS sesuai dengan rasio pemesanan, struktur permodalan dan komposisi pemegang saham perseroan setelah menyelesaikan PUPS terlebih dahulu. Dengan asumsi mereka membeli, maka total modal ditempatkan dan disetor penuh berjumlah 7.786.891.760 saham.

Rinciannya, properti ADRO sudah terpakai seluruhnya atau tersisa 0,00%. Sedangkan kepemilikan ASI bertambah menjadi 3.200.142.835 saham atau 41,10% senilai Rp. Kepemilikan Boy Thohir di AADI mencapai 450360608 saham atau 5,78%.

Kemudian masyarakat (pemegang saham ADRO) memiliki 3.357.699.117 saham atau 43,12%. Dan kepemilikan publik pada IPO sebanyak 778.689.200 saham atau 10%.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *