Akar Kecanduan Gula pada Anak, Kebiasaan Minum Air Manis Sejak Bayi Jadi Salah Satu Penyebab
thedesignweb.co.id, Jakarta – Kecanduan gula pada anak menjadi salah satu faktor penyebab pesatnya peningkatan penyakit tidak menular (PTM) di dunia.
Menurut Associate Professor dokter anak. Siska Mayasari Lubis, kecanduan gula mirip dengan kecanduan stimulan.
“Kecanduan gula dapat menunjukkan perilaku yang mirip dengan kecanduan zat, seperti ketika kita makan terlalu banyak, mengalami gejala penarikan diri, dan ingin makan lebih banyak atau minum lagi. “Dan masyarakat sangat lapar untuk menikmati minuman manis ini,” kata Siska saat jumpa pers Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pada Selasa (26 November 2024).
Jadi bagaimana ini bisa terjadi?
Menurut Sisk, setelah anak mengonsumsi gula, gula darah berpindah ke otak dan merangsang reseptor dopamin dan opioid di otak.
“Terlalu fokus secara berulang-ulang akan menimbulkan perilaku adiktif dan menurunkan kemampuan anak dalam mengatur. “Sehingga anak akan terus ingin mengonsumsi gula berlebih,” jelas Siska.
Lanjutnya, ketika anak mengonsumsi gula, kadar gula darah akan meningkat pesat seiring dengan pelepasan hormon insulin dan dopamin, sehingga menurunkan kadar gula darah dengan cepat.
“Saat gula darah turun drastis, membuat Anda ingin minum lagi, nafsu makan menjadi tidak terkendali, dan Anda ingin mengonsumsi atau meminum gula berlebih,” kata Siska.
“Setiap anak pasti suka makanan dan minuman manis,” lanjut Siska. Setidaknya ada tiga tren perkembangan preferensi rasa manis anak: preferensi bawaan.
Preferensi bawaan berarti bayi memiliki preferensi bawaan terhadap rasa manis, asin, dan asin.
“Bayi sudah membawanya sejak lahir, jadi mereka suka rasa manis, asin, dan asin. “Anak-anak ini lebih menyukai makanan manis dibandingkan makanan yang kurang manis dan itu merupakan bawaan sejak mereka dilahirkan.”
Oleh karena itu, tidak heran jika anak-anak menyukai makanan dan minuman manis. Akuisisi rasa
Pada perkembangan selanjutnya, anak mulai belajar rasa. Oleh karena itu, preferensi rasa anak-anak tidak hanya dipengaruhi oleh preferensi bawaan tetapi juga oleh ketersediaan makanan.
“Artinya dinafkahi oleh orang tua, adanya pengaruh budaya di rumah dan kebiasaan orang tua. Sebab kebiasaan makan dan pilihan makanan orang tua pasti akan mempengaruhi anaknya. Dan anak-anak sering kali meniru kebiasaan orang tuanya.”
Pada gilirannya, rasa dasar yang diperoleh bayi saat disapih juga berperan. Bayi yang diberi ASI (ASI) akan berbeda dengan bayi yang diberi susu formula.
“Bayi yang diberi susu formula terus-menerus terpapar pada rasa, terutama rasa manis. “ASI juga memiliki rasa yang manis, namun ASI juga memberikan rasa dan aroma yang berbeda pada bayi tergantung pola makan ibu. Apa yang dimakan ibu akan menciptakan rasa dan aroma ASI.”
Perkembangan anak dan preferensi rasa juga dipengaruhi oleh preferensi rasa yang persisten.
“Keinginan yang terus-menerus untuk merasakan rasa itu lagi, rasa itu lagi. Oleh karena itu, bayi yang orang tuanya rutin memberi mereka minuman bersoda cenderung lebih menyukai minuman bersoda.”
“Hal ini menunjukkan bahwa konsumsi minuman manis pada masa bayi dan anak usia dini dapat mempengaruhi konsumsi minuman manis pada masa kanak-kanak dan remaja. “Jadi kebiasaan minum yang manis-manis ini akan terus berlanjut,” jelas Siska.
Siska lalu memperkenalkan gula. Ia menjelaskan, gula itu ada tiga jenis, yaitu gula alami, gula tambahan, dan gula bebas. Gula alami
Gula alami adalah gula yang ditemukan secara alami dalam makanan. Jenis gula ini sering ditemukan bersama nutrisi penting lainnya seperti vitamin, mineral, dan serat.
“Dan itu banyak ditemukan pada buah-buahan, susu, dan sayur-sayuran,” jelas Siska. Ditambahkan gula
Gula tambahan adalah gula yang ditambahkan ke makanan dan minuman selama proses pembuatan.
“Gula jenis ini sering digunakan untuk mempermanis makanan dan minuman olahan. Contohnya sukrosa atau gula meja, sukrosa dan glukosa.” Tanpa gula
Gula bebas adalah jumlah total gula tambahan yang ditambahkan ke makanan atau minuman, seperti minuman ringan, yogurt rasa buah, dan sereal.