Aksi Polwan dan Kowad Rokan Hilir Berjibaku Padamkan Titik Api Cegah Bencana Asap
thedesignweb.co.id, Pekanbaru – Sudah beberapa hari ini wilayah Kabupaten Rokan Hiliri tidak turun hujan. Hal ini menyebabkan banjir sempat surut beberapa pekan lalu, namun kini bisa terjadi bencana lain: kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Saat ini, sebagian besar wilayah sangat panas. Di Sumatera, titik api, tanda-tanda kebakaran hutan, dan tanah longsor yang jumlahnya ratusan mulai terlihat.
Titik api kebakaran hutan dan tanah longsor juga terpantau di Kabupaten Tanah Putih, Rokan Hilir. Polisi dan TNI setempat langsung mengecek koordinat titik api dan menemukan adanya kebakaran.
Kapolres Rokan Hilir AKBP Isa Imam Syahroni tak hanya memerintahkan polisi pria untuk menangani titik api tersebut. Seorang petugas polisi wanita (Paul Van) bergabung dengan unit tentara wanita, atau Kovadi.
“Aksi kebakaran lahan terpantau pada 29 Oktober 2024. Srikandi Polres dan Kodim tidak tinggal diam, mereka langsung menuju lokasi kejadian,” kata Isa pada Rabu, 30 Oktober 2024 sore.
Ayah menjelaskan, polisi dan Kovad dilatih untuk menjalankan tugasnya, betapapun sulitnya tugas mereka. Mereka dilatih untuk menghadapi medan yang berbeda, bahkan jika terjadi kebakaran.
Upaya berjam-jam yang dilakukan polisi wanita dan Kowad untuk mengendalikan titik api telah berakhir. Kabar terkini, api di Kecamatan Tanah Putih sudah padam meski asap masih mengepul.
“Saat ini sedang dilakukan pendinginan sehingga api tidak bisa menyala lagi,” kata Isa.
Melihat cuaca panas beberapa hari terakhir, Isa memerintahkan jajarannya berpatroli di kawasan rawan kebakaran hutan. Ia menduga kebakaran besar-besaran bisa terjadi karena belum ada tanda-tanda turunnya hujan.
“Kami mengimbau masyarakat untuk tidak membakar lahan karena akan menimbulkan bencana asap yang dapat mengganggu jalannya Pilkada 2024,” kata Isa.
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, kirim WhatsApp ke 0811 9787 670, cukup masukkan kata kunci yang diinginkan.
Sebelumnya, Badan Meteorologi dan Geologi (BMKG) Pekanbaru memastikan secara umum Riau sudah memasuki musim hujan. Hujan deras diperkirakan terjadi pada November hingga Desember 2024.
Berdasarkan analisis BMKG, suhu panas dan lembab di Filipina disebabkan oleh gangguan tekanan rendah. BMKG menyebutnya Koloni Tropis atau Trem.