Alasan Sutradara Series Zona Merah Menggunakan Istilah Mayit, Bukan Zombie?
Liputan6.com, Jakarta Zona Merah merupakan serial yang disutradarai oleh Siddhartha Tata dan Fajar Marta Santosa dan diproduksi oleh Script Films. Serial ini dijadwalkan tayang mulai 8 November 2024. Ada banyak hal menarik di balik zona merah. Salah satunya adalah menyebutkan beberapa istilah.
Zona Merah yang tayang di Vidio menghadirkan konsep baru tentang zombie dengan memperkenalkan makhluk lokal bernama mayat.
Keputusan ini diambil oleh tim kreatif yang dipimpin oleh Fajar Marta Santosa. Penyajian unsurnya lebih dekat dengan budaya Indonesia.
Saat mengembangkan cerita, Fajar dan tim kreatif merasa istilah zombie sudah terlalu lumrah di dunia film. Mereka ingin memberikan pengaruh lokal yang lebih unik dan relevan bagi khalayak Indonesia.
Corpse mengacu pada mayat dalam bahasa Indonesia, memberikan nada yang lebih tidak menyenangkan dibandingkan dengan zombie. Keputusan ini bukan hanya soal nama, tapi juga pendekatan cerita.
Fajar menambahkan, tim kreatif berusaha menciptakan zombie yang memiliki ciri khas Indonesia dalam penampilan dan perannya dalam cerita. Alhasil, karakter jenazah terkesan lebih nyata dan relevan bagi penonton lokal.
Zona merah diisi oleh Agnini Haque, Andri Mashadi, Luqman Sardi, Devano Danendra, Maria Theodore, Ruth Marini, dan Ratna Riantiarno.
Red Zone siap menyuguhkan tontonan yang memacu adrenalin dan menegangkan. Serial ini membawa pemirsa pada perjalanan apokaliptik yang intens melalui kota fiksi Rimbalaya. Serangkaian karakter menghadapi mayat hidup yang mengerikan dan kejahatan terorganisir.
Serial Red Zone bisa kamu lihat pada link di bawah ini. Anda juga dapat menonton teasernya di sini sebelum menontonnya.