Aliran Modal Asing Keluar Indonesia Sentuh Rp 6,63 Triliun pada Pekan Terakhir Oktober 2024
thedesignweb.co.id, Jakarta – Bank Indonesia (BI) mengindikasikan aliran masuk modal asing meningkat pada pekan terakhir Oktober 2024. Terhitung sejak awal tahun 2024, Indonesia mencatatkan aliran masuk modal asing yang cukup besar.
Asisten Gubernur Bank Indonesia Erwin Hariono menjelaskan berdasarkan data transaksi pada 21-24 Oktober 2024, nonresiden mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp6,63 triliun.
Nonresiden mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp6,63 triliun yang terdiri dari penjualan bersih di pasar saham sebesar Rp3,01 triliun, penjualan bersih di pasar SBN sebesar Rp4,53 triliun, dan pembelian bersih surat berharga rupiah sebesar Rp0,91 triliun. Indonesia (SRBI)” Minggu. (27/10/2024) kata Erwin dalam situs resmi Bank Indonesia.
Erwin menambahkan, nonresiden mencatatkan Rp44,48 miliar di pasar saham, Rp47,31 miliar di pasar SBN, dan Rp195,39 miliar di SRBI, berdasarkan data setelmen hingga 24 Oktober 2024.
Erwin mengatakan Bank terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan dengan berkoordinasi dengan pemerintah Indonesia dan otoritas terkait serta mendukung stabilitas eksternal perekonomian Indonesia.
Premi CDS Indonesia 5 tahun sebesar 68,04 basis poin pada 24 Oktober 2024, meningkat 67,39 basis poin dari 18 Oktober 2024.
Sedangkan rupee dibuka pada Rp15.580 (bid) terhadap dolar AS dan imbal hasil SBN 10 tahun turun menjadi 6,68 persen.
Sebelumnya, Bank Indonesia mengajak investor di Tiongkok untuk memanfaatkan peluang investasi di Indonesia, khususnya pada proyek-proyek strategis energi terbarukan, teknologi digital, dan hilirisasi industri.
Hal tersebut diumumkan Deputi Gubernur Bank Indonesia Donny P. Joono pada Indonesia-China Business Forum (ICBF) 2024.
Doni mengatakan ICBF merupakan forum untuk memperkuat kerja sama ekonomi bilateral antara Indonesia dan Tiongkok serta mendorong investasi di bidang strategis.
Dalam forum strategis baru ini, “Navigating New Horizons: Harnessing Investment Opportunities in Indonesia for Sustainability and Sustainable Growth,” Bank Dunia mempromosikan proyek investasi strategis Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (Geothermal) di Kandy Umbul Telomoyo kepada investor dan perusahaan/asosiasi industri Indonesia. , dan perwakilan pemerintah yang menangani kebijakan ekonomi, investasi industri, dan ekonomi hijau di Tiongkok.
Dhoni mengatakan Indonesia masih menjadi salah satu negara paling menjanjikan bagi Tiongkok. Ia juga menyebutkan beberapa aspek penting yang dapat menjadi pertimbangan investor ketika berinvestasi di Indonesia.
Pertama, menjaga stabilitas mata uang dan likuiditas yang memadai, didukung oleh langkah-langkah untuk mendorong penggunaan transaksi penyelesaian mata uang lokal (LCT) untuk perdagangan dan investasi bilateral.
Sejak diberlakukan pada tahun 2021 hingga Juli 2024, nilai perdagangan Indonesia dan Tiongkok dalam mata uang lokal telah mencapai $1,2 miliar, dengan rata-rata pengguna bulanan mencapai lebih dari tiga ratus perusahaan, kata Doni, Jumat. ) / 2024)
Kedua, fundamental makroekonomi Indonesia kuat dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Ketiga, komitmen penuh pemerintah Indonesia terhadap reformasi struktural, khususnya dalam menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif bagi penciptaan nilai di industri dan perekonomian hilir. Keempat, pertumbuhan digitalisasi yang luar biasa
Tahun lalu, pertumbuhan transaksi pembayaran digital berbasis kode QR mencapai 200%, dengan total lebih dari 52 juta pengguna dan 33 juta merchant. Kelima, komitmen Indonesia untuk mendorong ekonomi inklusif dan hijau
Dalam konteks ini, Bank Indonesia berperan penting dalam mendukung kerangka kebijakan makroprudensial yang pro pertumbuhan.
“Forum ICBF 2024 membahas peran LCS dalam mengurangi ketergantungan terhadap mata uang asing lainnya serta peluang investasi pada obligasi Bank Indonesia dan meningkatkan efisiensi transaksi lintas negara,” kata Dhoni.
Selain itu, Bank Indonesia juga menyatakan minat langsung dari Bank Indonesia dan bank perantara untuk mengakuisisi surat berharga Bank Indonesia. ICBF 2024 terselenggara atas kerja sama Bank Indonesia UOB China dan Bank Mandiri Shanghai, didukung Konjen RI (KJRI) Shanghai dan Kedutaan Besar Republik Rakyat Indonesia.
Ia berharap forum tersebut dapat membuka lebih banyak peluang bagi pelaku usaha dan investor kedua negara serta memperkuat landasan kerja sama yang saling menguntungkan dan berkelanjutan.