Anak Kecil Bisa Kena Diabetes, Dokter Ungkap 2 Faktor Penyebab
thedesignweb.co.id, Jakarta Data International Diabetes Federation (IDF) tahun 2022 menunjukkan terdapat 1,2 juta penderita diabetes tipe 1 pada anak di bawah usia 19 tahun di seluruh dunia.
Pada tahun 2009, tercatat 150 kasus diabetes tipe 1 di Indonesia. Dan dalam lima tahun terakhir, jumlah anak penderita diabetes tipe 1 meningkat lebih dari 500 persen, menjadi 1.462 kasus pada tahun 2024.
Melihat data di atas, mungkin banyak dari kita yang bertanya-tanya mengenai penyebab anak terkena DM tipe 1.
Diabetes tipe 1 adalah suatu kondisi di mana tubuh kekurangan insulin secara total, yang disebabkan oleh rusaknya sel-sel pankreas oleh proses autoimun (suatu kondisi di mana sistem kekebalan tubuh dan sel-sel tubuh/pankreas dianggap asing. zat dan memusnahkannya), kata dokter spesialis endokrinologi Profesor Aman Bhakti Pulungan.
Mengenai penyebab anak bisa terkena DM tipe 1, Aman menjelaskan dua hal seperti: 1. Faktor genetik.
Kerusakan genetik terjadi pada tubuh anak. Kerentanan seorang anak untuk terkena DM tipe 1 terkait dengan kerusakan genetik. 2. Lingkungan
Faktor lingkungan bertindak sebagai agen kerusakan atau kehancuran sel pankreas.
Bisa jadi itu obat atau penyakit menular, tapi sejauh ini belum bisa dipastikan sepenuhnya. Prosesnya sering berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun, sebelum gejalanya muncul, kata Amana dalam keterangan dari RS Pondok Indah Jakarta.
Penting bagi orang tua untuk mengetahui gejala diabetes tipe 1 pada anak.
“Gejala khas penderita DM tipe 1 pada anak sebenarnya tidak ada bedanya dengan orang dewasa,” ujarnya.
Inilah tanda-tanda penyakit diabetes pada anak, antara lain: Anak sering buang air kecil (terutama malam hari) atau ngompol, Penurunan berat badan, Penyakit yang sering melemahkan, Luka yang sulit disembuhkan.
Jika hasil tes dokter menunjukkan DM tipe 1, maka akan dilakukan serangkaian prosedur. Dari suntikan insulin hingga diet.
“Oleh karena itu, pengobatan DM tipe 1 pada anak memerlukan pemahaman yang jelas dari tim profesional kesehatan yang mencakup spesialis endokrin, ahli gizi dan ahli anestesi/ahli diet/gizi, psikolog atau psikiater, dan guru DM,” Aman. dikatakan.
Penjelasan masing-masing pengobatan berikut ini
Suntikan pertama
Tubuh anak tidak memproduksi insulin. Sejauh ini, satu-satunya cara pemberian insulin yang terbukti adalah dengan menyuntikkannya di bawah kulit.
2. Memantau kadar gula darah
Sebaiknya Anda melakukan pemantauan mandiri gula darah minimal 4 kali sehari, seperti (1) pagi hari saat bangun tidur, (2) sebelum makan, (3) 1,5-2 jam setelah makan, dan (4) saat makan. di malam hari sebelum makan malam. Hal ini dilakukan untuk memastikan dosis insulin yang diberikan sesuai dengan kebutuhan tubuh anak.
3. Rencana makan
Pola makan anak penderita diabetes tipe 1 agar anak tumbuh dan berkembang dengan baik Prinsip pola makan yang baik antara lain 45-50 persen lemak, 15-20 persen protein, namun kurang dari 35 persen lemak.
4. Aktivitas fisik
Kegiatan ini menjaga tingkat energi anak tetap tinggi dan juga mengurangi kebutuhan insulin serta meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin.
5. Edukasi tentang DM tipe 1
Pendidikan tentang penyakit ini dapat diberikan oleh tim multidisiplin yang mencakup subspesialis endokrin anak atau dokter keluarga yang terlatih, perawat atau guru DM, dan ahli makanan dan penyakit metabolik anak/ahli gizi klinis/ahli gizi.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran pasien dan keluarga mengenai penyakit yang dideritanya, serta meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat umum mengenai DM tipe 1.