Anak Kena Gondongan, Kapan Boleh Kembali Sekolah dan Bermain dengan Teman-Teman?
thedesignweb.co.id, Jakarta Setelah kasus di SMPN 8 Tangsel, Banten, banyak orang yang terjangkit penyakit gondongan, pada Oktober 2024, ratusan anak di Kediri, Jawa Timur terjangkit penyakit paramyxovirus.
Infeksi virus gondongan biasanya menyerang kelenjar parotis (kelenjar penghasil air liur) sehingga menyebabkan pembengkakan.
“Inilah sebabnya pembengkakan pada pipi dan rahang merupakan gejala umum penyakit gondongan,” kata Dr. Ngabila Salama, seorang dokter kesehatan masyarakat.
Mengingat penyakit gondongan atau gondongan sangat menular, anak-anak yang mengidap penyakit tersebut disarankan untuk tinggal di rumah. Baru setelah sembuh mereka bisa kembali beraktivitas seperti sekolah dan bermain dengan anak lain.
“Penyakit dikatakan sembuh jika gejalanya sudah tidak ada lagi, termasuk pembengkakan pada leher/pipi/rahang, serta batuk dan pilek sudah berhenti. Kalau gejala batuk/pilek/sakit tenggorokan masih menetap, masih bisa menular ke orang lain,” kata Ngabila melalui pesan singkat yang diterima thedesignweb.co.id pada Selasa, 29 Oktober 2024.
Pengobatan penyakit gondongan
Ngabila mengatakan penyakit gondongan merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dan dapat hilang dengan sendirinya atau disembuhkan tanpa obat antivirus.
Namun jika anak menderita penyakit gondongan selama tiga hari dan kondisinya tidak kunjung membaik, Ngabila berpesan agar segera membawa anak ke dokter terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
“Sama seperti obat analgesik berupa NSAID, tidak hanya sebagai pereda nyeri, tapi juga anti inflamasi,” jelas wanita yang sehari-hari bekerja di RSUD Tamansari, Jakarta Barat ini.
Dalam kebanyakan kasus, penyakit ini akan hilang dengan sendirinya, namun penyakit gondongan dapat menyebabkan komplikasi yang serius. Mulai dari infeksi virus otak hingga gangguan pendengaran.
“Penyakit ini perlu mendapat penanganan yang baik karena dapat menimbulkan komplikasi pada pasien seperti infeksi virus yang menyebar ke otak, testis, bahkan gangguan pendengaran pada anak laki-laki,” kata Ngabila.
Salah satu upaya pencegahan penyakit gondongan adalah dengan memberikan vaksinasi pada anak dengan vaksin MMR (gondong, campak, rubella).
Penyakit gondongan terutama menyebar melalui tetesan atau percikan air liur yang dihasilkan oleh bersin, menjerit, atau batuk. Virus dalam droplet dapat tetap hidup selama beberapa jam, sehingga memungkinkan terjadinya penularan tidak langsung.
Penularan ini terjadi ketika seseorang menyentuh droplet di permukaan suatu benda lalu menyentuh hidung atau mulutnya.
Dokter Spesialis Anak, RSUP Dr. Sarjito, Yogyakarta, Dr. Dr. Rr. Ratni Indrawanti, Sp.A menyarankan agar pasien diisolasi selama lima hari sejak timbulnya demam, seperti dilansir laman UGM.