Anak Kerap Tertular Gondongan dan Infeksi Lain di Playground, Dokter Beri Tips untuk Kurangi Pajanan Virus
thedesignweb.co.id, Jakarta – Taman bermain anak menjadi salah satu tempat penularan penyakit menular seperti gondongan, cacar air, dan penyakit tangan, kaki, dan kaki (HFMD/flu Singapura) kepada anak-anak.
Hal itu diungkapkan Ketua Departemen Infeksi dan Penyakit Tropis SMF Ilmu Kesehatan Anak FK Universitas Brawijaya Malang, Irene Ratridewi.
Menurut dia, penyakit menular seperti penyakit gondongan, gondongan dan lain-lain bisa menular melalui droplet atau udara di taman bermain dari anak-anak yang tertular.
“Memang cukup sulit (menghindari) droplet di taman bermain, jadi yang paling aman dilakukan adalah jika ada anak yang batuk di taman bermain, maka anak kita harus dihindari, jangan bermain di sana,” kata Irene dalam webinar tersebut. bersama Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Selasa (11/12/2024).
“Kalaupun harus, kita harus sadar akan risikonya. “Paparan dapat dikurangi dengan tidak terlalu lama berada di taman bermain dan mencuci tangan anak hingga bersih menggunakan sabun segera setelah kita keluar dari taman bermain, kemudian wajah dan rambut, serta memandikannya hingga bersih bila perlu,” jelas Irene menjawab pertanyaan. dari Kesehatan Liputan6 com.
Upaya tersebut dapat mengurangi paparan atau jumlah virus dan mikroba yang sudah menempel di tubuh anak.
Tidak hanya orang tua, pengelola taman bermain juga harus mewaspadai risiko penularan penyakit menular.
Dokter anak menyarankan agar pengelola taman bermain mengambil tindakan lebih tegas ketika pengunjung sakit.
“Pengelola taman bermain harus memperingatkan orang tua dengan tegas bahwa jika anak yang sakit diajak ke taman bermain, maka anak tersebut untuk sementara dilarang bermain di taman bermain tersebut. Meski ada risiko mereka terjerumus ke orang tuanya, kata Irene.
Saran lainnya, pengelola taman bermain hendaknya membersihkan seluruh peralatan bermain anak secara menyeluruh.
“Peralatan taman bermain bisa dicuci, dibersihkan, setidaknya dilap dengan antiseptik. Sebaiknya pengelola taman bermain melakukannya dalam jangka waktu tertentu.”
Misalnya, lanjut Irene, sekelompok anak bermain selama satu atau dua jam. Sterilkan kemudian kelompok berikutnya dapat bermain.
Risiko penularan penyakit menular, baik di taman bermain maupun di sekolah, tentu mengkhawatirkan karena jumlah kasusnya dinilai tinggi.
Dari tiga penyakit menular yang dibahas yakni gondongan, HFMD, dan cacar air, Irene menilai penyakit gondongan merupakan penyakit yang paling umum terjadi.
“Kami belum mengumpulkan data resmi di Indonesia. Tapi kalau dilihat-lihat, sekarang sepertinya banyak penyakit gondongan, yang kedua HFMD atau flu Singapura, dan yang ketiga cacar air.”
“Mungkin itu terjadi dua, tiga bulan lalu, sebaliknya, bisa berubah dari satu hal ke hal lain, tapi sekarang tampaknya ini menjadi epidemi gondong yang nyata dengan lebih dari 6.000 kasus. “Kalau HFMD 1600 itu, penyakit gondongan saat ini banyak sekali,” jelas Irene.
Sebelumnya, Irene menjelaskan, penyakit gondongan merupakan penyakit infeksi virus yang ditandai dengan pembengkakan di bagian pipi. Sejauh ini, belum ada obat khusus untuk penyakit gondongan.
“Paling sering muncul pada usia 5 hingga 10 tahun. Biasanya ringan, hanya sakit seminggu, kadang maksimal dua minggu. Tapi bisa juga menyerang pasien lanjut usia, yakni remaja atau dewasa.”
Gejala umum penyakit gondongan adalah demam, baik ringan maupun tinggi, yang berlangsung selama satu hingga tiga hari. Gejala lainnya termasuk sakit kepala, makan lambat, lesu dan pembesaran kelenjar ludah.
Jadi penyakit gondongan atau gondongan itu pembesaran kelenjar ludah. Masa inkubasinya sekitar dua sampai tiga minggu, 12 sampai 25 hari, kata Irene.