Andalkan Strategi Diversifikasi, Bagaimana Prospek Intan Baru Prana pada 2025?
thedesignweb.co.id, Jakarta PT Intan Baru Prana Tbk (IBFN) optimis strategi diversifikasi akan meningkatkan kinerja perseroan di tahun 2025. Perseroan yakin arah bisnis baru yakni perdagangan alat transportasi komersial dapat meningkatkan dan mempertahankan kinerja secara keseluruhan. perusahaan. Kelanjutan operasional perusahaan di masa depan.
Sejak tahun lalu, Perseroan mulai melakukan diversifikasi kegiatan dengan mulai beroperasi di bidang persewaan alat berat dan pengangkutan kayu di wilayah Kalimantan. Produk-produk yang ditawarkan perusahaan dirancang khusus untuk digunakan di bidang perkebunan, pertambangan dan konstruksi, dengan harga yang kompetitif di kelasnya dan telah diterima dengan baik di Indonesia.
Direktur PT Intan Baru Prana Tbk Petrus Halim mengatakan, konsistensi pertumbuhan perseroan tidak lepas dari dukungan jaringan PT Intraco Penta Tbk (INTA) yang telah berpengalaman lebih dari 50 tahun di industri alat berat dan hampir universal. Seluruh wilayah besar di Indonesia.
“Kami memanfaatkan berbagai keunggulan produk-produk eksisting yang ditawarkan Perseroan dan INTA Group dibandingkan keunggulan kompetitor sekelasnya. “Kami juga akan terus memantau perkembangan iklim usaha dan berupaya mengidentifikasi peluang bisnis yang sesuai dengan peluang bisnis Perseroan dan kelompok usaha INTA,” ujar Paparan Publik pada Selasa (17/12/2024).
Sejak akhir Desember 2023, Perseroan mulai melakukan diversifikasi kegiatan pengangkutan kayu di kawasan Sebul Samarinda Kalimantan Timur. Seperti diberitakan dalam materi Public Expose, perseroan menginvestasikan 10 unit SINOTRUK untuk angkutan kayu. Selain itu, Perseroan akan melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui apakah pengembangan usaha tersebut dapat dilakukan di wilayah lain di luar Kalimantan.
Selain itu, mulai Oktober 2024, Perseroan akan mulai memperluas bisnisnya dengan mencakup persewaan. Perseroan memiliki opsi untuk menyewakan alat beratnya untuk keperluan penambangan di wilayah Sumatera. Perusahaan mempekerjakan 12 orang di pabrik ini. Pada September 2024, perseroan meraih pendapatan sebesar Rp15,85 miliar dibandingkan Rp2,89 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Perseroan mengapresiasi potensi penjualan alat transportasi komersial dan diversifikasi usaha yang masih terbuka, apalagi Perseroan memiliki akses terhadap pelanggan Grup INTA dan fasilitas yang dapat dimanfaatkan. Namun, Perseroan terus mengidentifikasi banyak tantangan yang akan dihadapi pada tahun 2025, seperti persaingan dengan penyedia produk serupa dan perusahaan pesaing lainnya, kualitas dan harga produk, serta tingkat layanan yang diberikan.
“Selain itu, pasar yang dapat disasar untuk produk-produk yang ada saat ini masih terbatas, oleh karena itu Perseroan memerlukan dukungan yang kuat dari direksi dan pemegang saham untuk melakukan diversifikasi usaha guna menjaga kelangsungan operasional Perseroan,” tutup Petrus.