Berita

Anggota DPD RI Soroti Pagar Laut di Tangerang: Kerjaan Orang Serakah, Pemerintah Harus Bersikap

LIPUTAN6. Menurut pendapatnya, itu mencerminkan para pekerja dari pihak -pihak yang melakukan hal ini.

“Minta anggota Banton DPD, Ali mengatakan kepada wartawan bahwa itu adalah orang yang rakus, yaitu, Jakarta dan Selasa (1/14/2025).

Dia menjelaskan bahwa orang -orang serakah sering memulai kontrol fisik dalam kondisi kontrol yang sederhana sebelum dapat dikembangkan.

“Oleh karena itu, orang yang serakah adalah orang serakah yang bekerja lebih dulu. Awalnya, itu adalah bambu bambu, tetapi itu adalah sumber daya,” lanjutnya.

Ali menekankan bahwa pemerintah pusat harus mengambil langkah yang stabil. Menurutnya, itu adalah bagian dari tanggung jawab negara untuk mengendalikan Konstitusi.

Dalam Pasal 33, Pasal 33 ini, ini adalah manfaat dari negara, tetapi bermanfaat bagi semua air tanah, yang merupakan manfaat dari negara.

Ketika ditanya tentang kemungkinan pagar laut, Ali menolak pemikiran itu. Dia pikir itu tidak mengendalikan pesta.

“Di sini kita bodoh untuk menegakkannya secara mandiri dan ingin mengatur hingga 30 km?” Ketat.

Dia juga mengakui bahwa dia tidak tahu apakah pagar akan ditebus atau tidak. Pagar laut di Bekasi menjawab masalah ini.

“Oh, maka semua area pantai adalah segalanya.

 

Di masa lalu, pagar 16 desa (Panra) dinyatakan di 16 desa di Kabupaten Thankyrang. Dalam proses pagar mereka mendapatkan pesanan dan membayar pemilik modal.

Memang benar bahwa orang -orang ada di sini, tetapi mereka memberi tahu mereka, “kata mereka, dan berkata, peta itu melihat Merdeka Dot Com.

Nelayan setempat, seorang nelayan setempat, bersama dengan inisial RDI, dimulai dari Auk Sch, Tellaknagu dan Kronjo.

 

Pagar Sillakila berada di dekat kediaman RD di desa Halang Serang.

“Restoran Lapur Pantai di Serang dari Serang dari Qarong Serang dari Qarong Serang dari Qarong Serang.

 

Reporter: Nur Habbi

Sumber: Merdeka.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *