Bisnis

ANTAM dan PLN Kolaborasi Pasokan Listrik Smelter Feronikel Ramah Lingkungan

thedesignweb.co.id, Jakarta PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM) perkuat komitmen mendukung hilirisasi mineral dengan menjalin kemitraan strategis dengan PT PLN (Persero). Dalam kerja sama ini, PLN akan menyuplai listrik sebesar 150 megavolt (MVA) untuk mendukung operasional kilang Feronikel ANTAM yang berlokasi di Kecamatan Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.

Nico Kanter, Direktur Utama ANTAM, mengatakan kerja sama ini merupakan langkah nyata sinergi antar BUMN dalam memperkuat hilirisasi mineral dengan energi ramah lingkungan.

“Kerja sama ini tidak hanya untuk kedua perusahaan saja, tapi juga untuk tujuan nasional mencapai nihil emisi pada tahun 2060,” ujarnya di Jakarta, Senin (28 Oktober 2024). Optimalisasi produksi di kilang feronikel ANTAM di Kolaka

Kilang Feronikel ANTAM yang dioperasikan oleh Unit Usaha Pertambangan Nikel (UBP) Kolaka merupakan salah satu fasilitas terpenting dalam proses penambangan mineral nasional.

Dengan kapasitas produksi nikel sebesar 27.000 ton feronikel (TNi) per tahun, smelter ini diharapkan dapat beroperasi maksimal untuk memenuhi permintaan pasar global.

Sebagian besar produksi feronikel ANTAM ditujukan untuk pasar ekspor sehingga berkontribusi terhadap peningkatan mata uang nasional. Pemanfaatan energi terbarukan untuk smelter feronikel

Berkat kerja sama tersebut, ANTAM dapat memanfaatkan energi terbarukan di smelter tersebut. Nico Kanter mengatakan mulai tahun 2025, ANTAM akan menerima 112.940 unit Sertifikat Energi Terbarukan (REC) atau setara dengan 112,9 megawatt-jam (MWh) per tahun, sebagai langkah awal menuju pemanfaatan energi ramah lingkungan.

“Langkah ini merupakan kontribusi ANTAM dalam mendukung transisi menuju energi hijau dan memastikan pabrik feronikel Kolaka dapat beroperasi dengan energi ramah lingkungan,” kata Niko.

 

PLN juga menyatakan berkomitmen memenuhi kebutuhan listrik industri peleburan dengan pasokan yang andal dan berkualitas. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan smelter tersebut merupakan proyek strategis nasional yang bertujuan untuk mendorong hilirisasi mineral.

“Industri logam membutuhkan listrik dalam jumlah besar dan PLN siap mendukungnya dengan pasokan listrik yang andal, berkualitas, dan harga bersaing,” jelas Darmavan.

Unit Induk Distribusi PLN Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar) merupakan pemasok utama kebutuhan smelting Kolaka ANTAM. Darmawan menambahkan, tingkat produksi energi terbarukan wilayah Sulsel sebesar 45,78%, salah satu tertinggi di Indonesia, sehingga kebutuhan energi smelter dapat dipenuhi dengan listrik terbarukan. Dampak positif kerjasama terhadap perekonomian nasional

Kerjasama ANTAM dan PLN ini tidak hanya memberikan manfaat bagi kedua BUMN tersebut, namun juga memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional dan daerah.

Kilang feronikel ANTAM di Kolaka merupakan bagian dari proyek strategis sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk mendorong hilirisasi sumber daya mineral dan menciptakan multiplier effect dengan investasi di sektor industri dan energi terbarukan.

Dengan kerja sama ini, ANTAM memperkuat kontribusinya terhadap perekonomian nasional, khususnya sektor mineral. Selain itu, langkah ini mendukung upaya peralihan ke energi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan demi masa depan industri Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *