Regional

DESIGN WEB Antisipasi Kekeringan, Pemkab Banyuwangi Terus Distribusikan Air Bersih

thedesignweb.co.id, Banyuwangi – Indonesia, termasuk Banyuwangi, masih mengalami musim kemarau dan kekeringan mulai melanda banyak wilayah di ujung timur Pulau Jawa. Untuk itu, pemerintah kabupaten mulai menyalurkan bantuan air bersih langsung ke wilayah terdampak bencana dan wilayah yang berisiko mengalami kekeringan.

Pj Sekretaris Daerah Guntur Priambodo mengatakan, pemerintah daerah telah mewaspadai kekeringan selama beberapa bulan terakhir. Hal ini ditegaskan dengan Surat Keputusan (SK) Kabupaten tentang Siaga Kekeringan di Banyuwangi.

“Pemkab sudah mengeluarkan peringatan kekeringan kepada seluruh masyarakat sejak Juli tahun lalu. Kami juga sudah memetakan beberapa wilayah yang biasanya terdampak musim kemarau,” kata Guntur, Sabtu (12 Oktober 2024).

Untuk mencegah kekeringan, pemerintah kabupaten mengambil langkah mitigasi dengan mendistribusikan air bersih. Distribusi di daerah yang terkena dampak atau kemungkinan besar akan terkena dampak kekeringan.

“Pendistribusiannya dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi dengan mengirimkan langsung tangki penampungan air ke tempat-tempat yang membutuhkan. Pendistribusian akan terus dilakukan hingga akhir musim kemarau,” kata Guntur. “

Guntur mengimbau masyarakat segera melaporkan jika mengalami kekurangan air. “Sehingga BPBD bisa segera menindaklanjutinya,” imbuhnya.

Direktur Utama (Kalaksa) BPBD Banyuwangi Danang Hartanto mengatakan, total alokasi air bersih tersebut untuk periode 22 Juli hingga 30 September 2024. ;

“Karena musim kemarau masih berlangsung, maka penyaluran akan dilanjutkan hingga 20 November,” ujarnya.

Distribusi telah dilakukan ke beberapa daerah yang terkena dampak kekeringan atau potensi kekeringan. Kecamatannya ada 10 yaitu Wongsorejo, Bangorejo, Tegaldlimo, Singojuruh, Srono, Cluring, Siliragung, Pesanggaran, Kabat dan Glagah.

Tonton video unggulan:

“Kebutuhan air bersih juga kami penuhi di daerah-daerah yang membutuhkan air bersih, termasuk desa dan jalan, ini hasil kerja sama dengan PUDAM Banyuwangi,” kata Da Nang. “

“Kami akan terus memantau daerah mana saja yang membutuhkan air,” imbuhnya.

Selain itu, untuk mencegah kekurangan air di sawah, pemerintah kabupaten melalui Dinas Pengairan Pekerjaan Umum (PU) menerapkan sistem pergiliran tanaman bagi petani. Sistem rotasi salah satunya diterapkan oleh Koordinator Bidang Air (Korda) Kabupaten Bangorrejo. Sistem rotasi dilaksanakan secara serentak oleh Himpunan Petani Pengguna Air (HIPPA), PPA dan CORSDA.

;

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *