THE DESIGN WEB

Seputar berita tentang liputan nusantara

Teknologi

Apa Judi Online bakal Musnah dari Indonesia kalau Bandar Dipenjara?

thedesignweb.co.id, Jakarta – Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) yang tergabung dalam Biro Penindakan Judi Online terus memburu bandar taruhan.

Mereka mengaku telah menelusuri lokasi aset dan menelusuri transaksi atau aliran uang hingga pelaku utama jaringan perjudian online tersebut.

Banyak yang percaya jika perpustakaan judi online berhasil ditangkap dan dipenjara, fenomena menyedihkan ini bisa diberantas dari Indonesia. Apakah itu benar?

Menurut Supervisor Keamanan Siber Akuncom, Alfons Tanujaya, meski toko buku online ditutup, permasalahannya tidak akan selesai.

“Kalaupun ada pedagang yang dijebloskan ke penjara atau dijatuhi hukuman mati, dalam waktu dekat akan bermunculan pedagang-pedagang baru. Karena model bisnisnya (judi online) sangat menguntungkan,” ujarnya kepada Tekno thedesignweb.co.id, Selasa (26/11/2024). ). ).

Namun, jelas Alfons, toko buku online tersebut boleh di luar negeri dan di Indonesia hanya sebagai mitra.

“Kalaupun ditutup, itu tidak akan menyelesaikan ancaman perjudian online. Itu perlu kita ketahui,” ujarnya.

Oleh karena itu, pemerintah harus mengetahui hal ini dengan baik. Alfons mengemukakan, ada tiga solusi yang bisa dilakukan pemerintah: jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.

“Jalan pintasnya adalah dengan memblokirnya. Tapi yang diblokir bukan iklannya, tapi servernya. Kalau satu iklan diblokir saja, maka akan muncul tiga iklan lagi,” sarannya.

Alfons melanjutkan, pada Abad Pertengahan, penerapan hukum yang ketat. Jangan sampai, sindikat judi online hanya diancam hukuman tiga bulan penjara.

“Kemudian terapkan literasi digital dan literasi keuangan dalam jangka panjang. Misalnya literasi digital artinya kita mengajarkan kepada masyarakat bahwa jika berjudi online berarti melanggar hukum dan ajaran agama,” pungkas Alfons.

 

 

Peristiwa perjudian online di Indonesia tidak pernah ada habisnya. Pemerintah berupaya menghilangkan fenomena yang meresahkan masyarakat ini.

Salah satu hal yang membuat judi online semakin digemari adalah karena para pemainnya selalu mengandalkan kesenangan meski sering kali kalah.

Sayangnya, sangat sedikit dari mereka – terutama kelas menengah ke bawah – yang terlilit hutang akibat kejahatan perjudian online.

Iklan Pemain judi online bisa dikatakan mendapat jaminan kerugian karena diperbaiki atau dikelola oleh pihak bandar.

Lantas, bagaimana cara kerja bandar judi online agar pemainnya selalu ketagihan dan tidak berhenti meski sudah kehilangan seluruh uangnya?

Menurut Supervisor Keamanan Siber Akuncom, Alfons Tanujaya, perjudian online diatur sedemikian rupa sehingga bandar selalu menang, namun pemain jarang menang.

“Permainan judi online akan memiliki ‘algoritma’ yang membuat mereka hampir menang. Ketika pemain meninggalkan permainan, mereka akan menerima kemenangan kecil dari dealer. Ketika mereka masuk kembali, dealer akan memberikan pemain hampir kemenangan, namun dengan fakta selalu hilang,” jelas Alfons kepada Tekno thedesignweb.co.id, Senin (25/11/2024).

Selain itu, Alfons menjelaskan, gugus tugas Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) atau Kementerian Komunikasi dan Digital (Comdigi) dapat dengan mudah menemukan lokasi server perjudian online.

Caranya adalah dengan mencari iklan judi online. Cara ini bisa digunakan untuk mendapatkan nomor WhatsApp dan akun pengelolanya. Kemudian memberikan nomor WhatsApp tersebut kepada polisi agar bisa dilacak dan diidentifikasi lokasi servernya. Jadi, Yang diblokir bukan iklannya, tapi harusnya servernya,” kata Alfons.

Pria awas ini menambahkan, jika cara ini dilakukan dengan benar, ia yakin pemerintah bisa berhasil mengurangi bahkan menghilangkan perjudian online.

Kabareskrim Polri Mayjen Wahyu Widada mengatakan, pada 5-20 November 2024, berhasil diungkap sebanyak 619 kasus perjudian online. .

Terkait upaya penegakan hukum, tentunya kami masih melakukan aktivitas di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai penegak hukum perjudian online, kata Wahyu dalam konferensi pers di Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Jakarta. . , Kamis (21/11/2024).

“Pada tanggal 5 hingga 20 November, kami telah mengungkap 619 kasus, dengan total tersangka 734 orang.”

Menurut dia, 734 tersangka ini memiliki peran berbeda dalam kasus perjudian online. Mulai dari operator, pengelola, kolektor, penjual chip, hingga kontraktor terampil.

“Termasuk orang yang berjualan dan mencari orang untuk membuat rekening bank dan sebagainya,” ujarnya.

Wahyu mengatakan, kasus perjudian online juga mencakup warga negara asing (WNA). Antara 5-20 November 2024, polisi menyita 77,6 miliar dreir aset dan harta benda yang disebut uang.

Setelah itu, telepon genggam 858 buah, laptop/komputer/tablet 111 buah, buku rekening 470 buah, kartu ATM 829 buah, kendaraan 6 buah, gedung 2 buah, dan senjata 2 buah. Wahyu memastikan pihaknya akan melakukan penggeledahan terhadap aset terkait penggunaan uang judi online.

“Tentunya kami akan mengejar aset atas penggunaan atau penggunaan uang yang diterima dari perjudian online dan juga yang kedua dengan melakukan TPPU (Tindak Pidana Pencucian Uang),” kata Wahyu.

Sebelumnya, Menteri Politik dan Keamanan Budi Gunawan mengatakan perjudian online semakin menjadi perhatian di Indonesia. Ia mengungkapkan total perjudian online di Indonesia akan mencapai Rp 900 triliun pada tahun 2024.

Situasi game online saat ini sangat mengkhawatirkan, berbahaya, dan cepat. Pak Presiden sudah berulang kali mengatakan bahwa pendapatan game di Indonesia akan mencapai Rp 900 triliun pada tahun 2024, kata Budi dalam konferensi pers di Kementerian Informasi dan Digital. . . , Jakarta, Kamis (21/11/2024).

Ia mengatakan, terdapat 8,8 juta pemain judi online di Indonesia yang sebagian besar berasal dari masyarakat kelas bawah. Dari jumlah itu, kata Budi, 97.000 pemain merupakan anggota TNI-Polri dan 1,9 juta merupakan pegawai swasta.

“80.000 (pejudi online) berusia di bawah 10 tahun. Dan jumlah ini diperkirakan akan bertambah jika kita tidak melakukan upaya besar untuk memberantas perjudian online,” ujarnya.

Menurutnya, judi online menghadirkan hormon endorfin yang membuat pemainnya senang dan bahagia ketika memenangkan salah satu permainannya. Bahkan, pemenangnya diarahkan oleh operator judol agar jumlah depositnya lebih besar.

“Ketika depositnya besar tentu pemain akan rugi dan kehilangan uangnya,” kata Budi.

Ia mengatakan perjudian online ibarat wabah dan penyakit menular yang menyerang semua kalangan, mulai dari orang tua hingga anak-anak. Budi juga menegaskan komitmen pemerintah dalam menegakkan hukum dengan memblokir situs perjudian online dan aliran uangnya.

“Mengingat fakta dan keadaan, hal ini sangat menyedihkan dan mendesak. Biro Perjudian Online telah dan akan terus menegakkan hukum, menutup dan memblokir situs perjudian online, termasuk memblokir aliran dana dan kampanye pendidikan umum untuk pencegahan online. ,” pungkas Budi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *