Apakah Orang Diabetes Boleh Makan Semangka? Dokter Gizi Ungkap Cara Aman Nikmatinya
thedesignweb.co.id, Jakarta – Semangka dikenal sebagai buah yang manis dan menyegarkan, terutama di cuaca panas. Namun bagi penderita diabetes, konsumsi buah kerap menjadi perhatian karena kandungan gulanya yang mempengaruhi kadar gula darah.
Tapi, apakah semangka aman dikonsumsi penderita diabetes? Menurut TB Simatupang, Dokter Spesialis Gizi Klinik dari Silom Hospitals, Dr. Christopher Andrian, M.Gizi, SpGK Semangka merupakan buah dengan indeks glikemik tinggi seperti mangga.
“Tapi sebenarnya semua kembali lagi ke bagian-bagiannya dan cara memakannya,” ujarnya baru-baru ini kepada Health thedesignweb.co.id.
Indeks glikemik (GI) mengukur seberapa cepat suatu makanan meningkatkan gula darah. Namun, kata Christopher, konsep beban glikemik (GL) lebih relevan.
GL memperhitungkan porsi makanan yang dikonsumsi. “Kalau makan sesuai porsi, kandungan glikemik semangka justru lebih rendah. Oleh karena itu, kemampuan semangka dalam menaikkan gula darah aman selama ukuran porsinya diperhatikan,” kata Dr. kata Christopher.
Untuk buah semangka, porsi yang disarankan adalah sekitar 100 gram. Jumlah tersebut setara dengan makan buah apel dalam hal pengaruhnya terhadap kadar gula darah.
Oleh karena itu, semangka tetap menjadi pilihan buah yang aman bagi penderita diabetes, asalkan porsinya tidak berlebihan.
Ia juga menekankan cara makan buah-buahan. “Buah sebaiknya dimakan langsung, jangan dijus. Kalau dijus, bentuknya cair dan mudah diserap tubuh, sehingga risiko kenaikan gula darah tinggi,” imbuhnya.
Mengunyah buah secara perlahan tidak hanya membantu menjaga kadar gula darah tetap terkendali, tapi juga membantu Anda merasa kenyang lebih lama.
Diabetes Melitus merupakan penyakit yang memerlukan perhatian khusus. Menurut Christopher, penderita diabetes sebaiknya memperhatikan apa yang dimakannya, terutama makanan tinggi karbohidrat.
“Tentunya penderita diabetes harus membatasi karbohidrat sederhana, yaitu karbohidrat yang mudah diserap tubuh,” ujarnya.
Karbohidrat ini memerlukan sedikit usaha dari tubuh untuk dicerna, sehingga dengan cepat meningkatkan kadar gula darah. Oleh karena itu, makanan yang mengandung karbohidrat sederhana seperti minuman manis, kue, dan makanan ringan lainnya sebaiknya dikurangi atau dihindari.
Namun, Christopher juga mengingatkan bahwa pola makan tidak sama untuk semua orang. Setiap pasien diabetes memiliki toleransi yang berbeda terhadap asupan karbohidrat.
“Beberapa orang sangat ketat dalam membatasi karbohidrat dan tetap makan dalam jumlah kecil,” tambahnya.
Jika memungkinkan, penderita diabetes disarankan untuk mengurangi asupan karbohidrat sederhana. “Jika Anda bisa berhenti makan sepenuhnya tanpa mengonsumsi karbohidrat sederhana, itu bagus,” tambahnya.
Selain itu, alih-alih mengonsumsi karbohidrat sederhana, Christopher merekomendasikan untuk meningkatkan asupan serat.
Serat memperlambat penyerapan gula ke dalam aliran darah dan membantu menjaga gula darah lebih stabil.