Apple Intelligence Makin Bikin Penuh Memori iPhone Usai Update iOS 18.2
Liputan.com, Jakarta – Apple Intelligence, fitur iOS yang diperkenalkan Apple untuk jajaran iPhone terbarunya, kini dikabarkan memakan lebih banyak ruang di memori perangkat. Tentu saja kapasitas memori yang dibutuhkan akan berlipat ganda
Dikutip dari 9to5Mac, Selasa (7/1/2024), saat pertama kali dirilis, Apple Intelligence membutuhkan kapasitas penyimpanan sebesar 4GB. Namun dari website barunya, kapasitas yang dibutuhkan untuk fitur AI ini mencapai 7GB
Persyaratan ini berlaku untuk iPhone, iPad, dan Mac. Peningkatan kebutuhan ruang penyimpanan ini muncul dengan diperkenalkannya iOS 18.2 dan macOS Sequoia 15.2.
Sekadar informasi, pembaruan ini akan menghadirkan lebih banyak fitur pada Apple Intelligence. Pembaruan yang akan dirilis pada Desember 2024 ini akan menghadirkan dua fitur AI generasi seperti Image Playground dan Genmoji.
Peningkatan kapasitas ini cukup beralasan Karena Apple Intelligence menggunakan pemrosesan di perangkat, model yang diperlukan oleh fitur ini harus disimpan di perangkat.
Meski menggunakan kapasitas penyimpanan yang besar, harus diakui pemrosesan di perangkat memberikan privasi yang lebih baik.
Selain itu, karena Apple mungkin akan menerapkan sistem ini di masa mendatang, kapasitas memori yang dibutuhkan oleh Apple Intelligence juga akan lebih tinggi.
Apple, sebaliknya, dikritik karena fitur informasinya. Kali ini, Apple Intelligence menggunakan AI untuk menghasilkan ringkasan berita yang dapat ditampilkan dalam notifikasi
Kritik pun bermunculan setelah alat kecerdasan buatan ini menjadi berita utama, memunculkan berita palsu terkait kasus pembunuhan. Hal ini mendorong organisasi jurnalisme untuk menuntut perubahan
Mengutip Gitchina, Minggu (22/12/2024), fitur ini diperkenalkan bersamaan dengan peluncuran iOS 18.2. AI mungkin secara keliru mengaitkan dengan BBC News bahwa tersangka pembunuhan, Luigi Mangione, telah melakukan bunuh diri.
Faktanya, Mangione masih berada di pojok penalti di Huntington State, Pennsylvania.
Sementara itu, Mangione didakwa melakukan pembunuhan tingkat pertama dalam pembunuhan CEO layanan kesehatan New York Brian Thompson.
Kelompok jurnalis Reporters Without Borders (RSF) telah meminta Apple untuk mematikan fitur ringkasan notifikasi yang didukung AI.
RSF percaya bahwa ringkasan berita yang dihasilkan oleh AI tidak sempurna dan tidak mampu menghasilkan informasi publik yang dapat diandalkan.
Vincent Berthier, kepala teknologi dan jurnalisme RSF, mengingatkan kita bahwa AI adalah alat yang potensial, meskipun data adalah sesuatu yang tidak dapat ditentukan secara kebetulan.
Dia mengatakan penciptaan informasi palsu oleh sistem otomatis merupakan ancaman terhadap hak masyarakat atas informasi yang akurat.
BCCI telah mengonfirmasi keluhan resmi terhadap Apple terkait insiden ini. Sekadar informasi, ini bukan kesalahan pertama yang dilakukan fitur ini. Masalah serupa juga terjadi pada pemadaman berita New York Times sebelumnya
AI Apple kemudian secara keliru mengklaim bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah ditangkap. Padahal, artikel aslinya membahas surat perintah penangkapan yang dikeluarkan Pengadilan Kriminal Internasional.
Sekadar informasi, fitur Apple Intelligence mengurangi jumlah panggilan masuk di iPhone dengan membuat ringkasan singkat rilis berita.
Fitur ini tersedia di seri iPhone 15 Pro dan seri iPhone 16, iPad, dan beberapa Mac yang menjalankan pembaruan OS terbaru.
Fitur ini diaktifkan secara default tetapi pengguna dapat mematikannya secara manual di pengaturan perangkat mereka