Saham

Arkora Hydro Kantongi Pinjaman Rp 223 Miliar dari SMI, untuk Apa?

thedesignweb.co.id, Jakarta – PT Arkora Hydro Tbk (ARKO) melalui anak usahanya PT Arkora Hydro Malili (AHM) dan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) menandatangani fasilitas pinjaman pada 15 Agustus 2024.

PT Arkora Hydro Malili (AHM) telah menandatangani perjanjian lembaga keuangan senilai Rp 223 miliar dengan SMI sebagai peminjam, berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) tertanggal Senin (19/8/2024). Jangka waktu lembaga keuangan adalah 180 bulan.

Fasilitas pembiayaan proyek PLTA di Sulawesi Selatan, tulis Direktur PT Arkora Hydro Tbk Ricky Hartono dalam rilis data BEI.

Rickey menjelaskan, pelaksanaan transaksi tersebut tidak menimbulkan dampak buruk secara material terhadap operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha perseroan.

Penandatanganan perjanjian fasilitas keuangan ini merupakan transaksi material yang diatur dalam PoJK 17/202, mengingat nilai transaksi mencapai lebih dari 20% ekuitas perseroan per 31 Desember 2023. tidak. Benturan kepentingan berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 42/04/2020 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan.

Selain itu, transaksi ini merupakan transaksi material yang dikecualikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 huruf (b) POJK 17/2020 karena transaksi ini merupakan transaksi pinjaman yang diperoleh langsung dari perusahaan pembiayaan infrastruktur. Oleh karena itu, perusahaan tidak diharuskan menggunakan jasa penilai dan memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Harga saham PT Arkora Hydro Tbk (ARKO) naik 2,56 persen menjadi Rp 1.200 pada penutupan perdagangan Senin 19 Agustus 2024. Harga saham ARKO dibuka pada Rp 1.170 per saham. Awal pekan ini, harga saham ARKO mencapai level tertinggi Rp 1.200 dan terendah Rp 1.160 per saham. Total frekuensi perdagangan sebanyak 2.000 kali dengan volume perdagangan 97.354 lembar saham. Nilai transaksinya adalah 11,5 miliar dolar.

Sebelumnya, PT United Tractors Tbk (UNTR) mengumumkan akan memberikan pinjaman sebesar Rp 125 miliar kepada PT Arkora Hydro Tbk (ARKO). Sekretaris Perusahaan PT United Tractors Tbk Sara K. Lobis menjelaskan pada 27 Maret 2023, perseroan dan PT Arkora Hydro Tbk ARKO merupakan anak perusahaan perseroan melalui PT Energia Prima Nusantara (EPN) dan PT Bina Pertiwi Energi (BPE). Mereka menandatangani perjanjian. Perjanjian kredit.

Berdasarkan perjanjian ini, perseroan akan menggunakan fasilitas kredit revolving sebesar Rp 125 miliar kepada ARKO untuk membiayai kembali pinjaman dari pemegang saham ARKO yaitu ACEI Singapore Holdings Private, Ltd. kata Sara dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) tentang Kamis (30/3).

Pinjaman ini memiliki biaya manajemen sebesar 9,5% per tahun dan tingkat bunga 0,5% per tahun. Jangka waktu penyediaan keuangan adalah satu tahun sejak penandatanganan perjanjian. Sedangkan jangka waktu pembayarannya adalah tujuh tahun sejak tanggal penarikan.

“Mengingat pinjaman tersebut dikucurkan oleh Arcora Hydro dan pinjaman tersebut sedang dalam tahap perpanjangan, maka ARKO berencana akan menggunakan kembali fasilitas tersebut sepanjang disalurkan untuk kebutuhan investasi dan modal kerja. Proyek tersebut akan dikerjakan oleh ARKO,” tambah Sarah.

Dari sudut pandang bisnis, jika perusahaan menawarkan pinjaman tersebut maka akan lebih menguntungkan bagi perusahaan. Dibandingkan ketika perusahaan harus menyimpan uangnya di bank melalui deposito bank saat ini.

 

Sebelumnya, PT Arkora Hydro Tbk (ARKO) tidak bersedia membagikan dividen tahun buku 2021.

Direktur Arcora Hydro Aldo Henry Artoko mengungkapkan perseroan tidak akan membagikan dividen karena keuntungannya akan digunakan untuk ekspansi perseroan ke depan.

“Kami sudah mendapat izin dari RUPS untuk tidak mengambil keuntungan, tapi keuntungan yang kami peroleh disimpan. Tahun depan, laba ditahan tersebut akan kami gunakan untuk ekspansi bisnis perseroan,” kata Aldo dalam keterangan resmi, Jumat (23). /9/2022).

Namun, perusahaan menargetkan proyek pembangkit listrik tenaga air yang lebih besar yaitu 25-50MW per proyek.

“Selain banyaknya proyek mini hidro yang dikerjakan perseroan dalam beberapa tahun ke depan, Arco juga menargetkan proyek pembangkit listrik tenaga air yang lebih besar yakni 25-50MW per proyek,” ujarnya.

Proyek ini diharapkan berkontribusi langsung terhadap integrasi energi bersih di negara ini, termasuk membantu mengurangi subsidi energi dan subsidi listrik.

“Kami berharap hal ini dapat memberikan kontribusi langsung terhadap bauran energi bersih di tanah air dan membantu mengurangi besaran subsidi energi dan subsidi listrik,” ujarnya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *