AS: 4 Pemimpin ISIS di Irak Tewas Pada Agustus 2024
thedesignweb.co.id, Washington DC – Empat pemimpin ISIS tewas dalam serangan di Irak barat akhir bulan lalu (Agustus), kata militer AS, Jumat (13/9).
Melalui siaran CNN, Sabtu (14/9/2024), Komando Pusat AS (CENTCOM) mengidentifikasi empat pemimpin sebagai berikut: Ahmed Hamid Hussein Abd-al-Jalil al-Itawi, yang bertanggung jawab atas seluruh operasi ISIS di Irak Abu Hammam . , yang mengawasi semua operasi di bagian barat negara Irak Abu-Ali al-Tunisi, yang mengawasi pengembangan teknologi Shakir Abu Ahmad al-Issawi, yang bertanggung jawab atas operasi militer di Irak barat.
“CENTCOM berkomitmen untuk mengalahkan ISIS, yang terus mengancam Amerika Serikat, sekutu dan mitra kami, serta stabilitas regional,” kata Komandan CENTCOM Jenderal Michael Eric Kurilla dalam sebuah pernyataan.
Sebelumnya, AS, bersama dengan pasukan keamanan Irak, melakukan serangan di Irak barat pada tanggal 29 Agustus, yang menewaskan anggota ISIS “yang dipersenjatai dengan berbagai senjata, granat, dan sabuk ‘bunuh diri’ yang dapat meledak”.
Tujuh tentara Amerika juga terluka dalam serangan itu. CENTCOM mengatakan pada saat itu tidak ada tanda-tanda adanya korban sipil.
Di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, Irak telah menunda pengumuman tanggal untuk mengakhiri kehadiran militer pimpinan AS di negara tersebut, CNN sebelumnya melaporkan.
Amerika Serikat saat ini memiliki sekitar 2.500 tentara di Irak yang beroperasi dalam kapasitas “menasihati dan membantu” mulai Desember 2021, ketika militer A.S. mengumumkan berakhirnya peran tempurnya di negara tersebut.
Kawasan ini sedang bergulat dengan perang yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas dan pembunuhan seorang pemimpin politik Hamas di Teheran pada bulan Juli, dengan AS dan Israel bersiap menghadapi kemungkinan serangan balasan dari Iran.
Departemen Pertahanan AS mengumumkan pada Agustus lalu bahwa mereka akan mengirim kelompok penyerang kapal induk, satu skuadron tempur, dan kapal perang tambahan ke Timur Tengah sebagai persiapan menghadapi kemungkinan serangan balik. Dan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin memerintahkan kapal selam berpeluru kendali dan mempercepat kedatangan kelompok penyerang kapal induk di daerah tersebut.