AS Perluas Sanksi terhadap Iran, Bidik Industri Minyak dan Petrokimia
thedesignweb.co.id, Washington, DC – Amerika Serikat pada Jumat (10/11/2024) memperpanjang sanksi terhadap industri minyak dan gas Iran sebagai respons atas serangan Iran terhadap Israel. Hal tersebut tertuang dalam pernyataan pemerintahan Presiden Joe Biden.
Perluasan sanksi merupakan upaya tambahan untuk mencegah Iran menerima dana baru yang dapat digunakan untuk mendukung program nuklir dan pengadaannya.
“Pengumuman hari ini mencakup tindakan terhadap ‘Armada Hantu’ yang secara ilegal mengangkut minyak Iran ke pelanggan di seluruh dunia,” kata Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan pada Minggu (13/10), seperti dilansir American Voice of Indonesia.
Langkah-langkah ini akan semakin membatasi sumber daya keuangan yang digunakan untuk mendukung program nuklir Iran dan mendukung kelompok teroris yang mengancam Amerika Serikat, sekutu dan mitranya,” ujarnya.
Israel bersumpah untuk membalas serangan Iran pada 1 Oktober sebagai pembalasan atas serangan Israel di Lebanon dan Gaza dan pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Iran.
“Departemen Keuangan AS sekarang dapat menjatuhkan sanksi kepada siapa pun yang memilih bekerja di sektor minyak dan gas Iran,” kata Sullivan.
Biden telah menekankan bahwa Israel harus mencari cara lain selain menyerang minyak Iran. Sementara itu, tiga sumber di Teluk mengatakan kepada Reuters bahwa negara-negara Teluk mendesak Washington untuk menghentikan serangan Israel terhadap blok minyak, karena khawatir fasilitas mereka juga dapat menjadi sasaran agen Teheran ketika konflik meningkat.
Departemen Keuangan Amerika Serikat juga mengumumkan penunjukan 16 entitas dan 17 kapal sebagai aset terbatas atas partisipasi mereka dalam pengangkutan minyak dan barang-barang manufaktur untuk mendukung Perusahaan Minyak Nasional Iran.
Pada saat yang sama, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat telah mengambil langkah-langkah untuk menghentikan aliran uang untuk program senjata Iran dan apa yang mereka sebut sebagai dukungan bagi “teroris dan sekutunya.”
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat menjatuhkan sanksi terhadap enam organisasi yang terlibat dalam perdagangan minyak Iran dan melarang enam kapal tanker minyak.
Ekspor minyak Iran meningkat di bawah pemerintahan Biden, berkat kemampuan negara tersebut untuk meringankan sanksi dan menjadikan Tiongkok sebagai negara keempat yang membeli minyak esensial.
Konsultan risiko Eurasia Group mengatakan pada Jumat (11/10) bahwa Amerika Serikat dapat mengurangi ekspor minyak Iran dengan memperkuat penegakan sanksi yang telah diberikan sebelumnya, seperti menggunakan citra satelit untuk melacak tank yang transpondernya telah dimatikan sehingga tidak dapat melakukan tindakan tersebut dilacak.