Astra Agro Pastikan Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2024, Ini Bocorannya
Liputan6.com, Jakarta – PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) telah memastikan pembagian dividen untuk tahun buku 2024. Namun, Vice President Investor Relations dan Public Relations Astra Agro Lestari Feni Sufyan mengatakan, keputusan pembagian dividen diharapkan lebih detail. Rekening perusahaan induk perusahaan.
Namun misalnya, perseroan menunjukkan pertumbuhan kinerja positif pada semester pertama tahun ini. Hingga Juni 2024, perseroan meraup laba Rp 501 miliar. Laba tersebut meningkat 36,3 persen dibandingkan laba kuartal I 2023 sebesar Rp367,6 miliar.
Keuntungan sementara pasti akan kami bagikan. Kami menunggu surat dari ASII, jadi belum jelas berapa jumlahnya. Bisa dipastikan dalam beberapa hari ke depan, kata Feeney di Astra Media Day 2024. dikutip. Rabu (18/9/2024).
Secara historis, perusahaan telah mendistribusikan rasio pembayaran sebesar 45 persen pada tahun-tahun sebelumnya. Untuk tahun buku 2023, perseroan setuju membagikan dividen sebesar Rp165 per saham atau total $317,57 miliar.
Perseroan membagikan total dividen sebesar Rp247,00 per saham atau total dividen sebesar Rp475,4 miliar untuk tahun buku 2023. Dividen interim sebesar Rp 82,00 per saham telah dibayarkan pada 24 Oktober 2023.
“Jadi kalau karyawan full year, diharapkan kinerja full year. Doakan industri sawit untung besar, biar pendapatannya tinggi,” tambah Feeney.
Set buah segar (TBS) turun 20,5 persen menjadi 3,2 juta ton pada Juli 2024 dari 4,1 juta ton pada periode yang sama tahun 2023, kata AALI. Hal ini mengakibatkan penurunan sebesar 18,9% menjadi 2,1 juta ton dibandingkan dengan pengalaman produksi TBS inti dan plasma sebesar 2,7 juta ton.
Selain itu, FBF yang dipasok pihak ketiga mengalami penurunan sebesar 23,4 persen menjadi 1,2 juta ton pada tahun 2023 dari 1,5 juta ton pada periode yang sama. Produksi minyak sawit mentah juga mengalami penurunan sebesar 18,1 persen menjadi 616 ribu ton pada Juli 2024 dari 752 ribu ton pada periode yang sama tahun 2023.
Selain itu, produksi pulsa mengalami penurunan sebesar 20,0 persen menjadi 129 ribu ton pada Juli 2024 dari 162 ribu ton pada periode yang sama tahun 2023.
Namun penjualan CPO dan turunannya mengalami penurunan sebesar 1,2 persen menjadi 919.000 ton pada Juli 2024 dari 930.000 ton pada Juli 2023. Namun pada Juli 2023, penjualan pulsa dan turunannya turun 24,5 persen menjadi 162.000 ton. 122 ribu ton pada Juli 2024.