Awas! Penipuan Tiket Pesawat Murah Sasar Pengguna Media Sosial
thedesignweb.co.id, Jakarta – Tidak dapat dipungkiri bahwa penipuan digital dengan menggunakan platform media sosial semakin marak seiring dengan meningkatnya penetrasi teknologi digital dan pengguna media sosial yang menggunakannya untuk memperoleh informasi.
Salah satu hal yang sering terjadi saat ini adalah penipuan yang melibatkan tiket murah dan akomodasi wisata murah. Hal ini sering terjadi karena ada risiko pelaku kejahatan mengetahui permintaan masyarakat terhadap tiket murah cukup tinggi.
Selain itu, karena harga tiket pesawat cukup mahal, aksi penipuan dengan iming-iming tiket murah juga marak. Tentu saja aksi ini dilakukan secara hati-hati dan menggunakan akun-akun dengan jumlah pengikut yang banyak.
“Penipu sangat mahir memanfaatkan mahalnya harga tiket pesawat maskapai ternama dan menawarkan diskon menggiurkan hingga 50 persen dari harga resmi untuk menjaring calon korbannya,” kata pakar keamanan siber Alfons Tanujaya saat dihubungi Tekno Liputan6 .com pada hari Jumat. (29 November 2024).
Untuk mendongkrak upayanya, penipu juga menyertakan testimoni palsu dari tokoh masyarakat seperti Rossa, Michelle Ziu, Dian Sastro, dan selebriti lainnya.
Cara yang dilakukan pelaku adalah meminta korban mengirimkan sejumlah uang agar bisa mendapatkan tiket yang dijanjikan. Jika terkirim, penipu akan mengambil tindakan lebih lanjut.
Menurut Alfonso, pelaku penipuan digital akan menginformasikan kepada korban bahwa mereka perlu mentransfer kembali uang tersebut sebagai deposit. Mereka mengklaim uang itu akan dikembalikan dalam waktu 10-15 menit.
Akibat aksi tersebut, banyak korban yang kehilangan jutaan rupee. Bahkan, ada korban yang terus melakukan transfer hingga ditipu ratusan juta.
Alfons mengatakan, penipuan ini diketahui setelah dilaporkan oleh korban. Apalagi, hasil penyelidikan menunjukkan sejumlah komentar sejumlah tokoh masyarakat ternyata tidak benar.
Ditegaskan, akun tokoh masyarakat yang mendukungnya bukanlah akun aslinya. Akun tersebut dibuat dengan mencuri dan mengedit foto dari akun aslinya.
Untuk itu, kami mengingatkan para pengguna internet untuk selalu berhati-hati dalam melakukan transaksi keuangan melalui akun media sosial, meskipun memiliki jumlah pengikut yang banyak.
“Pada dasarnya jika melakukan transaksi finansial, akan sangat beresiko jika melakukan transfer hanya berdasarkan kepercayaan terhadap kredibilitas akun Instagram atau media sosial Anda,” jelas Alfons.
Selain itu, netizen juga perlu berhati-hati meski akun ini banyak mendapat dukungan dari banyak selebritis. Karena tidak menjamin akun tersebut tidak akan melakukan penipuan.
“Vaksincom menyarankan agar Anda hanya bertransaksi di situs atau layanan yang Anda yakini sah, dan jika ingin melakukan pembelian sebaiknya berbelanja di platform yang terpercaya,” ujarnya.
Misalnya, pengguna dapat membeli tiket dari operator perjalanan tepercaya, termasuk banyak aplikasi perjalanan populer. Konsumen juga diingatkan untuk tidak menganggap enteng diskon besar yang ditawarkan.
Selain itu, konsumen juga diwajibkan untuk selalu memastikan keaslian akun yang terverifikasi. Karena tidak jarang terjadi pemalsuan tanda legalisasi.
“Hati-hati dengan centang biru palsu, misalnya centang biru palsu pada akun Whatsapp seharusnya diletakkan setelah nama akun, namun penipu meletakkannya di samping logo perusahaan,” kata Alfons di akhir keterangannya.