Bahaya Obesitas Intai Individu yang Suka Konsumsi Minuman Berpemanis
thedesignweb.co.id, Jakarta – Mengonsumsi minuman manis setiap hari berbahaya bagi kesehatan, salah satunya obesitas, kata spesialis nutrisi klinis Universitas Indonesia, Dr. Louisiana Sutanto MS, SPGK
“Konsumsi minuman manis secara wajar dapat meningkatkan asupan kalori sehingga meningkatkan risiko terjadinya obesitas dan penyakit metabolik,” kata Luciana di Jakarta, Jumat (9/8), dilansir AnTARA.
Minuman manis, baik dikemas atau tidak, memiliki risiko yang sama terhadap obesitas dan penyakit metabolik, termasuk diabetes, peningkatan kolesterol/trigliseridemia, peningkatan asam urat, hipertensi dan masalah kesehatan lainnya, kata Louisiana.
Ia menekankan pentingnya mengedukasi orang tua dan siswa tentang pola makan sehat, khususnya pada anak, agar tidak makan berlebihan.
Ia mengatakan, sesuai pedoman Kementerian Kesehatan, pendidikan harus berpedoman pada makanan sehat dan gizi seimbang.
“Pengetahuan makan sehat berbasis pola makan gizi seimbang diajarkan sejak awal di sekolah dan di masyarakat pada umumnya,” ujarnya.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat sekitar 60 anak dirawat karena gagal ginjal di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSCM) Cipto Mangunkusumo.
Media sosial memberitakan, banyak anak atau remaja yang akhirnya menjalani cuci darah karena gagal ginjal mengonsumsi minuman manis kemasan (MBDK) dalam jumlah berlebihan.
Kementerian Kesehatan Masyarakat (Kemenkes) juga mengimbau masyarakat mengurangi konsumsi minuman manis dan bergula penyebab berbagai penyakit.
Bahkan Menteri Kesehatan (Rakyat) Budi Gunadi Tsadikin berharap masyarakat, khususnya anak-anak, harus mengurangi konsumsi makanan dan minuman manis sebagai salah satu cara mencegah penyakit kronis.
“Anak-anak sekarang banyak yang minum gula. Itu yang perlu dikurangi. Kembali lagi tanpa gula,” ujarnya.
Budi Gunadi mengatakan 13 persen penduduk Indonesia atau sekitar 35,8 juta jiwa menderita diabetes dan jika tidak ditangani secara berkelanjutan akan bertambah parah.
Mengonsumsi gula dalam jumlah besar dalam makanan dan minuman telah dikaitkan dengan kasus anak-anak yang memerlukan cuci darah karena merkuri yang persisten dan gagal ginjal.
“Itu cuci darah, kalau tidak diobati setiap hari bisa menjadi penyakit kronis. Cara termudahnya adalah dengan melihat ukuran celana jeans Anda, kalau di atas 34 kemungkinan terlalu banyak gulanya,” kata Budi.
Peraturan Pemerintah 28 Tahun 2024 tentang pelaksanaan peraturan UU No.