Baju Astronaut Misi Artemis 3 Akan Dilengkapi Jaringan 4G
Liputan6.com, Jakarta – NASA akan membekali astronot dengan peralatan Artemis 3 dan teknologi baru dibandingkan pendahulunya. Astronot akan menggunakan pakaian antariksa yang dilengkapi komunikasi seluler 4G.
Pakaian antariksa ini merupakan produk AxEMU dari Axiom Space yang akan dilengkapi dengan konektivitas 4G yang dikembangkan oleh Nokia. Diluncurkan dari luar angkasa pada Jumat (9/6/2024), jaringan ini akan memungkinkan astronot mengirimkan video berkualitas tinggi dan data ilmiah dalam jumlah besar.
Biasanya, komunikasi misi operasional bergantung pada radio frekuensi ultra-tinggi (UHF). Meskipun UHF sangat andal, teknologi 4G menawarkan bandwidth lebih tinggi dan kecepatan lebih tinggi.
NASA mengembangkan teknologi ini untuk digunakan di luar angkasa bekerja sama dengan perusahaan telekomunikasi ini. Bahkan, NASA siap mengalokasikan dana sebesar 14,1 juta dolar atau Rp 217 miliar pada tahun 2020.
Jaringan 4G yang direncanakan untuk misi Artemis 3 akan dikenal sebagai Lunar Surface Communications System (LSCS). Teknologi baru ini akan melakukan pengujian pertamanya pada tahun 2024, ketika wahana Intuitive Machines IM-2 mendarat di dekat kutub selatan Bulan.
IM-2 akan membawa stasiun bumi, sementara dua versi IM-2, penjelajah Mobile Autonomous Prospecting Platform (MAPP) dan drone Micro-Nova, akan membawa penerima 4G. Kendaraan seperti Lunar Landers dan perangkat kecil seperti eksperimen sains atau sensor bulan dapat dihubungkan ke jaringan ini.
Di masa depan, wahana pendarat di bulan bisa menjadi jaringan yang menghubungkan perangkat kecil langsung ke Bumi. Pada sisa tahun 2024 dan 2025, pakaian antariksa yang dilengkapi 4G akan menjalani beberapa pengujian, termasuk di ruangan yang tidak dapat digunakan dan di kolam renang dalam ruangan di NASA Space Center oleh Johnson di Houston.
Serangkaian pengujian ini untuk memastikan semua komponen dapat bertahan dalam kondisi keras di bulan. Dengan jaringan 4G yang dimilikinya, misi Artemis 3 tidak hanya akan mengembalikan manusia ke bulan, tetapi juga akan mengantarkan era baru dalam teknologi komunikasi luar angkasa.
NASA berharap konektivitas 4G tidak hanya bermanfaat bagi para astronot dalam misi Artemis 3, tetapi juga misi masa depan.
Misi Artemis 3 akan ditunda setidaknya hingga tahun 2027 untuk mendaratkan astronot di Bulan. Hingga saat ini, para astronom mencoba memasang tangki oksigen berukuran besar di pesawat ruang angkasa yang akan digunakan astronot di bulan.
Begitu misi mencapai orbit, misi tersebut akan menggunakan reservoir akselerator sehingga perlu mengisi bahan bakar sebelum menuju ke bulan. Menurut rencana saat ini, beberapa tahap akan mulai melihat sistem penyimpanan bahan bakar Starship ditempatkan di orbit.
Setelah itu, beberapa tangki air akan digunakan untuk mengangkut metana dan oksigen cair ke tempat penyimpanan, untuk diisi bahan bakar sebelum berangkat ke bulan. Proyek ini rencananya akan diluncurkan pada Desember 2025 dan diharapkan menyelesaikan pengembangannya dalam total 79 bulan.
Namun sepertinya tanggal peluncurannya saja belum cukup karena ada tugas teknis yang rumit, termasuk mencari cara untuk menggerakkan mesin. Untuk memenuhi jadwal peluncuran ini, masalah kritis kedua harus diatasi terkait perubahan desain pesawat ruang angkasa yang dikembangkan oleh Axiom Space.
Pada awal tahun 2024, perusahaan mengirimkan setelan jas ke NASA yang akan disewa untuk misi pendaratan di bulan.
(Tiffany)