Bandara Dunedin Selandia Baru Batasi Waktu Berpelukan 3 Menit untuk Penumpang Pesawat Berpamitan
thedesignweb.co.id, Jakarta – Bandara Selandia Baru membuat aturan yang menimbulkan konflik bagi banyak orang. Pelukan saat ini dibatasi tiga menit bagi penumpang pesawat sebelum berpisah dengan keluarga atau pasangannya.
Melansir laman Euro News, Rabu (23/10/2024), pelancong yang berangkat dari Dunedin di Selandia Baru telah diberitahu tentang aturan yang berlaku di area drop-off bandara. Alasannya sepenuhnya masuk akal. Cegah pelukan panjang agar tidak terjebak kemacetan.
Di luar gedung penumpang terdapat tanda bertuliskan: “Pelukan dibatasi maksimal 3 menit.” Peraturan tersebut juga menetapkan bahwa mereka yang menginginkan “perpisahan yang lebih mesra”, sebaiknya menuju ke tempat parkir bandara. Mereka memiliki waktu 15 menit untuk mengucapkan selamat tinggal kepada orang yang mereka cintai.
Meskipun ada kritik di media sosial Tapi orang-orang menyebut langkah ini Tapi CEO bandara tetap pada keputusannya. “Kami dituduh melanggar hak asasi manusia. Dan beraninya kita membatasi jumlah waktu yang boleh dipeluk seseorang,” kata Dan de Bono kepada AP. Tambahkan orang lain ini Selamat atas perubahannya.
De Bono menjelaskan bahwa ada batasan untuk “Membuatnya Baik”, aturan tersebut telah menjadi cara bandara untuk mengingatkan masyarakat bahwa zona tersebut ada. “Sedikit selamat tinggal” saja
Dia juga secara samar mengatakan kepada Radio Selandia Baru (RNZ) bahwa “tim kami telah melihat beberapa hal menarik terjadi… Selama bertahun-tahun, tanda anti-pelukan dimaksudkan sebagai alternatif yang lebih halus dibandingkan tanda yang ditemukan di bandara lain, seperti peringatan tentang mencubit roda atau denda bagi pengemudi yang parkir di zona penjemputan.
Di beberapa pusat di Inggris, akan dikenakan biaya untuk setiap penurunan penumpang. Walaupun itu hanya untuk waktu yang singkat. Bandara Dunedin Ini adalah terminal kecil yang melayani kota berpenduduk 135.000 jiwa yang terletak di Pulau Selatan Selandia Baru. Lebih memilih pendekatan yang tidak terlalu konvensional,” kata de Bono.
“Tiga menit sudah cukup untuk berhenti. Ucapkan selamat tinggal pada orang yang Anda cintai dan lanjutkan hidup,” tambahnya. “Batas waktu adalah cara yang lebih baik untuk menjelaskannya. Tahukah Anda? Lanjutkan.”
Pelukan selama 20 detik sudah cukup lama untuk melepaskan hormon perasaan senang oksitosin dan serotonin, meskipun pelukan yang lebih lama dianggap “sangat tidak nyaman”, menurut De Bono.
Meski terjadi perubahan besar, namun CEO meyakinkan penumpang bahwa mereka tidak perlu terlalu khawatir dengan penerapan aturan tersebut. Pihaknya merasa tidak perlu memeluk polisi.
Sementara itu media Selandia Baru dibuat bingung dengan perhatian global yang diberikan kepada bandara tersebut. Pada hari Selasa, stasiun radio Rova menerbitkan sebuah artikel yang mengejek seorang presenter yang salah mengucapkan kata “Dunedin”.
Menurut kanal Citizen6 thedesignweb.co.id, 27 Juli 2024, pelukan kerap dianggap sebagai cara yang sederhana. Ini cara yang bagus untuk mengekspresikan cinta dan kepedulian Anda terhadap seseorang. Namun, manfaat pelukan lebih dari sekedar kehangatan lengan Anda. Ternyata berpelukan memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, baik fisik maupun mental.
Menurut Virginia Satir, seorang terapis Amerika, Orang membutuhkan 4 pelukan sehari untuk bertahan hidup, 8 pelukan sehari untuk memberi makan diri mereka sendiri, dan 12 pelukan sehari untuk mendukung pertumbuhan pribadi.
Berikut beberapa manfaat pelukan bagi kesehatan fisik dan mentalmu, seperti yang dilansir dari Sisi Terang: 1. Mengurangi rasa cemas.
Oksitosin, hormon yang dilepaskan saat berpelukan, tampaknya memiliki kekuatan untuk melawan kecemasan sosial. Jika Anda gugup di sebuah pesta, cobalah memeluk orang yang Anda kenal. Pelukan ini akan membuat Anda merasa lebih percaya diri, rileks, dan supel. Memang benar, oksitosin membantu kita berpikir lebih positif dan melihat dunia dari sudut pandang yang lebih optimis.
Sebuah penelitian di Universitas New York menemukan bahwa berbagai jenis sentuhan, seperti pelukan, dapat membantu mengurangi rasa sakit. Dalam penelitian ini “sentuhan terapeutik” ditemukan efektif dalam mengurangi rasa sakit pada penderita fibromyalgia.
Peserta penelitian melaporkan peningkatan kualitas hidup mereka setelah enam sesi terapi pemaparan. Karena pelukan adalah salah satu bentuk kontak. Oleh karena itu, hal ini dapat membantu mengurangi rasa sakit dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan. 3. Merasa lebih bahagia.
Oksitosin adalah hormon yang memainkan peran penting dalam perasaan bahagia dan hubungan kita dengan orang lain. Sering disebut Oksitosin, “hormon pelukan”, meningkat saat kita memeluk atau menyentuh seseorang.
Hormon ini mempunyai efek positif. Terutama wanita yang cenderung berciuman. Peningkatan oksitosin ini dapat meningkatkan perasaan bahagia dan dekat. 4. Meningkatkan imunitas
Pelukan dikenal sebagai cara yang efektif untuk mengelola stres. Namun manfaat fisiknya tidak berhenti di situ. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Carnegie Mellon University dan University of Pittsburgh School of Medicine. Memberikan dukungan melalui pelukan terbukti dapat mengurangi risiko sakit.