Bank Jatim Mau Caplok Saham BEKS, Begini Strateginya
thedesignweb.co.id, Jakarta – PT Bank Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) berencana mengambil alih saham PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS).
Direktur Keuangan, Treasury, dan Jasa Global Bank Jatim Edi Masrianto menjelaskan, rencana penyertaan modal perseroan merupakan bagian dari rencana memasukkan BEKS ke dalam kelompok usaha perbankan (KUB) perseroan sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK nomor 12/POJK. 03/2020, konsolidasi bank umum.
Perkiraan jumlah saham yang akan diambil sebanyak-banyaknya sekitar 476.190.476 lembar saham dari seluruh modal disetor dan ditempatkan di BEKS, kata Edi dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (EIB), Senin (7/10/2024). . dikatakan. . ).
Jika pendirian KUB berjalan lancar maka Bank Jatim akan menjadi pemegang saham pengendali BEKS, sesuai Pasal 1 ayat 4 huruf b Peraturan OJK No. 9/2018, yaitu sebagai pihak yang secara langsung maupun tidak langsung mempunyai kemampuan untuk menentukan baik langsung maupun tidak langsung pengelolaan dan/atau kebijakan BBKS dengan cara apa pun.
Dengan memasukkan BEKS ke dalam KUB Perusahaan, maka Perusahaan akan menentukan pengelolaan dan/atau kebijakan BEKS yang terdapat di KUB Perusahaan.
Tujuan dari rencana akuisisi tersebut adalah untuk membentuk kelompok usaha perbankan (BGB) guna mencapai penguatan struktur, ketahanan dan daya saing perbankan nasional, kata Edi.
Negosiasi rencana aksi ini dilakukan antara perusahaan dan BEKS. Materi negosiasi yang masih dalam pembahasan meliputi nilai akhir rencana akuisisi dan waktu penyelesaian rencana akuisisi.
Dengan diumumkannya ini, maka harga perolehan saham BEKS yang diperoleh akan mengikat jika dilakukan Penawaran Wajib sebagaimana diatur dalam pasal 17 huruf a angka 1 huruf b.
Peraturan OJK no. 9/2018 yaitu harga perdagangan harian tertinggi di Bursa Efek Indonesia selama 90 hari terakhir yaitu periode 6 Juli 2024 sampai dengan 3 Oktober 2024.
Pada perdagangan Senin 7 Oktober 2024 pukul 14:04 WIB, harga saham BEKS naik 4,55 persen menjadi Rp 23 per saham. Harga saham BEKS dibuka satu poin menjadi Rp 23 per saham. Harga saham BEKS berada pada level tertinggi Rp 23 dan terendah Rp 23 per saham. Total frekuensi 133 kali dengan volume perdagangan 75.305 lembar saham. Nilai transaksi Rp 173,2 juta.
Sebelumnya, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) atau dikenal dengan Bank Jatim ditetapkan membagikan dividen tunai tahun anggaran 2023 senilai Rp 816,69 miliar.
Merujuk keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Bank Jatim pada Rabu (14/2/2024) membagikan dividen tunai sebesar Rp 54,39 per saham. Pembagian dividen tahun 2023 telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanggal 7 Februari 2024.
Bank Jatim membagikan dividen tunai tahun 2023 berdasarkan data keuangan per 31 Desember 2023 yaitu laba bersih yang dapat diatribusikan kepada induk sebesar Rp1,47 triliun, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp5,78 triliun, dan total aset sebesar Rp12,15 triliun.
Berikut jadwal pembagian dividen Bank Jatim tahun 2023: Tanggal efektif 13 Februari 2024 Tanggal efektif dividen di pasar normal dan pasar diperdagangkan 20 Februari 2024 Tanggal ex-dividen di pasar normal dan pasar diperdagangkan 21 Februari 2024 Tanggal kumulatif dividen di pasar tunai 22 Februari 2024 Tanggal ex-dividen di pasar tunai pada tanggal 23 Februari 2024 Tanggal pencatatan pemegang saham (DPS) yang berhak dividen tunai 22 Februari 2024 Tanggal pembayaran dividen 7 Maret 2024
Pada penutupan perdagangan saham Selasa 13 Februari 2024, saham BJTM turun 0,74 persen ke Rp 675 per saham. Saham BJTM dibuka datar di Rp 680 per saham. Saham BJTM berada di posisi tertinggi Rp 680 dan terendah Rp 670 per saham. Total frekuensi perdagangan sebanyak 1.878 kali dengan volume perdagangan 69.611 lembar saham. Nilai transaksi harian saham tersebut sebesar Rp 4,7 miliar.
Sebelumnya, Kepala Riset dan Kepala Ekonom Mirae Asset, Rully Arya Wisnubroto, optimistis kondisi Indonesia akan positif dan memperkirakan ruang penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia akan terus dipengaruhi oleh posisi rupiah yang semakin stabil. . nilai tukar dan potensi penurunan Fed Funds Rate (FFR) AS.
Di tengah situasi sulit, pertumbuhan kredit perbankan juga diprediksi akan memenuhi target pertumbuhan BI sebesar 10% hingga 12%. Kebijakan BI saat ini bertujuan untuk mendukung stabilitas, dan Mirae Asset memperkirakan hal ini akan bertahan lebih lama karena pengaruh volatilitas rupee yang semakin terbatas.
“Oleh karena itu, kami memperkirakan pertumbuhan PDB (pertumbuhan ekonomi) Indonesia sebesar 5,01% pada tahun 2024 dan 5,02% pada tahun 2025, karena kebijakan penurunan suku bunga yang kurang agresif dibandingkan sebelumnya,” kata Rully.
Perekonomian dunia pada Semester II/2024, lanjut Rully, diperkirakan akan didukung oleh Amerika Serikat dan India sebagai mesin pertumbuhan hingga tahun depan. Bagi Amerika Serikat, ia juga meyakini Negeri Paman Sam akan memoderasi pertumbuhan ekonomi, didorong oleh lambatnya dampak pengetatan kebijakan moneter yang sangat agresif mulai tahun 2022.
Faktor selanjutnya, ia menilai ketidakpastian masih sangat tinggi dan sulit memprediksi kelanjutan ketegangan geopolitik antara Iran dan Israel. Ketegangan geopolitik di kawasan lain, lanjutnya, dapat mendorong volatilitas dalam waktu dekat, namun angka permintaan global masih lemah, terutama disebabkan oleh lemahnya pertumbuhan ekonomi di Tiongkok.