Bisnis

Bappenas: Hampir 30 Tahun Indonesia Terjebak Middle Income Trap

LIPUTAN6.com, Jakarta – Kementerian Perencanaan/Pengembangan Pembangunan (Batorta) mengatakan bahwa Indonesia terjebak dalam pendapatan menengah jangka panjang. Faktanya, dicatat selama 29 tahun dari tahun 1993 hingga 2022.

Siliwanti mengatakan bahwa karyawan sinergi ekonomi dan pendanaan dari Batorta, bahwa ini adalah catatan yang cukup panjang untuk kondisi ekonomi Indonesia. Dalam penjelasannya, Indonesia terpisah dari posisi itu, tetapi dikembalikan karena itu adalah krisis.

“Indonesia terjebak di tengah-tengah pendapatan selama hampir 30 tahun, dari tahun 1993 hingga 2022,” kata Siliwanti pada 2014-2024 hubungan ekonomi dan keuangan, di Jakarta, Rabu (18/12/2024).

Dia juga memegang posisi Indonesia selama periode itu. Perlu dicatat bahwa Indonesia berhasil meninggalkan negara bagian dari negara-negara berpenghasilan rendah pada tahun 1993. Sejak 1998-2002 Indonesia telah kembali ke pendapatan rendah karena krisis.

Jalan yang panjang telah berubah dari Indonesia hingga meletakkannya di bagian atas negara-negara pendapatan pada 2019-2020. Namun, posisi ini tidak lama karena Pandemo Covid-19 yang menghantam ekonomi.

Butuh 2 tahun bagi Indonesia untuk keluar dari posisi negara tengah, artinya pada tahun 2022. Siliwanti mengatakan bahwa perlu memiliki kampanye transformasi ekonomi sehingga Indonesia dapat mengembangkan suatu negara pada tahun 2045.

“Itulah sebabnya RPJPN kami telah mengubah upaya menjadi daerah sosial, ekonomi dan pemerintah, dan salah satunya jelas dalam transformasi ekonomi. Emas bisa lebih dari 4 periode,” katanya.

Periode pertama, 2025-2029, periode kedua 2030-2034, bagian ketiga 2035-2039 dan kuartal keempat 2040-2045. Setidaknya ekonomi Indonesia harus tumbuh dari 8 % menjadi 2029 untuk keluar dari kapsul pendapatan rata -rata ini.

“Pada periode pertama 2025-2029, pertemuan ekonomi Indonesia memiliki tujuan mencapai 8 poin persentase pada tahun 2029 dari awal 2025 5,3 persen,” katanya. 

“Tujuan 5,3 persen pada tahun 2025 lebih tinggi dari asumsi APBN yang kami lanjutkan pada tahun 2025, sehingga untuk mencapainya tentu membutuhkan upaya ekstra,” tambahnya.

 

Sebelumnya, dalam konferensi publik di Universitas Diponegoro, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa produktivitas yang lebih besar adalah salah satu langkah yang diadopsi oleh pemerintah untuk melepaskan Indonesia dari pendapatan pusat tersebut.

“Kami ingin Indonesia menghindari jebakan di tengah pendapatan. Jadi produktivitas adalah bagian terpenting dari negara itu untuk mencapainya,” kata Sri Mulyani dalam pelajaran publik: kebijakan pajak di tengah konstelasi internasional yang tidak pasti pada Senin (23 /10/20203).

Menteri Keuangan menekankan bahwa ekonomi negara tidak dapat tumbuh hanya dengan meningkatkan konsumsi tanpa menciptakan produktivitas.

Produktivitas ini dimulai dengan menciptakan keunggulan sumber daya manusia dalam pendidikan dan kesehatan.

Program Pendidikan dan Kesehatan

Pada periode 2015-2022, pemerintah telah menghancurkan RP. 3.492,8 triliun triliun pendidikan dan RP. 1,149,9 triliun kesehatan dan produktivitas triliun.

“Jadi ini semua jenis investasi. Setiap pendidikan, kesehatan dan anggaran sosial penting, karena orang adalah kuncinya,” katanya.

“(Misalnya, dalam hal kesehatan) Jika anak -anak di Indonesia berisiko, maka mereka tidak bisa produktif, ini adalah jenis beban yang tidak biasa,” lanjut menteri.

 

Sri Mulyani juga menyatakan bahwa Indonesia telah berhasil mengurangi pengangguran dan kemiskinan dalam beberapa tahun terakhir.

“Periode 2014-2019 didirikan oleh 17,9 juta orang (tujuan) dan karenanya menurun 0,3 juta orang (bersih) untuk Pandami (2020). Pemulihan Ekonomi 2021-2022 berhasil menciptakan 6, 8 juta orang (jaringan), sehingga yaitu Pengangguran turun menjadi 5,45 persen pada tahun 2023, “kata Sri Mulyani.

Penguatan program Perlinos, yang mendorong kontraksi yang signifikan dalam kemiskinan dan ketidaksetaraan.

“Rasio kemiskinan turun dari 11,22 poin persentase pada 2015 menjadi 9,36 persen pada tahun 2023,” kata menteri.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *