Saham

Barito Renewables Gandeng Kyndryl Kembangkan AI Generatif

thedesignweb.co.id, Jakarta – PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), produsen listrik panas bumi dan perusahaan energi bersih terkemuka di Indonesia, melalui anak perusahaannya Star Energy Geothermal, kini mengintegrasikan kecerdasan buatan generatif, atau GenAI, ke dalam aktivitas operasionalnya melalui pemanfaatan teknologi. teknologi cloud-native.

BREN bermitra dengan Kyndryl (NYSE: KD), penyedia layanan infrastruktur TI terbesar di dunia. Kyndryl akan mengintegrasikan platform integrasi AI terbuka Kyndryl Bridge untuk meningkatkan operasi TI di fasilitas panas bumi melalui otomatisasi canggih dan operasi kecerdasan buatan (AIOps).

Merli, direktur dan sekretaris perusahaan Barito Renewables, mengatakan teknologi cloud membuat Anda lebih gesit, lebih terhubung, dan gesit secara teknologi ketika menghadapi permintaan dan preferensi pasar energi yang terus meningkat. 

“Sebagai langkah ke depan, teknologi ini akan mendorong inovasi dan efisiensi serta sangat penting untuk mengoptimalkan operasional, mengurangi biaya dan mendukung transisi kita ke energi terbarukan sekaligus memperkuat komitmen kami terhadap keberlanjutan,” kata Merli dalam keterangan tertulis, Kamis (12/12/2024). ). ).

Merli menambahkan bahwa perpindahan ke cloud tidak hanya mengurangi biaya operasional, namun juga meningkatkan kelincahan dan skalabilitas, memungkinkan unit panas bumi Barito Renewables dengan cepat merespons setiap perubahan kebutuhan bisnis saat melakukan upgrade atau downgrade cloud untuk menyesuaikan dengan kemajuan penyesuaian. Teknologi, dinamika pasar, dan regulasi siber terus berkembang. 

Pemerintah Indonesia saat ini memprioritaskan pertumbuhan ekonomi jangka panjang melalui ketahanan energi dan digitalisasi. Transisi ke energi ramah lingkungan merupakan peluang besar bagi Indonesia untuk mendiversifikasi perekonomiannya sekaligus memastikan pasokan energi yang memadai dan terjangkau. 

“Melalui kemitraan terpercaya sejak tahun 2017, Kyndryl akan memindahkan beban kerja TI Barito Renewables yang ada di seluruh lokasi operasional di cloud Microsoft Azure untuk mendorong inovasi cloud dan meningkatkan layanan pelanggan energi ramah lingkungan,” tutupnya. 

Sebelumnya, PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) mengumumkan rencana pembagian dividen tunai interim. Rencana aksi tersebut sesuai dengan keputusan Dewan yang disetujui Dewan Komisaris pada 2 Desember 2024.

Jumlah dividen interim yang akan dibagikan sebesar Rp506,16 miliar atau Rp3,78334 per saham. Pembayaran dividen tersebut mengacu pada data keuangan Perseroan periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2024.

Selama periode ini, perseroan menghasilkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik induk sebesar $86,06 juta. Pada saat yang sama, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya tercatat sebesar $549,75 juta dengan total ekuitas $736,52 juta.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (12/4/2024), jadwal pembagian dividen tunai sementara PT Barito Renewables Energy Tbk adalah sebagai berikut:

Tanggal ex-dividen pasar reguler dan pasar kontrak: 11 Desember 2024

Tanggal ex-dividen di pasar reguler dan pasar kontrak: 12 Desember 2024

Tanggal Dividen Pendek Pasar Tunai: 13 Desember 2024

Tanggal Ex-Dividen Pasar Tunai: 16 Desember 2024

Tanggal pencatatan pemegang saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai: 13 Desember 2024

Tanggal ex-dividen: 20 Desember 2024

Pada penutupan perdagangan Rabu 4 Desember 2024, harga saham PT Barito Renewables Energy Tbk naik 9,93 persen menjadi Rp 7.475 per saham. Harga saham BREN naik dari Rp 25 menjadi 6.825 per saham.

Harga saham BREN berada pada level tertinggi Rp 7.500 dan terendah Rp 6.800 per saham. Total frekuensi perdagangan sebanyak 17.696 kali dengan volume perdagangan 415.857 lembar saham. Nilai transaksi Rp 300,5 miliar.

 

 

 

Sebelumnya, PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) menjelaskan alasan penghapusan saham perseroan dari indeks FTSE Russell. Merli, Direktur PT Barito Renewables Energy Tbk, menjelaskan jumlah saham BREN tidak mengalami perubahan signifikan sejak IPO.

Penghapusan pencatatan saham BREN dari indeks FTSE disebabkan empat pemegang saham menguasai 97 persen total saham yang dikeluarkan Barito Renewables Energy. Hal ini berbeda dengan ketentuan pembatasan free float dalam konteks konsentrasi pemegang saham yang tinggi.

“Pengecualian BREN dari indeks FTSE Russell karena terkonsentrasinya saham BREN pada empat pemegang saham, atau 97% dari total saham BREN, dan bukan karena tidak memenuhi persyaratan free float,” kata Merli secara terbuka. presentasi BREN, Kamis (24/10/2024).

Keempat pemegang saham pemilik 97% saham BREN resmi menyerahkan hal tersebut ke bursa dan OJK saat penawaran umum perdana (IPO) tahun 2023. Di antaranya PT Barito Pacific Tbk (BRPT), Green Era Energy Pte. dan Jupiter Tiger Holdings dan Prime Hill Funds. Saat IPO, partisipasi keempat pemegang saham tersebut sebesar 97,00 persen. Pasca IPO, pada 19 September 2024 terjadi perubahan menjadi 95,97 persen.

Sebelum IPO, PT Barito Pacific Tbk menguasai 64,666% saham BREN. Kemudian Green Era Energy Pte. 23,603%, Jupiter Tiger Holdings dan Prime Hill Funds masing-masing 4,365%.

Pasca IPO, hingga 19 September 2024, saham milik PT Barito Pacific Tbk dan Green Era Energy Pte. belum berubah. Sedangkan kepemilikan saham Jupiter Tiger Holdings turun menjadi 3,941% dan sisa kepemilikan Prime Hill Funds turun menjadi 3,761%.

Berdasarkan data harian per 19 September 2024 yang disampaikan KSEI kepada emiten, jumlah saham yang memenuhi ketentuan mengambang bebas berdasarkan Peraturan Bursa sebanyak 15.601.235.234 saham atau 11,66%.

Jumlah tersebut tidak mengalami perubahan signifikan jika dibandingkan dengan persentase free float sesuai prospektus IPO yang menyebutkan jumlah saham free float sebanyak 15.694.413.334 lembar saham atau 11,73%.

Jadi kalau dilihat memang tidak ada perubahan signifikan dari IPO sampai saat ini, kata Merli.

Sebagai emiten, BREN akan selalu menerapkan tata kelola perusahaan yang baik, kata Merli. Perseroan juga akan senantiasa mematuhi segala ketentuan atau kewajiban free float, termasuk free float dan pemberitahuan kepada pemegang saham, yang saat ini dilaksanakan secara rutin. Termasuk pembelian yang dilakukan oleh pemilik asli kami, Pak Prayogo Pangestu, juga rutin kami laporkan, tambah Merli.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *