Otomotif

Baru Mejeng Dalam Bentuk Konsep di KLMS 2024, Versi Produksi eMO-II Mulai Terungkap

thedesignweb.co.id, Jakarta – Perodua mengungkapkan eMO-II yang menjadi fokus Kuala Lumpur International Mobility Show (KLIMS) 2024 telah meluncurkan kendaraan listrik versi produksi pertamanya. Mobil tanpa emisi ini direncanakan hadir pada akhir tahun 2025.

Versi produksinya tentunya akan sedikit berbeda dengan prototipe yang ditampilkan, karena desain prototipe sengaja dibuat lebih menarik khusus untuk pameran.

Menurut Paultan pada Selasa (10/12/2024), pakar Photoshop Theophilus Chin menciptakan gambar eMO-II yang akan dihasilkan nantinya. Dia memberi nama “Prodova Ace”.

Dalam pengerjaannya, China menghilangkan fitur kosmetik dari konsep KLIMS 2024, seperti kaca spion dan velg udara besar berukuran 19 inci. Kemudian gantilah dengan komponen yang lebih sederhana dan realistis.

Jenggotnya juga menghilangkan pola geometris yang menghiasi bagian depan, belakang, side skirt, dan atap model. Bagian depan yang kosong juga telah diganti dengan lampu depan LED yang ramping, desain bemper yang lebih rendah, dan ventilasi udara yang lebih ramping.

Selain itu, desain depannya simpel menyerupai Toyota Corolla Cross facelift tanpa lubang. Logo mobil juga telah diganti dengan versi standar, bukan logo yang menyala.

Ciri khas eMO-II adalah “sirip” pada pintu belakang yang menonjolkan bentuk lengkungan roda. Sirip-sirip ini ada yang terbuka, namun Tiongkok menghilangkannya. 

Di bagian belakang, ia mendesain ulang lampu belakang agar terlihat lebih realistis, dengan tetap mempertahankan strip lampu horizontal yang sebelumnya dipasang pada kaca.

Logo biasa juga diganti dengan tulisan “Perodua”. Strip tipis dan huruf logo ini mengikuti tren terkini. Namun belum jelas apakah Perodua akan mengadopsinya. 

Secara keseluruhan, desain “eMO asli” ini terlihat menarik tanpa berlebihan. Hasilnya cukup, dapat memberikan wawasan tentang versi produksi eMO-II.  

Perlu diketahui, tenggat waktu yang diberikan pemerintah Malaysia memaksa Perodua memproduksi produk listriknya lebih cepat. 

Berbeda dengan Proton, Perodua memiliki mobil serupa yang disumbangkan mitra luar negerinya. Hal ini membuat tim R&D di Rawang mempercepat pembelajaran teknologi EV. 

Perodua diperkirakan akan menggunakan baterai LFP dari CATL, produsen baterai EV terkemuka di dunia. 

Mobil listrik ini diperkirakan mampu menempuh jarak sekitar 400 kilometer dengan harga antara 179 hingga 323 juta rupiah. Perodua yakin EV mereka akan menjadi yang termurah di pasaran, apalagi aturan harga minimal Rp 358 juta untuk CBU EV impor sudah dihapus.

Presiden dan CEO Prodova mengatakan: “Kami akan membuat lebih banyak pengumuman tentang sistem pengisian daya karena kami bermaksud untuk memiliki stasiun pengisian kendaraan listrik setiap 40 hingga 50 kilometer, baik itu pengisi daya tetap atau pengisi daya seluler, yang masih dalam penyelidikan. , Datuk Seri Zain Al Abidin.” Ahmad di KLIMS. 

Ia menyimpulkan dengan mengatakan: Kami juga melihat nilai jual kembali, seperti yang saya sebutkan sebelumnya, kami ingin menjaga nilai jual kembali. 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *