Otomotif

Baru Rilis di Amerika Serikat, Porsche Taycan 2025 Diumumkan Recall

Liputan6.com, Jakarta – Usai meluncurkan Taycan 2025 di Amerika Serikat, Porsche terpaksa menarik kembali model tersebut karena masalah kamera belakang.

Meski hanya kamera belakangnya yang rusak. Permasalahan ini masih dapat membahayakan keselamatan berkendara.

Untungnya, penarikan ini merupakan yang pertama di Amerika Serikat (AS) untuk Taycan 2025. Kurang dari 200 kendaraan terkena dampak masalah ini di seluruh wilayah AS.

Pabrikan menyebutkan Taycan akan langsung mengaktifkan fitur parkir otomatis saat mendeteksi adanya objek di depannya.

Namun, Jika mobil berjalan mundur. Kamera belakang tidak akan aktif dalam waktu yang ditentukan oleh NHTSA (National Highway Traffic Safety Administration), sehingga berpotensi menyebabkan tabrakan kecil.

27 Maret Antara tahun 2024 hingga 19 Agustus 2024, terdapat 183 unit Taycan facelift yang terkena dampak. Merek asal Jerman tersebut mengatakan penyebab masalahnya adalah bug pada sistem perangkat lunak.

NHTSA telah mengeluarkan surat penarikan resmi untuk kendaraan yang terkena dampak.

Masalah tersebut diketahui pada Agustus lalu saat model tersebut menjalani uji ketahanan. Porsche akan menarik kembali unit yang rusak tersebut dan segera memperbaikinya.

Porsche akan memberi tahu pemilik Taycan yang terkena dampak penarikan tersebut melalui surat panggilan yang dikeluarkan pada 29 November.

Pabrikan akan mengarahkan pemilik untuk segera membawa kendaraannya ke dealer untuk diperbaiki.

Ini bukan pertama kalinya model Taycan ditarik kembali. Awal bulan ini, Porsche mengumumkan penarikan kembali 27.720 unit karena masalah baterai yang dapat menyebabkan korsleting atau kebakaran.

Model yang terkena dampak adalah Taycan 2020-2024.

Sebagai sumber tenaganya, versi ini menggunakan baterai dari LG Energy Solution. Menghadapi masalah ini, Porsche sedang mengembangkan sistem untuk mendeteksi kelainan pada baterai.

Sistem ini dilaporkan siap awal tahun depan. Hingga saat ini, pemilik Taycan yang sistem baterainya terdampak harus menunggu dengan sabar.

Pabrikan asal Jerman itu telah meminta pemilik untuk membatasi pengisian daya hingga 80 persen sebagai solusi sementara atas masalah ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *