Basuki Hadimuljono Resmi Dilantik Jadi Kepala Otoritas IKN, Berikut Profilnya
Liputan.com, Bandung – Presiden Indonesia Pravo Subianto resmi melantik Basuki Hadimuljono sebagai Kepala Badan Kewenangan Metropolitan Kepulauan (OIKN) pada Selasa (5/11/2024) di Istana Negara di Jasura. Diketahui, Basuki menggantikan Bambang Susantono yang merupakan mantan Ketua Harian OIKN.
Pelantikan tersebut berdasarkan Keputusan Presiden (Capres) Nomor 151/P Tahun 2024 tentang Pengangkatan Kepala Badan Ibu Kota Nusantara. Pada pelantikan ini, Presiden juga mengucapkan sumpah kepada ketua OIKN yang baru.
“Saya bersumpah akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan bertindak semaksimal mungkin dalam mengabdi kepada negara dan negara. Dalam menunaikan tanggung jawab, saya akan menjunjung tinggi etika kantor, bekerja dengan penuh tanggung jawab. .sesuai kemampuanku “Lakukan,” katanya.
Basuki dilansir dari Antara, mengatakan, leverage yang diberikan Pravo kepadanya yakni. menugaskannya untuk mengerjakan pembuatan IKN dan IKN tersebut akan selesai dalam 3-4 tahun ke depan.
Basuki juga mengatakan, dalam empat tahun ke depan, OIKN akan membangun ekosistem infrastruktur dasar, perumahan, perkantoran, dan kementerian bersama lembaga peradilan dan legislatif.
Sekadar informasi, sosok Basuki Hadimuljono merupakan pejabat yang dikenal masyarakat Indonesia karena pernah menjabat Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pada Kabinet Kerja.
Jabatan tersebut pernah dijabatnya di Kabinet Kerja periode 2014-2019 dan Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.
Basuki Hadimulzono merupakan sosok ternama yang sudah puluhan tahun menjabat di pemerintahan dan pernah menjabat sebagai Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Pria berusia 70 tahun kelahiran 5 September 1954 di Surakarta ini memiliki latar belakang pendidikan. Basuki menempuh pendidikan di Universitas Ghazada Mada (UGM) pada tahun 1979 dengan mengambil jurusan teknik geologi.
Ia kemudian melanjutkan pendidikan ke luar negeri dan memperoleh gelar master di bidang Teknik Sipil dari Colorado State University pada tahun 1989.
Basuki Hadimuljono pernah menjabat sebagai Ketua Pokja Rehabilitasi Sumber Daya Alam Pasca Tsunami NAD pada tahun 2004 hingga 2005. Kemudian menjabat sebagai Ketua Tim Independen Penanganan Kerusakan Jalan Tol Purbaluni.
Ia juga pernah menjadi anggota Tim Nasional Mitigasi Ketahanan Pangan di Yahukimo-Papua dan menjabat sebagai Ketua Tim Nasional Mitigasi Semburan Lumpur Sidarjo pada tahun 2006 hingga 2007.
Karir Basuki Hadimuljono terus menanjak dan di usianya yang ke-49, ia menjabat sebagai Direktur Jenderal (Dirzen) Sumber Daya Air (SDA). Ia juga mengepalai Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum.
Selain itu, pada tahun 2007 hingga 2013, beliau diangkat menjadi Inspektur Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum. Ia kemudian menduduki jabatan Direktur Jenderal Penataan Ruang Kementerian Humas hingga tahun 2014.
Masuk pemerintahan Presiden Jokowi, Basuki diangkat menjadi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Saat itu, posisinya diisi pada 2014 hingga 2019
Pada periode berikutnya ketika Presiden Jokowi terpilih kembali, Basuki juga menjabat posisi yang sama pada tahun 2019 hingga 2024. Jadi Basuki menjabat sebagai menteri selama kurang lebih 10 tahun.
Basuki Hadimuljono tak hanya dikenal sebagai pejabat yang sudah puluhan tahun mengabdi di pemerintahan, tapi juga dikenal sebagai pribadi yang lucu dan unik. Sebelumnya, Basuki viral karena diketahui memiliki hobi fotografi
Pria 70 tahun itu juga memuji komitmen Basuki terhadap jalan tol saat rumahnya disebut-sebut akan dibongkar untuk proyek tol Bekasi-Kawang-Kampung Melayu (Bekakayu). proyek
Pria yang akrab disapa ‘Pak Bass’ ini viral di media sosial karena merangkap sebagai fotografer di banyak acara. Pada tahun 2022, ia juga menarik perhatian karena menggunakan ponsel lama merek Nokia.
Selain itu, Basuki Hadimuljono juga punya hobi menarik lainnya di dunia musik, yakni ia terlihat bermain drum pada sesi pembukaan Institut Teknologi Bandung (ITB) di Kampus ITB Bandung pada 16 Januari 2020.
Pada saat yang sama, Basuki mendapat gelar doktor kehormatan (Honoris Causa) di bidang pembangunan, pengembangan dan pengelolaan infrastruktur, khususnya di bidang sumber daya air dan infrastruktur tahan gempa.