Bebas Jeratan Hukum, Juara Kelas Berat UFC Sepakat Ikut Terapi Manajemen Amarah
thedesignweb.co.id, Jakarta – Juara kelas berat UFC Jon Jones telah menyetujui kesepakatan pengadilan Albuquerque untuk berpartisipasi dalam terapi manajemen kemarahan.
Petarung asal Amerika Serikat itu didakwa dengan dua dakwaan yang lebih ringan, MMA Weekly melaporkan. Pada Maret 2024, ia dihadang oleh dua agen pengujian zat terlarang dari International Drug Free Sport yang datang ke rumahnya di Albuquerque, New Mexico, Amerika Serikat.
Kedua agen tersebut mendatangi rumah Jones dengan tujuan mengambil sampel tes urine. Namun dalam prosesnya, Jones diduga merampas ponsel seorang agen dan melontarkan kata-kata kasar kepada agen tersebut.
Jones membantah tuduhan tersebut dan dinyatakan tidak bersalah atas kedua tuduhan tersebut. Namun, pengadilan di Albuquerque memerintahkan Jones untuk menghadiri kelas remedial selama 90 hari.
Terkait keputusan tersebut, Jones mengaku sangat senang. Ia memastikan sistem peradilan di Albuquerque dijalankan seadil-adilnya.
“Saya ingin berterima kasih kepada sistem peradilan yang dengan cepat menyelesaikan masalah ini dan menegaskan ketidakbersalahan saya,” tulis Jones melalui akun resmi X-nya: “Ini menegaskan ketidakbersalahan saya dan membantu saya fokus pada perjuangan saya berikutnya.”
Belakangan, Jones juga menyatakan siap mempertahankan sabuknya pada 16 November di Madison Square Garden di New York.
“Saya sangat menantikan kesempatan mempertahankan gelar kelas berat saya pada 16 November di Madison Square Garden,” lanjutnya.
Jones selanjutnya akan bertanding di UFC 309. Lawannya adalah petarung Amerika Steph Mucic.
Jones memenangkan sabuk juara kelas berat di UFC 285 pada Maret 2023. Saat itu, ia mengalahkan petarung terbaik Prancis, Cyril Guin.
Dalam laga tersebut, ia mampu menundukkan Ginn hanya dalam satu ronde. Lewat teknik guillotine choke, Jones memaksa wasit Mark Goddard menghentikan pertarungan.
Steph Mevic akan menjadi lawan pertamanya saat Jones mempertahankan gelarnya selanjutnya. Petarung kelahiran Kroasia ini dianggap sebagai petarung kelas berat UFC terhebat sepanjang masa.
Saat menjadi juara, Miocic mempertahankan gelarnya sebanyak empat kali. Salah satu nama terbesar yang pernah ia kalahkan adalah legenda UFC Daniel Cormier.
Miocic kehilangan gelarnya di UFC 260 pada Maret 2021, setelah mengalahkan Francis Ngannou melalui KO ronde kedua (KO).