Beda Cara Analisis Warna Personal ala Korea dan Jepang
Liputan6.com, Jakarta – Analisis warna personal semakin diminati untuk memaksimalkan penampilan seseorang sehari-hari. Ada beberapa metode yang bisa diterapkan, namun metode Jepang dan Korea Selatan lebih populer.
Dalam keterangan tertulis yang diterima Lifestyle Liputan6.com beberapa waktu lalu, Zerlinda, pakar analisis warna dari Colourist Indonesia menjelaskan perbedaan kedua metode tersebut. Metode analisis warna Jepang dikenal menggunakan pendekatan Sistem Koordinat Warna Praktis (PCCS) yang menekankan kesederhanaan dan konsistensi.
Pada saat yang sama, metode Korea menawarkan analisis yang lebih mendalam dengan pilihan warna musiman yang luas dan terus berkembang mengikuti tren kecantikan terkini. Dengan menggabungkan kedua pendekatan ini, Colorist berharap peserta dapat memahami dasar-dasar analisis warna serta kekuatan unik dari masing-masing metode untuk menjadi analis warna berpengalaman, siap menghadapi perubahan tren di masa depan.
“Kami berharap analisis warna dapat menjadi pionir dalam industri kecantikan Indonesia dan menginspirasi perempuan untuk menganggap warna kulit alaminya sebagai sesuatu yang unik dan berharga,” kata Zerlinda.
Ia berkolaborasi dengan Michiko Taoka sebagai Global Color Analyst untuk berbagi ilmunya selama tiga hari Color Analyst Workshop. Peserta berasal dari berbagai latar belakang, termasuk penata rias, penata busana, dan wirausaha. “Kami ingin setiap wanita merasa percaya diri dan menonjolkan fitur alaminya,” tambah Zerlinda.
Analis warna profesional Oya Miranti juga mengatakan hal serupa. “Mencari warna bukan sekedar warna, tapi menemukan yang cocok dengan kita. Pengaruh warna bisa sangat otentik terhadap kepribadian kita,” kata Oya saat peresmian WOW Color Style Academy di Jakarta, Rabu, 6 Desember. , 2023.
Menurut Oya, pemilihan warna yang tepat bisa langsung mempengaruhi penampilan dan mood Anda saat ini. Banyak orang yang akhirnya hanya memakai warna hitam, abu-abu, dan putih karena takut salah memadupadankan warna, padahal melalui skema warna yang tepat kita bisa menyampaikan pesan kepada lawan bicara kita tentang kepribadian yang kita inginkan menyorot.
Hal tersebut, lanjutnya, dapat dipelajari dengan menggunakan teknik yang disebut sistem warna Ferial 4×4. Dengan berilmu, seseorang bisa lebih mengenali warna diri seseorang, daripada sekadar mengikuti omongan orang atau tren yang ada saat ini.
“Jika warnanya cocok dengan kita, kerutan di wajah akan sedikit memudar. Pipi yang sedikit rileks tiba-tiba menjadi lebih kencang. Yang terpenting dalam dunia bisnis adalah ketika kita bersosialisasi dengan banyak orang, aura positif kita bisa semakin terpancar dan kita akan memilikinya. ikatan yang lebih kuat,” tambahnya. Ia juga mengingatkan masyarakat bahwa penghematan dapat dilakukan dengan menghindari kesalahan pembelian produk yang tidak sesuai.
Oya membagikan tiga langkah sederhana untuk menentukan warna pribadi Anda. Warna, katanya, sebenarnya ditentukan oleh DNA, yakni warna kulit.
“Warna kulit orang Indonesia ada yang putih, krem, dan zaitun. Mereka mengira semuanya hangat. Tapi nyatanya, ada yang sejuk, hangat, atau netral. Penting untuk menentukan apakah kulit kita dingin atau hangat. “Tidak peduli seberapa netralnya ya, kita harus menentukan apakah suhunya lebih dingin atau lebih hangat,” katanya.
Caranya, kata dia, ada dua kemungkinan, yakni perbandingan efek warna emas-perak pada wajah atau efek warna hitam-cokelat pada wajah. Warna emas akan memancarkan cahaya kekuningan, sedangkan perak akan memancarkan cahaya agak kebiruan. Bagi yang memiliki undertone hangat, wajah akan tampak lebih menonjol jika dipadukan dengan warna emas, sedangkan bagi yang memiliki undertone dingin, wajah akan tampak lebih menonjol jika dipadukan dengan warna silver.
“Kami memilih muka karena merupakan wilayah yang dikenal pertama kali untuk berkomunikasi. Meski penerapannya bersifat top-down,” jelas Oya.
Setelah menentukan tone warna secara umum, langkah selanjutnya adalah menentukan musim. Mereka yang memiliki warna hangat memiliki pilihan untuk musim semi dan musim gugur. Seperti namanya, warna cerah dan cerah mendominasi warna musim semi, sedangkan warna musim gugur lebih gelap dan berani.
Berbeda dengan yang memiliki warna dingin, ragamnya terdiri dari musim panas dan musim dingin. Warna musim panas jelas lebih terang dan lembut, sedangkan warna musim dingin lebih berani dan gelap. Alat berupa kertas berwarna yang ditempelkan pada wajah memungkinkan untuk dianalisis.
Setelah memilih musim yang tepat, sekarang saatnya menentukan intensitasnya. Dalam semua kasus, kami menggunakan kain dengan palet warna bertingkat, dari murni, diwarnai (campuran putih), diwarnai (campuran abu-abu), hingga gradien (campuran hitam). Prinsip pemakaiannya sama dengan kain atau kertas, yaitu mendekatkan ke wajah dan membandingkannya dengan warna bola mata, rambut, atau warna bawah mata.
“Kalau ketemu warna, wajah kita terlihat lebih segar, sehat. Tidak terlihat capek, letih, letih,” ujarnya. Jika kita memiliki intensitasnya maka kita akan mendapatkan palet warna yang terdiri dari 60 warna rekomendasi. Tidak semua warna langsung menyenangkan untuk diterima.
“Lambat laun berubah. Pilih palet warna, pilih warna yang nyaman. Kalau nanti dipakai dan orang bilang, ‘Bagus sekali kamu pakai itu, bagus sekali’, maka kepercayaan akan muncul karena kepercayaan masyarakat. tanggapan mempengaruhi suasana hati dan keyakinan kita,” jelas Oya.