Otomotif

THE NEWS Begini Cara Menghemat Baterai Mobil Listrik saat Perjalanan Jauh

thedesignweb.co.id, Jakarta – Perjalanan jauh dengan mobil listrik sebenarnya sudah tidak menjadi masalah lagi. Apalagi, banyak kendaraan roda empat yang hanya mengandalkan baterai yang memiliki daya tahan cukup lama, bahkan lebih dari 400 km.

Model yang mampu menempuh jarak jauh adalah Kona Electric baru. Bahkan thedesignweb.co.id pun membuktikannya sendiri, berkendara dari Bakasi menuju Semarang, hanya sekali mengisi baterai, dengan jarak tersedia di layar MID 462 km atau dengan baterai terisi 99 persen.

Namun perlu diingat bahwa banyak faktor yang dapat mempengaruhi konsumsi baterai yaitu gaya berkendara, berat muatan kendaraan, kondisi lalu lintas, penggunaan AC dan juga mode berkendara dan masih banyak lagi.

Dijelaskan Bonar Pakpahan, Product Specialist PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk memaksimalkan jangkauan mobil listrik, salah satunya tentu saja menggunakan mode berkendara ECO.

Hindari juga akselerasi dan deselerasi mendadak. Oleh karena itu, saat berakselerasi, jika pengemudi menginjak pedal dengan cepat dan dalam, tentu motor listrik akan membutuhkan lebih banyak energi baterai.

“Supaya akselerasinya kencang, tentu akibatnya lebih banyak menguras tenaga. Selain itu, pada saat pengereman, jika dilakukan pada kecepatan tinggi, mobil tidak mempunyai kesempatan untuk melakukan pengereman regeneratif, yang tentunya bisa. bantu isi baterainya,” jelas Bonar di samping. Saat test drive Kona Electric baru, belum lama ini.

Pengereman regeneratif sendiri merupakan fungsi pada mobil listrik untuk dapat memulihkan energi yang seharusnya terbuang saat mobil direm. Energi ini kemudian diubah menjadi listrik yang dapat disimpan dalam baterai.

Selain itu, Bonar juga menuturkan agar memperhatikan arus lalu lintas. Alasannya tentu saja masih berkaitan dengan akselerasi, deselerasi, dan pengereman regeneratif.

“Saat kita berkendara dan melihat mobil di depan melambat, sebaiknya jangan mengerem secara tiba-tiba. Lebih baik angkat pedal gas dan biarkan mobil melambat secara alami dengan pengereman regeneratif. Hal ini bisa dilakukan, jika menjaga jarak dengan orang lain. kendaraan”, tegasnya.

Sementara itu, jangan mengisi daya perangkat elektronik jika tidak diperlukan. Jadi misalnya baterai smartphone masih penuh atau masih 80 hingga 90 persen, maka tidak perlu diisi.

“Meskipun kami menyediakan fitur-fitur di kendaraan seperti USB charger dan lain sebagainya, namun pada akhirnya tetap menggunakan energi listrik yang pada akhirnya diambil dari baterai,” ujarnya.

Tak hanya itu, salah satu syarat yang bisa dilakukan untuk menghemat baterai adalah dengan tidak membuka jendela untuk mengurangi hambatan udara. Disarankan juga untuk menggunakan mode resirkulasi untuk mengalirkan udara kembali ke dalam kendaraan, daripada harus mengambil udara dari luar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *